Apapun yg terlintas dibenak ...dalam Idiom, dalam Puisi, dalam cerpen yang dapat membuat merasa hidup. karena dapat berbagi...walau nyatanya memang untukku sendiri, hanya untukku sendiri
Kamis, 22 September 2011
Rabu, 27 Juli 2011
-CP-
bercerita aku tentang kita
sungguh tak tahu ingin apa malam ini
memejamkan matapun aku enggan
takut aku terbangun dari mimpi
-CP-
Senin, 18 Juli 2011
Kamis, 14 Juli 2011
New July
***
Selamat malam, Sayang.
Sibukkah dirimu disana? disini aku punya begitu banyak cerita, yah walau melulu hanya kata-kata yang mungkin seongok sampah. Sisihkan sedikit waktu untuk dengar ceritaku. kali ini berteman madu hangat, hampir seminggu berteman madu.
Sayang, kamu ingat kawanku yang hampir ada dalam setiap ceritaku? akan kuceritakan yang mataku tangkap. sebelum bulan ini aku tau gambar yang menghiasi akun dunia maya miliknya, tapi tidak lagi.
Aku tak tau menggambarkan rasa ku, aku tak tau warnanya karena bercampur, aku tak punya kalimat, yang ada hanya helaan dan sebuah kata "akhirnya". Beberapa waktu bernegosiasi dengan hati kalau hal ini sudah seharusnya dan pasti terjadi, mungkin itu waktu yang tepat untuknya menganggap sosok itu tidak ada, dan bukankah aku sudah jauh hari mempersiapkan ini. Aku ingin tersenyum di senyumnya. Bukankah tidak ada hal yang terlalu buruk. Bukankah Hidup harus bisa merasa bebas, mungkin itu waktu untuknya melepas dan bebas.
Sayang, kamu tau sesuatu? akhirnya aku mengerti mengapa tak pernah ada niatku memasang gambar manusia di profil ku, kamu tau? rasanya tak nyaman mendapati gambar itu tidak ditempatnya lagi.
Sayang, Aku tak ingin menarik garis ini kemana ingatkan aku kalau aku keterlaluan. Aku tidak melakukan apapun, aku hanya mengupayakan agar aku tenang karena aku tau semua berubah. Sampai hari ulang tahunnya, ntah aku tak berani angkat telpon tengah malam untuk mengganggunya walau mata masih siaga, aku baru menghubunginya disela-sela jam kantor. Jam 09.00, dua kali ku hubungi hanya ada diam Jam 11.00, masih hanya diam. Jam 12.00 tak ada suara. Jam 2 siang dengan nomor berbeda sekalipun tetap senyap. Jujur aku marah "loser, kemana orang yang bilang ingin tetap jadi temanku, kemana orang yang bilang tak prnah berpikir membuangku, kosong. sama toh" ntah dari mana ada yang berbisik pada logikaku "kamu ingat ada seseorang yang bilang jangan menghakimi sebelum tau kebenarannya". Ku kuasai diriku, Ok aku bukan anak kecil aku masih menganggapnya kawan yang terjadi setelah ini rahasia-Nya, terjadi-terjadilah, berubah-berubahlah. Angkat telpon sekitar jam 7 malam, sudah tak berharap dijawabnya, yang ada dikepalaku paling tidak dia tau aku berusaha menghubunginya. Ternyata dijawab, Ntah intuisi atau hanya bualanku, aku berpikir "aku salah menelponnya, baiknya tidak ku lakukan" tapi seseorang diujung sana sudah terlajur bilang hallo.
Sayang, andai kamu lihat gelagatku kamu pasti terkikik. bukan kali pertama bicara dengannya tapi kali ini bisa begitu canggung. Ini yang mengena "Oh iya, tadi telpon ya. ada apa? tadi Hpnya ketinggalan. berapa kali telpon?tadi liat". Akunya bego apa dia yang tolol ya, gak dibilang juga aku tau, dia gak mungkin ga baca pemberitahuan dihp sampai jam segini, dan ngerti aku bukan orang atau teman yang harus dihubungi balik hanya karena telpon beberapa kali tanpa jawaban. Obrolan biasa aja toh aku cuma mau ngucapin Selamat ulang tahun buatnya, katanya dia dijalan walau backsoundnya banyak suara. Aku ga lama-lama bicara dengannya, ga ada hal yang harus dibicarakan lama-lama. Oh iya sayang, pesenanku buat dia belum ku ambil, Bingung juga mau ngasihnya. Mungkin nanti kalau siap lahir batin (Alay deh).
