Jumat, 18 Desember 2015

Baby G Duduk dan Merangkak

Mungkin dimata banyak orang tumbuh kembang baby G agak sedikit dikejar-kejar, telat gitu. Tapi dari sisi seorang ibu, aku cukup mengerti kenapa baby G begitu. bukan mencari pembenaran atau menerima dengan pasrah. hanya menyadari perlakuan kami ke baby G diawal-awal kelahirannya kurang menstimulasi, orang tua baru mengurus sendiri, semua serba terlalu hati-hati :D

Walau terkesan lambat tiap tahapnya, kami tetap menikmatinya. perubahan-perubahan kecil dari yang hanya bobo manis, lalu mulai bisa miring-miring, mengeluarkan suara "ooou" sambil menguap, senyum-senyum, tengkurep, mulai mulai belajar duduk dan merangkak.

Jadi ingat sebelum baby G bisa duduk sendiri, kami sering membuatnya duduk, ntah disandarkan dibangku, dibantal, atau dipangkuan kami. mimik lucunya saat tubuh gempalnya lungsur dari sandaran. diusianya yang 6 bulan akhirnya bisa duduk sendiri dan tepat sekali yang happy luar biasa ya kami.

setelah happy baby G bisa duduk sendiri, kami dikejutkan lagi dengan gayanya mengangkat badan ready to merangkak. dan kami harus sabar menunggunya berani melakukan gerakan pertama, karena baby G senang sekali menggoda kami dengan gaya merangkak memaju-mundurkan badanya lalu duduk .. hahahahaha.. kami sudah semangat memberi dorongan kadang hampir berteriak, tapi sering berakhir dengan memeluk gemas baby G. 

Ketika saat yang ditunggu datang, ga ada yang bisa melarangnya ketika inginnya untuk mengeksplore banyak hal muncul. ok.. semangat, dan lebih hati-hati lagi menjaganya.

tengkurap / tengkurep ah karep mu ae

Memelihara pikiran positif itu perlu. sangat-sangat perlu. yang penting itu baik dan benar dulu untuk kita lalu kebaikan itu akan menyebar sendirinya ke lingkungan sekitar. dan itu yang selalu ku coba untuk terapkan tiap harinya. Kenapa aku bisa bilang gitu ya karena beberapa waktu ini sangat-sangat bermanfaat *agak lebay ya kata sangatnya diulang-ulang gitu.

Saat hamil, Aku lebih sering membaca apa pun tentang kehamilan alasannya satu ga semua orang menjawab seperlunya atau lebih memberi masukan ada juga orang yang malah menghakimi harusnya ini harusnya itu tanpa tanya bagaimana kondisi kita, pokoknya yang dia tau dan pengalamannya aja itu yang bener :D. bukan berarti ga tanya ke orang-orang langsung, tapi tanyanya ya ke orang yang ku tau gimana kemungkinan dia menanggapinya. lebih dari itu ya biar happy terus tiap hari :D jadi kan mikirnya positif terus.

Dan sekarang dengan adanya Baby G, tentu semakin banyak lagi PR nya dan tentu lebih banyak lagi suara-suara yang ini atau yang itu, bukan cuma dari keluarga tapi juga dari orang-orang yang kita kenal. anak umur segini kok belum bisa ini anak umur segitu kok blom bisa itu,dibumbui dengan kata "tiap anak emang beda-beda sih  tapi anak aku udah ini anak aku udah itu", ngekkk..

karena tau tantangan punya anak itu ya begitu lah maka pintar-pintarlah membekali diri, dengan apa saja, biar menyikapinya ga pake otot sambil ngotot *hahahahahaha..

Emang lo punya bekel apa sampe bilang gitu?  :D ga banyak, paling tidak belajar untuk tidak banyak membagi cerita tumbuh kembang anak ke banyak orang yang belum tentu mau dengar, belajar buat kasih senyum buat orang-orang yang ngerasa anaknya sendiri yang paling super, belajar bilang iya atau oh begitu, dan yang paling benar belajar cari tau proses tumbuh kembang anak ke pakarnya atau ke ana aja yang terpercaya dan bukan katanya-katanya. :D

Sebagai Ibu ga ada sih yang ga khawatir atau ga pingin anaknya tumbuh optimal tapi ga harus juga kan ngecilin anak orang lain. :D.. jangan bilang masa gitu sih..  ini Indonesia dimana banyak orang yang jago berkomentar :)

kok panjang lebar gitu sih bahas positif thinking.yang buat diri sendiri aja, biar semangat terus pelihara hal-hal baik.

