Kamis, 11 Oktober 2012

Kamis tragis

Hari ini, judulnya sedihhhhhhhhhhhhhhh

haaahahahahahaha.. siapa peduli?!
*berlarilah kebahu yang kau pilih

:)

masalah intern bukankah ga boleh diceritakan kebanyak orang?

tenang saja, saya ga berniat sebut nama atau bercerita rinci subjek yg saya ceritakan.
saya hanya ingin menulis untuk mengingatkan diri saya bahwa memberi peluang/jalan/kesempatan atau apapun itu ga selamanya bisa berjalan sesuai dengan yang saya pikirkan, malah bisa jadi jauh dari apa yang saya harapkan. *ah rasanya menggunakan kata "saya" semakin membuat jauh jarak antara kita.

Si cruel yang senang menyimpulkan apa-apa sendiri ini lagi sekali lagi dan lagi-lagi melakukan kesalahan menilai seseorang. Dan hari ini, untuk hari ini begitu benci dan muak akan kata atau bahkan rasa "cinta". awalnya bukan hal yang ku anggap serius, karena jika hanya aku yang mengerjakan tak perlu hitungan waktu, tak perlu banyak bicara, tak perlu banyak kepala, bukannya sombong tapi hanya mengukur kemampuan diri, bukannya menghakimi seseorang yang lain tidak mampu berbuat sama, mungkin kebiasaanya mengecilkan hal yang kurang tepat.

Pagi ini ditampar tanpa suara (dramatisir keadaan, padahal hanya membaca long message via whatsap), isinya bukan sumpah-serapah, ga ada kata-kata kasar. sedikit banyak menurutku kalimat pembenaran atas prilakunya, bukan salahnya juga sih (rasa seperti ini yang membuatku dilanda kemarahan, hey! klo benar itu cinta harus bisa membuatmu berpikir jauh lebih waras, bisa membangunmu menjadi pribadi yang lebih positif, bisa membuatmu powerful) . Mungkin aku cemburu karena dia lebih memilih membenarkan cintanya ketimbang logika yang kupaparkan. mungkin sekali lagi kamu benar, ekspektasi-ku tinggi akan banyak hal. Aku ga ngelak untuk kali ini, bukan karena ga punya tenaga untuk menyangga, tapi memang gitu adanya. 

Aku kesel, karena dibenak ku laki-laki harus bisa lebih sigap dari aku. laki-laki harus bisa lebih maju dari aku. Aku berhubungan kerja lebih dari ke satu kepala semua berjalan baik walau ada kendala tapi tak semenyebalkan ini. Bicara dengan mas-ku, cukup dengan beritahu inginku dan guna nantinya (semua ok. selesai). Bicara dengan kakak-iparku, beritahu inginku walau dengan banyak ini itu semuanya bejalan selesai terkadang walau tak selesaipun ada kata kesanggupan atau tidak. kali ini bicara dengan laki-laki yang tak bisa dibilang ABG kok repot. kerja berminggu-minggu ga selesai, ga ada omongan apa-apa. 

Argghhh... Katanya laki tapi kayak begitu aja gak becus. kesel sampai mentok! dia ga keluarin tenajga kok, mana mungkin juga laki-laki kerempeng kayak gitu bisa ngelakuin hal yang ukurannya tenaga. nah klo dia cuma tunjuk orang buat ngejalanin kenapa ditunda, "sibuk" ah basi. dia bisa minta seseorang tanpa didampingi dia buat ngerjain. klo ga bisa kenapa ga ngomong? dia punya mulut buat bicara baik-baik.toh klo dia ga bisa aku masih bisa selesaiin. walau tetep butuh bantuan orang lain (ya ga mungkin aja aku bisa ngerjainnya sendiri).

Sialnya ngasih tau ke cewe klo tuh cowo banci, malah ga terima. pake bela-belain segala lagi. marah-marah lewat Hp doang lagi. beuh klo ada cowonya tuh dia ngomong kayak gitu sungguh ku jotos idungnya tuh cowo. 
udah ah makin cerita makin kesel. sampai detik ini masih diem"man sama tuh cewe. bodo, jagain tuh cowo menye lo sendiri.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda Pikirkan