Sayang, Esoknya ada gambar baru di kontaknya. Sosok yang cantik, kalau kurang spesifik maklum lah aku kan emang ga pintar untuk hal itu tapi yang pasti cocok sama kepalanya "aku mana mau sama yang ga cantik" kalau yang lain belum ngeh sampai sini belum ada cerita.
Sayang, setelah beberapa waktu liat foto itu aku terpikir kalau semua pasti berubah, bukan cuma yang ku lihat. Aku buka profilnya dan benar gambar sosok tembemnya raip bahkan potongannyapun raip. yang terpikir hanya tunggu waktu dipasang sosok yang lain *mungkin lagi memilah yang mana* karena sampai saat ini belum terpasang. Aku hanya bisa *hmmmm....*, jangan tanya apa isi kepalaku karena aku juga gak tau pokoknya hanya seperti itu.
Sayang, setelah mengiyakan semua hal aku ingat satu tempat lagi. Yang berbulan bahkan tidak terlihat disambangi siapapun dan tau yang ku temui kosong. Mungkin berbagi disana dia tidak akan lagi tau. Sayang, aku terbawa semangatnya untuk melenyapkan sosok tembem itu. yang bisa ku ubah, ku ubah, yang jarang ku lakukan, kulakukan, menunggu kembali seperti sedia kala "ga sering nyampah di dunia tak kasat mata".
Sayang, berdoa sama-sama ya untuknya. Semoga yang kulihat tak seperti dirinya yang kukenal, ini dimudahkan untuknya. Semoga dicukupkan sakit hatinya, diganti dengan keceriaan.
Seperti katanya "floating loss", kita bilang sama-sama ya "welcome happiness"
Sayang Aku, juga Sayang dia, kapan dan dimanapun.
Merajut waktu untuk banyak cerita
Selasa, 05 Juli 2011
Sabtu, 18 Juni 2011
Berehat ala Ms. Love
Hahahahahaha... tenang aja Aku gak akan merepotkan banyak orang untuk kesenanganku, aku ga ingin "Besar Pasak daripada tiang " malukan (Apa kata dunia)
Beberapa minggu Off makan keluar karena undangan sabtu-minggu full..(prioritas uang lebihnya pindah kedudukan)! kalau pun makan keluar paling yang rate pricenya udah akrab jadi gak tombok.. :D
Aku baru kali ini berani maem "toge goreng", tadinya serem sama bentuknya. Pas maem rasanya "ow..ow..ow.." asamm m m m m m pedes. gak terlalu buruk sih tapi gak terlalu ngangenin untuk dicoba 2 atau 3 kali. Harganya lumayan mahal buat jajanan segitu Rp. 17.000,- :D biasa ngejar famous place. lidahnya kurang terpuaskan tapi hasratnya lumayan..
***
minggu tanggal 5 pulang dari tanjung periuk inget ada kios mie yang pingin didatengin. "Mie pelangi", yang ku tau kiosnya ada diruko BSD tapi banyak referensi buat ke Gading serpong aja. sampai dialamat yang dikasih rukonya tutup bahkan gak ada tanda-tanda klo rukonya beroperasi. Kepikiran buat ngehajar bakmi buncit,karena kan gak jauh tuh tapi urung pas liat kios "Bakso jawir". pertama masuk agak riskan, orang-orang yang makan kebanyakan yang matanya ketarik pipi :D .. Gak mahal harganya cuma Rp. 15.000,-/porsi spesial. Beuhhh... Baksonya nyus... bener-bener ngebawa kenangan masa kecil, dulu tuh suka diajak makan bakso daerah kebayoran, baksonya sama kayak disini besar, isinya telur ayam utuh. Kalau kecil dulu sih terperangah karena mangkoknya full sama bakso, tapi sekarang bingung akan habis atau gak. Tapi minuman disini gak rekomended buat yang suka rasa manis tanpa embel-embel, karena disini pake sirup gula pandan. selebihnya Ok buat dicoba, tempatnya bersih. Tapi pas pulang baru kepikiran tuh bakso "HALAL" gak ya :D. telat ya udah masuk ke perut baru sadar.
***
Akhirnya ketemu rumah makan yang nyediain Coto Makasar, adanya di RM. Ujung pandang di ruko BSD. Sebenernya masuk kesini tuh ngiler sama Ikan bakarnya, hmmm .... wanginya enak, tapi karena emang rencana mau makan coto jadi harus sukses makan cotonya (Next time coba). Aku pesen Coto Makasar Harga nya relatif cuma Rp.17.000,-/porsi (dengan ketupat 1bh), karena cotonya dimangkuk kecil jadi berasa kurang :D jadi tambah sup tom yam. Rasa supnya sueger, kuahnya bersih (maksudnya bumbunya gak keruh dan berbau amis), wanginya menggoda, tampilannya menarik (warnanya merah cabe, irisan ikannya besar, warna udangnya pas plus tahu suteranya bikin kelihatan manis), porsi smallnya hohohohoho... mantap deh... gak nyesel deh mampir disini. Aku masih ingin makan Kudu-kudu bakar parepa *kalo gak salah tapi sayang perutnya gak tahan, apalagi masih menunggu juice sirsak dan 5 pcs Otak-otak bakar yang tidak kecil. Puas...puas..puas seneng banget bisa mampir disini.