***
Mau cerita apa sih sayang?

:D aku mau bilang kalau Baby G tengkurap sendiri diusianya 4 bulan beberapa hari.tidak tepat 4 bulan Terimakasih Tuhan, Kau titipkan padaku gadis kecil yang luar biasa. Maaf tak ada gambar :D

Deg deg-an.. ya iyalah... pas umurnya 4 bulan pas, mikir walau ga pake banget kapan anak ku bisa tengkurep nih. mengingat kurva berat badannya naik turun agak sedikit khawatir juga.

agak lebay sih aku nya, Baby G udah bisa tengkurep kurang dari 4 bulan tapiiiiiii balik telentang sendirinya itu yang lebih dari 4 bulan. kebiasaan dari dulu sih klo blom bisa tuntas ngerjaain sesuatu berarti blom berhasil :D

Selasa, 24 November 2015

Baby G mamam

Hai hai hai... udah tanggal 24 nih.. debay Gendis udah setahun menemaniku. tapi kali ini mau cerita yang lain dulu...

Aku kan ceritanya ibu jaman sekarang ya :D yang hidup diera gadget. buat ku pribadi lebih banyak uantungnya. hal yang paling dirasa adalah cepat dapat jawaban :D *tukang tanya ke uncle Google.

sampai-sampai sebelum diceramahin sama Mama soal urus anak dan lain-lainnya itu aku antisipasi dengan googling.. hasilnya memuaskan. dari A-Z ku cari infonya. dari selama cuti dengan Hp setelah kembali kekantor tentu dengan sedikit waktu kantor :D.

Usia Gendis 3 bulan beberapa hari, Gendis ku tinggal dengan Mama karena harus kembali bekerja *ditinggal dirumah mama hanya dengan mama itu diluar rencana kami. Nah.. ini serunya, Mama itu dulu kasih maem anak-anaknya diusia beberapa hari kelahirannya, termasuk aku, dan aku seperti kebanyakan Ibu muda baru lainnya ingin memberikan ASI Ekslusif. :) 

Dilema pun dimulai. Mama memintaku untuk memberi Baby G makan setelah beberapa hari  bersamanya. setali tiga uang mama mertua pun menayakan hal serupa, karena mertua mungkin ga leluasa untuk banyak tanya atau menasehati. menjelaskan ke mereka kalau bayi smpai 6 bulan ga apa hanya dikasih ASI itu butuh mental yang kuat, karena akan dibandingkan dengan jaman mereka dulu. Aku bukan anak yang senang beradu argumen, lalu ku coba cari solusi biar semua tenang dan tentu aman buat baby G. Cari solusi dengan tanya-tanya Ibu muda lain kalau-kalau mereka juga menemui hal serupa dan yang mudah tanya ke mbah google. Setelah memikirkan dan meyakinkan diri sendiri, akhirnya ku turuti untuk memberi baby G makan. Jangan parno ya, bukan dengan hitungan berapa ratus gram atau berapa puluh gram, atau makanan berupa bubur, bukan itu tapi hanya 4-5 kerat pisang susu dengan sendok bayi kecil. Yah, Mama dan mama mertua ga segila ibu lain diberita yang bayinya diberi makan berlebih. Makanya aku mau belajar memahami nasihatnya, Bayi itu butuh dikenalkan biar nanti kalau lepas ASI ga terlalu rewel. Kasih makannya pun jangan langsung banyak atau langsung padat :) sampai usia Baby G 6 bulan rutin ku kasih maem siang pisang *hanya siang.

Tahapan pemberian makan bayi sudah dijelaskan mama dan mama mertua, dokter Baby G pun juga, sebagai Ibu muda kreatif yang tidak full dirumah harus pandai-pandai memanfaatkan waktu untuk belajar banyak dan belajar cepat. cari resep makanan atau malah bereksperimen sendiri kerap mewarnai keseharianku. Macam-macam pure ku coba, Aku berniat sebisa mungkin menyiapkan makan untuk anakku dengan tanganku sendiri kalau makan siang dan sore tak bisa menyuapinya sendiri paling tidak baby G tau kalau yang menyiapkan Bundanya.

Baby G makannya apa? sama dengan bayi pada umumnya. sama seperti resep-resep MPASI yang beredar didunia maya atau di mana pun yang kamu tau. Baby G juga makan dengan sesuai tahapan kekasaran makanannya. dan usia 1tahun ini baby G sudah bisa maem nasi dengan tekstur lembek. baby G sudah punya 4 gigi atas dan 2 gigi bawah, jadi kalau lihat dia makan lucu.. 

baby G makannya susah ga? sama seperti bayi lainnya, adakala gampang adakalanya susah tiap suap yang dia mau telan adalah kebahagiaanku. karena ada masa-masa dimana dia susah makan, aku siapkan cemilan biar ga rewel. apa makanan kesukaan Baby G? percaya atau tidak dia suka krupuk. dia suka sensasi kriuk-kriuk saat dia menggigitnya. lucu, tenang aku hanya memberinya hanya saat makan dengan jumlah yang tidak banyak.

sehat terus ya baby G nya Bunda.
 

Selasa, 29 September 2015

Hari-Hari yang membuat Candu, ngeri-ngeri menyenangkan

Keluar RS masalah selesai?????? xixixixixi ya ga lah ya

hai hai hai

Mau cerita Masalah dan Solusi awal-awal ngerawat Gendis.

Dari awal tau hamil udah diskusi soal banyak hal yang akan kami hadapi. termasuk topik ini.

Jadi gini, Aku mau setelah lahiran stay dirumah sendiri, lalu masalah yang muncul emang Ibu baru ini bisa apa dan ngerti apa ngurus bayi. sampai aku punya Gendis aku ga pernah benar-benar urus bayi :D, lalu siapa yang bantu diriku ini. mama dengan jelas menyatakan ga bisa bantu kalau harus tinggal dirumahku, maklum mama masih punya satu anak gadis yang masih menjadi tanggung jawabnya. Suami coba menanyakan mama mertua, yang alhamdulillah menyanggupi untuk membantu. Aku ga berani bertanya akan berapa lama mama mertua bisa bantu, semua ku niatkan baik, ku jalankan benar dan ku pasrahkan pada Yang Kuasa. dari sini sudah ga banyak pikir, pokoknya memelihara pikiran agar terus positif biar cepat pulih dan baby Gendis yang lahir dengan berat 2,8 ini bisa tumbuh baik, sehat.

Setiap detail orang-orang yang berpengalaman memperlakukan baby Gendis ku amati, ku ingat-ingat dengan baik. Aku orang yang berpikir penuh antisipasi kalau-kalau tak ada yang bisa dengan suka rela dimintai bantuan. Aku sangat-sangat bersyukur sikap keras kepalaku ini diimbangi dengan kemampuan belajar yang lumayan cepat. untuk masalah belajar, aku belajar dari mana saja, siapa saja, karena menurutku satu masalah yang sama akan berbeda eksekusi penyelesaiannya tergantung pribadinya masing-masing. Aku mulai cari informasi untuk merawat bayi, tumbuh kembangnya nanti jauh hari sebelum baby gendis lahir. Aku pikir teorinya harus ada dikepalaku nanti saat prakter tiba jadi tidak perlu terlalu panik.

eng ing eng.. masalah didepan mata. Mama mertua pamit pulang setelah seminggu dirumah. ow ow bagaimana ini. merengek?? bukan aku ah.. kesel?? ya, sedikit.. panik?? ga terlalu.. dari sebelumnya tau kalau bayi ga harus mandi sering-sering (jadi kalau terpaksa ga bisa mandiin ya dilap aja.. okeh :D), selama mama mertua dirumah, tiap kali mandiin baby gendis selalu standby ngeliatin. dan harinya pun tiba, aku ga rela baby gendis kegerahan karena ga mandi, ya sih waktu baby gendis lahir masuk musim hujan. tapi siang lebih sering terik dan aku tidak memfasilitasi gendis pendingin saat siang hari (maksud hati biar kelak dimana aja dengan kondisi yang gimana pun dia akan baik-baik aja. ga manja karena ga mau keringetan atau ga mau bau keringat. Ayah sama Bunda lahir dikeluarga sederhana, yang kalau panas kepanasan dingin kedinginan.. kece ya nak kayak Bunda :D). Sepulangnya mama mertua, mama disini mulai berisik buat cari orang atau apa gitu buat bantu urus gendis dan mama mertua pun riweh suruh terapi (maksudnya massage di bidan, klinik, rs atau apa gitu. mama mertua itu orang desa yang terkontaminasi kekota-kotaan :D). Okeh.okeh.okeh.. jangan marah-marah *menenangkan diri, aku minta sama suami untuk coba tanya ke orang sekitar ada dukun bayi ga(hahahahahha.. emak-emak konvensional). eits.. pilihan ini setelah pemikiran loh.. dari waktu, tempat, sreg nya sampai soal biayanya huhuhu.. Setelah seminggu sendiri berusaha mengurus baby gendis dengan segenap kemampuan (halah apa coba) akhirnya jodoh dipertemukan oleh dukun bayi. Praktis 2 minggu kedepannya dibantu emak urut untuk mandiin dan urut. weits.. tapi ga serta merta baby gendis mandi nungguin emak urut ya.. slebor-slebor gini, risih juga klo liat baby gendis blum mandi.Jadi kebiasaan baby gendis sudah rapi wangi sebelum bapaknya berangkat kerja. Ga jarang emak urut datang hanya untuk urut-urut gendis dan tapel-tapel perut gendis pakai daun-daunan, puncaknya emak urut cukur rambut baby gendis sampai plontos :D. terimakasih banyak emak udah bantu dan ajari ibu baru ini merawat anak