***
masih banyak nih yang pingin didatangi. Kemarin di referensiin Iga bakar di daerah tendean tampilannya sih sederhana, tapi warnanya itu loh ahhhh... ngiler ddeh nih. Semoga diberi-Nya cukup waktu untuk merasakannya. Amin..Amin..Amin. Amin ya? Hmm... kalau ada kesempatan kita makan bersama gimana?
Kamis, 16 Juni 2011
Selasa, 14 Juni 2011
... ... ...
agar sedikit suara atas gerakku
agar sedikit jejak atas gerakku
sekali-sekali berbalik
memicingkan mata
pastikan semua aman
sampai disini
ditempatku berdir saat ini
dan tak mungkin kembali
Rabu, 08 Juni 2011
Rabu, 25 Mei 2011
Hanya cermin
Kamis, 19 Mei 2011
kata sejenismu buat cermin lumayan
****
Laki-laki seringkali disebut sebagai makhluk yang cuek, ternyata selama ini pria juga mengamati wanita. Buktinya, mereka sangat ingin wanita tahu akan 10 hal ini.
Senin, 02 Mei 2011
hmmm...
lelaki diam seribu kata
hanya memandang
hatinya luka hatinya luka
hatinya luka
Udara terasa berat
karena asmara sesakkan dada
ketika cinta terbentur dinding
terbentur dinding
Bukalah hatiku hatimu yang selalu membeku
agar ku lihat lagi rembulan di wajahmu
jangan sembunyikan hatimu padaku
Lelaki dan rembulan
bersatu di malam
angin sepoi-sepoi
Hangatnya cinta
Tautkan jiwa berpadu kasih
Esok yang datang penuh harapan
Menggatikan hangatnya malam
REFF:
Kupandangi rembulan agar harapan tak hilang
Takkan mungkin kutelan sepi
Tanpa hangat cintamu...oh..kasih
Aku tetap kagumi matamu
Aku tetap cinta padamu
Kenikmatan malam yang indah
Slalu berulang lagi...oh..
Kala kau sentuh sudut keningku
Mataku terpejam menerawang jauh
Esok kan datang penuh harapan
Sambutlah pagi harumnya kembang
Minggu, 01 Mei 2011
komunikasi penuh "?"
Dear mine,
bercerita ini, sudah tidak ada yang ku rasakan. hanya sedikit berkas dalam logika (gak apa ya kalau sesekali ku gunakan kata yang mungkin kurang sering kamu dengar, bukan sengaja hanya kadang-kadang hanya kata itu yang terlintas)
Kamu tentu tidak asing dengan kalimat "don't judge the book by it's cover", mungkin juga kamu sering melontarkan kalimat itu. tapi bagaimana jadinya kalau kamu sudah berada di tengah-tengah buku dan masih salah menilai atau masih belum tau apa sebenarnya buku ini?seberapa bermutu buku ini? apakah memutuskan untuk terus membacanya sampai akhir dan ditutup dengan pernyataan "Ohh" atau ya sudah tinggalkan tanpa membuat statement apapun. melantur lagi (yang kalau kamu bilang berputar-putar).
***
Awal topik sabtu siang kemarin adalah saat obrolan ringanku dengan seorang kawan malam sebelumnya.
m : "sudah bisa nutup kepala ya skrg? hebat, selamat ya"
S : "kok bisa bilang gitu sih? belum, tp mudah-mudahan"
m : "kirain, liat pic di FB"
S : "oh! itu mah kerjaan pacar g tuh, ganti ganti profil g"
-----
Karena percakapan diatas ku temukan bahasan untuk bertanya pada kawanku, "seandainya aku pacarnya dan meminta pswd akun dunia mayamu, apa kamu kasih?" berawal dari pertanyaan ini yang membuat kami selisih paham. Ntah kenapa rasanya begitu mudah kami menemukan topik untuk bersitegang atau ini hanya perasaanku saja.