Dua minggu ga lama-lama banget ternyata. Kontrak dengan emak urut selesai sudah, cuma tetep minta beliau datang kalau ku rasa gendis butuh. hohoho... apa kabar dua bulan kedepan.. yup berdua baby gendis aja sampai bapaknya pulang kerja. Ga banyak aktifitas sama gendis, karena dia masih lebih lama bobonya daripada bangunnya. Hal lucu itu, aku ga berani mandiin gendis secara tengkurap. jadi punggungnya hanya ku usap-usap lewat bawah  :)). pernah juga dua kali coba tengkurepin pas umur gendis hampir 3 bulan dan yang terjadi adalah wajah baby gendis terendam air, lucu, deg-degan, gemetar dan stop buat coba lagi. selama dirumah berdua gendis belajar banyak hal, dari nyocokin seberapa sering bayi per-usia pipis, bab, mimi susu, bobo juga perubahan warna ee, gerak wajah, gerak tangan pada bayi kebanyakan dengan baby gendis. semua normal hanya yang mencolok berbeda adalah mimi susu nya, gendis relatif jarang mimi susu. Jangan kira semua mudah-mudah saja, ya memang sudah dilalui tapi ada masa-masa yang benar-benar membuat galau, sampai usia gendis 3 bulan dia sering sekali gumoh, bahkan bisa dibilang muntah dan yang paling mengkhawatirkan saat beberapa kali baby gendis gumoh/muntahnya banyak bisa dibilang sangat banyak. Andai aku ga sadar kalau situasi yang ku hadapi ini adalah seizin Allah mungkin sudah menggegerkan banyak orang, aku berusaha tenang dari mulai membersihkan baby gendis, menenangkannya, menidurkannya, membersihkan pakaian kotornya setelah itu googlelah teman setia yang menjawab semua pertanyaanku tanpa balik bertanya apalagi menyudutkan atau menghakimi. Setelah yakin atas apa yang dialami baby gendis orang satu-satunya yang ku kabari adalah bapaknya. bukan karena ga ada yang bisa ku kabari atau ku tanyakan dengan suara hanya saja aku tidak siap. saat ke dokter baru kutanyakan apa yang ku alami, dSpa Baby gendis menenangkan klo itu ga apa, karena kejadiannya ga berturut-turut. Aku tuh orang yang ga suka liat orang panik tapi panik doang.

Tiga bulan yang luar biasa, luar biasa mengejutkan, luar bisa cape, luar biasa takut, luar biasa bodoh, luar biasa menyenangkan. Baby gendis adalah pengalaman baru yang akan ku jalani kedepan, Aku akan berusaha tumbuh bersamanya :D

karena waktu tak bisa terulang yang tertinggal selalu kenangan. so nikmati aja yang ada.

***

Terimakasih Ya Allah menitipkan Gadis yang luar biasa, dalam diam dan tangisnya selalu memberiku semangat untuk lebih baik.

Ayah, Kita usahakan yang kita bisa ya

Keluarga, lingkungan, teman ku akan coba rangkul. ingin ku Gendis bergaul benar dan baik

Gendis sayang, selalu sehat ya. kita warnai hari-hari kedepan dengan cerita-cerita kita. Bunda dan Ayah punya kewajiban memberimu kelayakan dalam semua hal. menjadi penyelamat kami di hadapan-Nya adalah Reward tersendiri untuk kami. 

mau liat baby gendis Ga? :D ngegemesin loh dia


Senin, 28 September 2015

Imunisasi

List Imunisasi Gendis.. sampai 9 bulan

Kamis, 13 Agustus 2015

cap kaki gendis :D


xixixixi... Sebelum lihat wajahnya yang belum tentu mau ku share disini lihat cap kakinya dulu ya..

catatan.. saat cap ini ada aku belum kasih nama buat Gendis *itu nama untuk gadis ku :D

3 hari di ST. Carolus Gading Serpong


Hai..hai..hai..
Mau cerita tiga hari dirawat di RS saat mengantarkan Gendis menatap dunia *read: lahiran.
Kerumah sakit  saat adzan subuh berkumandang, setelah air ketubanku rembes. Kalau ku ingat 2 jam sebelum itu aku berusaha tenang. Menyiapkan apa yang ku perlukan, yang mungkin diperlukan babyku nanti bahkan selimut untuk suamiku kalau-kalau aku harus masuk RS dan suamiku bukan orang yang detail, tapi gampang masuk angin (kalau ga disiapkan tak akan terpikir olehnya untuk bawa). Aku juga masih sempat meminta suami untuk mengalasi tempat dudukku dengan handuk juga plastik, tak ingin air ketubanku berceceran di dalam mobil. Aku juga sempat menelan beberapa potong pepaya. Dan yang tak akan ku lupakan, sampai di gerbang depan perumahan baru ingat kalau aku belum gosok gigi hahahahahaha.. *pura-pura gila deh 

Dengan kesadaran penuh untuk berusaha semaksimal mungkin tidak merepotkan banyak orang. Bukan karena ga ada yang bisa direpotkan. Tips dari ku buat orang-orang yang keras kepala model aku gini, jauh sebelum lahiran rajin-rajin hunting dengan baca atau tanya lalu siapin semuanya sendiri biar puas dan yang paling penting ga nyalahin orang kalau ternyata persiapannya kurang perfect.. sebisa mungkin jangan bikin penyesalan nantinya.
Perjalanan hari ku di tanggal 21 sedikit banyak sudah ku ceritakan bukan.
Ketika di ruang pananganan, suami diminta mengurus administrasi. Memilih kamar untuk rawat inap. Kami bukan orang yang berkelebihan, tapi suami sebisa mungkin mau kasih yang terbaik. Aku pilih kamar inap kelas 2, perbandingan dengan kamar inap kelas 1 sebenarnya ga terlalu jauh tapi karena ku pikir setelah ini akan banyak pengeluaran, jadi lebih baik disimpan walau tak banyak daripada tak punya sama-sekali. Kamar inap di St.Carolus Gading serpong diisi 6 orang dengan bayi rawat gabung, cukup nyaman ketika bukan jam besuk.  Jam 10 pagi ditanggal 21 Nov 15 Aku sudah dipindahkan dari Ruang bersalin ke kamar inap/perawatan, langsung diinformasikan untuk tidak bergerak selama 24 jam diberi makan, diberi obat-obatan dan dianjurkan untuk banyak mengonsumsi air putih juga catheter akan dibuka setelah semua otot berfungsi baik. Setelahnya aku ditanyakan apakah ada keluhan? Puji Syukur, Allah melindungiku, aku tak memiliki keluhan. Yang kurasakan tubuhku baik selain kakiku yang mati rasa, bekas luka jahit pun masih dibawah pengaruh obat anti nyeri. Tak lama setelah itu Aku dikiriminya sarapan. Baru agak siang bayi kecilku diantar keruangan, bayi yang tenang.  Dokter anak datang setelahnya menginformasikan kondisi babyku, kalau sudah di vaksin Hepatitis B nanti akan test lab untuk bilirubinnya dan test pendengaran. ini dr. Dewi Surya Kusuma dokter anak ku.
Untuk pertama kalinya aku menyusui bayiku, dibantu perawat karena masih belum terbiasa. sebenarnya bukan yang pertama karena di RS ini mereka menerapkan IMD- Inisiasi Menyusu Dini. Jadi Babyku beberapa saat setelah keluar diletakkan didada untuk mencari puting. saat IMD itu sensasinya luar biasa, bayi kecil sekali diletakkan didada ku. Alhamdulillah proses IMD berhasil walau agak lama, babynya kurang aktif buat cari. Nah diruang perawatan ini, dengan suasana yang lebih nyaman benar-benar mulai menyusui. Babyku memang bayi yang tenang bahkan perawatnya pun terheran dengan dia. Babyku hanya sering  menangis saat popoknya kotor, dia jarang sekali benar-benar haus. Perawat selalu berusaha membangunkannya per 2 jam agak dia mau menyusu, kadang terjaga lebih sering tidak maunya. Naik tentang menyusui ku ceritakan dilain waktu.