Aku paham memulai topik ini gak akan mudah selesainya. Yang paling mungkin adalah pertanyaan “untuk apa tanya” atau “apa yang disana mau tahu” atau malah “bagaimana dengan yang disana”. Dia jelaskan, “iya, pernah ada. secara gak sengaja begitu saja. Bahkan sampai saat ini ia masih bisa mengaksesnya” (membaca ini ada sesuatu dihatiku ntah apa seperti kata kebanyakan orang jelous...hahahahaha gak seharusnya, tapi aku tahu satu hal dia tak setertutup seperti pikirku. Ada senengnya juga). Sampai aku menerima pertanyaan yang sama, aku merasa geram. Geram menyadari dia tidak pernah benar-benar mendengar aku bicara, geram karena secara tidak langsung jauh sebelum kita memulai topik ini dia sudah satu langkah tau aku dari sebaliknya, geram karena aku tak ingin mengulangi cerita lagi, dan akhirnya aku menjawab sedikit-sedikit mencoba berkelakar (gak usah pswd dunia maya yang gak seberapa penting, PIN atm juga ku kasih se no.rek nya sekalian.. jadi kalau uang jajan habis gak usah susah-susah bisa transfer). Hmmm.. ku kira akan dapat jawaban standart “hmmm..”, “dasar”, “iyakah”, “oh gitu ya” tapi salah ternyata. Dia buat statement yang membuatku tercengang karena gak pernah nyangka ada isi kepalanya yang seperti ini “dengan pacar2 sebelumnya selalu bicara berhubungan dengan duit ya (kira2 gitu)”, dan dipertegas dengan “sadar gak sih”. Dia, kenal aku dan Ia bilang seperti itu “iyakah Ia mampu katakan itu? Iyakah benar hanya seperti itu?” ku beranikan bertanya ntah untuk membuat membuat hati lebih tenang atau malah mencari sesuatu yang mungkin belum kulihat. Dan Ia memberi “Iya, tp ku maklum memang latar belakang yang berbeda”. Kali ini aku gak bisa menahan genangan air dikelopak mata. Katanya soal ini “aku terlalu egois menanggapi statementnya”.
Pindah ke private room
Saat ini dengan coklat bar dan air mineral yang kubiarkan terongok disamping komputer, saat malam digerogoti waktu menjelang pagi ku buka, ku baca tiap kata yang pernah ku tulis dan mungkin pernah juga dia baca. Mencoba menarik benang merah dari statementnya kemarin sore, tak kutemukan sesuatu hingga harus ada kepala yang membisiki telingaku seperti itu.
Sampai ku baca sms nya “incubus-pardon me” aku tersenyum menerka apa ini “mungkin lagu yang sedang ia dengar saat ini” atau “kata yang ingin ia sampaikan”. Bukankah kalau itu adalah ia dan ia katakan memang adalah aku tak perlu ada kata maaf. Sudahlah aku pun tak mampu menjawab.
Ku tarik bantal untukku sandaran di sisi dipan. Mengingat-ingat banyak hal, ada sesuatu yang ku ingat “yang, Allah itu gak pernah tidur. Kalau saat ini belum punya belum tentu nanti begitu juga kalau saat ini ada blum tentu nanti. Syukuri yang kita punya saat ini” itu kata Bunda jauh sebelum aku bisa punuhi yang aku mau. Mengingat hidupku dulu melihat dengan mata kecilku dari besar ke tempat kecil lalu pindah ketempat besar dan sedikit lebih besar lalu tenang ditempat kecil dengan semua hal yang terjadi didalamnya, aku berpikir saat yang mana yang dilihatnya menjadi latar belakangku. Ayah selalu bilang hati-hati sama yang namanya duit, saudara tetep saudara tapi duit bukan saudara. Betapa dari dulu tuh aku sudah di peringatkan jangan membicarakan materi karena sangat sensitif, dan saat ini aku benar-benar-benar terkena itu. Kali ini kecolongan habis, Aku biasanya saat temen-temen bilang cekak, no piti, urgent gak pernah menanggapi hanya sesekali tersungging senyum, gak ingin lebih tau dari itu. Tapi saat ini jadi berpikir mungkin normalnya kalau aku cerita sama banyak temen bukan ke orang dekat, tapi normal dari mata siapa? Tuhan, bukankah tak ada kebetulan didunia ini melainkan karenamu, smoga ini membuatku berhati-hati gunakan kata.
Karena termakan emosi aku mampu katakan yang seharusnya tak perlu. Untuk apa pula diluruskan, nyatanya memang tidak ada yang diberati (kataku), tidak perlu ada ralat, tidak perlu ada pengakuan dunia. Aku merasa bodoh, sangat bodoh, mungkin dia disana menertawakanku. Huffft..... Tuhan sertai aku menjadi pribadi yang lebih baik lagi, amin
***
jadi berpikir untuk mencari buku-buku cara berkomunikasi..... nilai untuk matakuliah kehidupan sub komunikasi dibawah rata-rata..