Hari kedua di RS, berarti hari sabtu 22 Nov'15. Jam 5.30 pagi babyku diambil keluar untuk dimandikan dan dijemur sedang aku menunggu untuk dilap oleh perawat karena catheter belum dilepas disambung menikmati sarapan yang tak seberapa enak, makanan rumah sakit kan standar enaknya beda ya, menunggu jadwal kunjungan dokter. yang pertama datang dokter anak namanya dr. maria penampilannya lucu anak-anak pasti suka bukan seperti badut tapi sungguh menyenangkan melihatnya dengan stetoskop ditempeli karakter disney, pulpen senada juga gantungan ID. dilihatnya kondisi bayi ku, katanya cukup baik, dia juga memeriksa payudaraku memastikan klo produksinya bagus, diingatkan lagi untuk banyak minum.

dr. Spog ku datang agak siang, memeriksa dan mengganti perban untuk jahitan pasca Sc. Oh ya.. saat dokter datang catheterku sudah dilepas perawat, aku sudah boleh turun belajar berjalan karena 24 jam sebelum ini hanya harus berbaring dan boleh miring kanan-kiri saja. Menanyakan bagaimana rasa disekitar jahitan dan keluhan apa yang dirasakan, mual dan pusing yang sering ditanyakan. karena yang kurasakan baik maka ku tanyakan kapan aku bisa pulang. katanya paling cepat besok boleh pulang dengan catatan kondisi ku baik, baik fisik maupun hasil lab juga babyku sehat. hohohoho.. bukan gimana-gimana tapi aku yakin kok besok pasti sudah pulang.

pertama kali turun untuk berjalan itu rasanya sesuatu, ow ow ow... tertatih aku berjalan. apakah dipapah? ney, ku jalan sendiri. ga ada orang? ada, but it's me. 

Hari ketiga.. yuhuuuu... yang bermalam di RS hanya suami. Bangun pagi sekali ga nyaman tepatnya. baby ku pagi-pagi ku susui sebelum dijemput untuk mandi dan berjemur, karena kemarin tidak mau ku susui dan baru menyusu saat kembali ke ruang rawat. saat perawat datang babyku sudah siap keluar, seperti biasa ga ada suara tangis. Aku mandi sendiri, Yipii.. sebenarnya takut-takut sih, tapi memacu diri melewati batas kebiasaan itu rasanya fantastis. rasanya mandi itu ga enak dimana-mana. pasang pembalut tuh susah, membungkuk itu sakit. kerja keras deh. selesai mandi aku duduk dikursi, suami pamit keluar beli kopi. aku duduk dikursi membiasakan diri dengan keadaan perut. tak lama petugas kebersihan datang membersihkan tempat tidur disambung dengan sarapan pagi. Pagi ini aku meringankan pekerjaan perawat, karena Aku mandi sendiri.

dokter datang seperti biasa di jam biasa, dan dari dr.Spog aku dinyatakan boleh pulang hari ini tinggal tunggu hasil lab babyku aja *optimis pulang sih hari ini, sudah ga betah. yang ditunggu datang hasil lab.nya bagus. Pekerjaan tersisa adalah mengurus pembayaran dan tentu itu urusan suami. Aku bantu menyiapkan barang-barang yang ku bawa pulang *hahahaha.. kesannya ga ada orang ya, ada kok mama, ade, kaka, sepupu mereka bantu angkat barang ke mobil. si baby juga digendong mama kok.. jadi ga sendirian. Ok sayonara kamar inap... senang..senang..senang

Pengeluaran selama 3 hari Rp.16jt an untuk perawatan baby sendiri Rp. 1jt an. buat ku sih lumayan besar ya, tapi puas kok dengan pelayanannya.

Aku masih dibekali  antibiotik, dan harus kembali tanggal 27 Nov'15 untuk periksa jahitan dan imunisasi baby ku. nanti imunisasinya ku ceritakan belakangan ya *banyak sekali PRnya untuk diceritakan ya. pelan-pelan aja ya...

akhir kata home sweet home




Kamis, 30 Juli 2015

terapkan kediri sendiri baru ditransfer

yuhuuuuu...
selamat sore sayang..

ini bukan sedang promo atau mau jualan. ini temen ku yang semakin sering ku siapkan sejak mulai aktif ngantor. ga tau bagaimana prosesnya, sampai bisa berpikir stop jajan pakai kertas bungkus *kalau bisa. kenapa ku bilang "kalau bisa" karena kalau pesan antar kan ga bisa pakai kotak. sok-sok an? bukan juga.. sedang belajar jadi pribadi yang mau bergerak bukan hanya bicara.

lebih dari itu, aku ingin menjadi contoh yang baik untuk gadis manis kecil ku. untuk bisa semaksimal mungkin berusaha tidak menyumbang lebih banyak sampah. :D

kece kan harapanku? sudah 6 bulan berjalan. semoga lancar sampai kedepannya

Kamis, 26 Maret 2015

Nama oh nama

seperti yang ku ceritakan tanggal 19 November, kami belum sepakat soal nama untuk gadis kecil kami.

Aku tak ingin nama anakku bernuansa barat, alasannya kenapa. Ayah Bundanya ga fasih kok berbahasa asing ga ingin anak ku nanti terperosok aja *alasan ngeles.

Ayahnya gak ingin nama yang kearab-araban, menurutnya Tuhan mengerti banyak bahasa mengapa harus diarab-arabkan sedang kemampuan beragama kami mungkin tak sejauh jengkal.

Baiklah pertarungan terjadi, masukan ku ditepis masukannya ku tepis. sampai kami menyudahi dan gencatan senjata biar urusan ini kelar.

tadinya aku ingin membubuhi  kata "Zahira" :D tepisnya sederhana. katanya "mainstream"

kubilang, aku  suka kata "Gendis" dan "Kinan". katanya "Gendis" aja kalau gitu, karena "kinan" sudah ada yang pakai tetangga di desa. lalu dia memastikannya itu kata jawa sekali loh, apa aku serius mau pakai kata itu. ya, kenapa tidak, ayah Bundanya jelas diwajah jawa sekali jadi ga salah kan kasih kata itu untuknya. ga sulit dilafal ga sulit dihafal.

nama tengahnya mau disemat Almeera oleh ayahnya yang artinya putri. tapi aku mengajukan kata Lacita yang salah satu artinya berpengetahuan luas; Nacita yang artinya sukses; Pramudhita yang artinya pandai. dia memilihkan kata Lacita dengan alasan kami ingin anak kami kelak bisa bijaksana, menjadi bijaksana maka ia harus berpengetahuan.

kata ayahnya tambah satu kata ya, "Vinaya" ada yang mengatakan teratur ada juga yang bilang rendah hati. ku ajukan kata lain Xena-rendah hati(spain), Maysha-membanggakan. "tidak" jawabnya, ok terserah aja. yang lebih beratkan bukan memberikan gadis ku nama, tapi membentuknya kelak.

so my baby Girl's name is Gendis Lacita Vinaya.

dari kaka, ade dan teman bilang namanya gambaran Bundanya sekali. tak tau ya maksudnya apa.

Cinta lain ku saat ini ya Gendis :) 

kamu mau jumpa ga?


21 Nov hari G

Hei ho....
Apa kabar sayangku? baik pasti baik walau lama tak ku bagi yang ku jalani.

ternyata postingan sebelum ini hanya 2 hari sebelum my baby memandang dunia. begitulah kalau Tuhan berkehendak tak satu pun mampu menunda. perkiraan hanya tinggal perkiraan :)

xixixixi.. bingung ya apa yang mau diceritakan?

Aku resmi menjadi Ibu hari Jumat tanggal 21 November 2014 Pukul 08.55 wib dari seorang baby perempuan dengan berat 2,82Kg dan panjang 47cm yang saat ini bernama Gendis Lacita V. tanggal itu 2 minggu lebih awal dari perkiraan dokter kalau Gendis akan Lahir tanggal 4 Desember. Proses melahirkannya melalui Operasi sesar dengan bantuan drSpog Christina Handoko dan beberapa dokter serta bidan yang tak dapat kusebut satu per satu di RSIA st. Carolous Gading Serpong. 

tidak aku, suami, kerabat, teman bahkan dokter CH punya firasat kalau ditanggal tersebut gendis akan menangisi dunia. Karena tanggal 20 malam, adalah jadwal rutin periksa kandungan dan belum ada tanda-tanda akan melahirkan, posisi kepala gendis masih terlalu diatas dan kondisi ketuban masih bagus. 

sampai sekitar jam 3 dini hari terbangun seperti biasa, lalu ke kamar mandi dan ada cairan yg berbeda mengalir dari my V. Aku yang awam dan tiggal jauh dari orang tua dan memiliki suami yang sama-sama tak pahamnya, berusaha tenang. mencoba mengendalikan semuanya, terutama kegelisahanku. karena hal itu tidak akan membantu. dengan tenang ku coba merasakan apa yang terjadi didalam tubuhku, mereka-reka apakah ini berkelanjutan atau hanya tanda saja sambil ku siapkan barang-barang yang bisa ku bawa ke RS semua detailnya. bahkan ku sempatkan untuk makan buah. sampai kurasakan ada rembesan air yang mengalir. ku gugah juga suami untuk mengantar ke RS dengan linglung dia bertanya apa memang sudah ingin melahirkan kenapa tidak mulas-mulas atau menurutnya panik seperti yang ada di tivi-tivi. Sekitar jam 4 kami melaju ke RS, meminta suami untuk melaju perlahan saja karena gendis tidak terlalu aktif dan dr buku yang ku baca berarti belum ada kontraksi yang berarti berarti belum saatnya. Ada debar yang tak bisa ku jelaskan di perjalanan ke RS saat itu walau tetap ku usahakan tenang, tergambar jelas ada kerisauan di wajah setengah mengantuk suamiku. yang berkali-kali menanyakan apa dan bagaimana yang ku rasakan, berusaha merasakan yang kurasakan atau lebih untuk menyakinkan dirinya kalau semua baik-baik saja dan normal. 

sampai di RS pun aku masih memilih berjalan dari parkiran sampai ke UGD, di sana masih duduk dan menjelaskan dengan tenang yang ku rasakan. di bawa ke ruang bersalin pun memilih berjalan. sesampai diruang itu langsung diberi tindakan pertama. seperti yang ku ceritakan sebelumnya aku ingin kelahiran secara normal, maka saat itu dibantu untuk bisa mewujudkannya. semua petugas medis bekerja dengan sabar tidak tergesa-gesa. tindakan untuk bisa melahirkan normal telah diusahakan dengan mengontak drspog ku, walau dari Bidan yang menanganiku diawal aku merasa berkecil hati karena bayi ku belum juga mau turun. dr CH datang jam 6.30 karena jam 7 ada jadwal operasi. katanya dia hanya akan bertanggung jawab sampai jam 7.30 untuk mencoba kelahiran normal karena kondisi tidak bisa menunggu sampai siang hari. berat hati aku mengiyakan juga. ternyata memang bayi ku tak beraksi banyak sampai jam 7.30. mau tidak mau, suka tidak suka aku harus menjalani operasi melihat perutku yang kian mengempis karena ketuban yang merembes keluar aku takut bayiku kenapa-napa. mengalir juga air mata ku bukan karena tak bisa lahir normal, karena aku orang yang percaya Tuhan merencakan setiap detail yang terjadi dalam hidupku, tapi karena takut apakah proses ini berjalan lancar atau tidak sampai kalimat ngawur pun terlontar dari mulutku.

Ketika di RS bahkan sebelum sampai, suami bertanya mau kabari mama kapan. mungkin dia merasa perlu orang yang berpengalama untuk memastikan segala benar. tapi aku memilih untuk memberitahu nanti dulu, baru setelah dokter anastesi memeriksa apakah aku ada alergi, aku meminta suami mengabari mama dirumah. karena jam segitu beliau sudah selesai sarapan jadi tidak membuatnya panik sampai tidak sarapan.

melihat gadis kecilku pertama kali "takjub". karena di RS pro ASI jadi mereka menjalankan IMD, merasakan tubuh ringkih gadisku diatas dadaku oh.. banyak hal kurasa tanpa bisa kujelaskan. mungkin itu yang mereka bilang keajaiban.

"Gendis" cerita baru dihidupku.