:) hai..
siang ini diajak ngobrol bos.. hmm lebih tepat istrinya bos yang kebetulan memang ada urusan disini, karena kantor disini tidak diperuntukan untuk satu PT.
Sebentar mikir ada apa ini, tapi seiring langkah ke ruangannya dilantai 2 mulai mengerti. sepertinya aku tau maksudnya. :D dalam hati sedikit tergelitik "seheboh apakah yang didengarnya"
***
"yuk duduk" katanya, aih manis nian. Dia tanya ada masalah apakah didiriku, hehe.. seketika berpikir (hampir terlontar banyak) tapi ku putuskan bertanya balik "maksudnya masalah? masalah kerjaan atau masalah pribadi?" sejurus dia mengerti maksud ku bertanya dan dia bilang "saya ingin kita ngobrol saja bukan sebagai atasan, hanya ingin tanya kamu saja punya masalah apa yang terpendam yang ga bisa diceritain ke siapa-siapa?" aku tersenyum kecil "tidak ada masalah yang ganggu kok" ku sambung "sebentar deh bu, kalau ibu tanya hal seperti ini pasti ada yang ibu dengar atau ada yang cerita" Sadar kalau dirinya diinterupsi dia mulai buka-bukaan.
Ini semua pertanyaan yang diajukan. "ga ada tempat untuk cerita semua yang kamu rasain", "kenapa teman kamu tadi nangis", "siapa saja yang sering terlibat masalah karena salah paham dan karena mulut kamu yang sering pedas", "ga ngerasa salahkah", "kamu sentimen karena beda agamakah", "gimana cara kamu mengalihkan pikiran", "suka apa saja", "acara televisi apa yang suka kamu tonton", "Buku apa saja yang suka kamu baca", bla-bla-bla
Dan rasanya bukan aku klo hanya tundak-tunduk dengan apa yang kurasa berlebihan. Hari ini berantem dengan salah seorang teman, sebenarnya bukan ingin berantem. Karena hubungannya dari dulu pun tidak pernah terlalu baik dan ku jaga agar tidak menguap. hari ini karena aku tersinggung karena caranya mengungkapkan ketersinggungannya atas tindakan yang tidak kusengaja. Dia melempar pelan tumpukan bon dimejaku sambil bergumam pelan terasa menyebalkan. Aku sampaikan ketidak sukaanku padanya, yang seperti sudah ku bayangkan dia akan mencari pembelaan atas sanggahanku, sebenarnya aku ga masalah-masalah amat. tapi dia singgung pekerjaan yang sudah hampir setahun yang lalu, yang sudah abu-abu, mengambing hitamkan aku, yang pekerjaannya pun tak ku mengerti. bukan diriku juga ikut campur urusan orang tanpa diminta atau memanjangkan telinga hanya untuk mendengar masalah orang lain untuk diberi bumbu ke orang lain lagi.
kurang lebih ini rangkumanku atas jawabanku pada Bos ku "Ga ada yang terlalu mengganggu (ntah aku berbohong atau tidak)", "hah nangis, kok bisa? dia yang mulai ketus kok dia yang nangis, lah emang apa yang saya katakan, saya bukan orang yang senang marahin orang dengan semena-mena tapi saya ga akan diam kalau dimulai duluan, se-gak suka-sukanya saya sama orang saya ga akan ngegunain kalimat yang kasar, saya cukup diajarkan tatakrama dan sopan santun", "saya ga ngerasa salah kok, saya hanya sadar yang saya lakukan momentnya tidak pas, dan dia terlalu lebay menggambarkan apa yang dirasa, kalau mau nangis harusnya saya yang nangis bukan dia, harusnya saya yang merasa tertekan bukan dia","hahaha.. kok gitu bu, saya ga pernah ngebawa urusan agama buat kenal sama orang, yang saya lakuin itu ya feed back dari apa yang saya terima. saya bukan tipe orang yang suka cari masalah. kalau bisa menghindar ya menghindar. kalau tidak suka ya diam", "kalau ibu bilang meditasi, bicara soal agama saya, setiap orang yang sujud-sujud itu juga bisa dibilang meditasi, evaluasi diri, bikin resolusi, jadi ya gitu aja, saya juga lagi coba yoga. masih latihan ala-ala karate. ya memang susah bu, saya sadar saya belum bisa nahan diri kalau sakit diam, buat saya kalau sakit ya balas", "kalau ada waktu saya nonton stand-up comedy, kadang-kadang liat kick andy, ga suka denger mario teguh -bahasanya terlalu klise dan kalau harus suka sama salah satu motivator saya lebih suka andre wongso", "Saya suka baca apa saja yang menurut saya menarik dari Novel berat, ringan, kisah nyata, roman, ala-ala ABG sekarang, novel christian juga baca klo menarik".
Dia memintaku berjanji untuk lebih hati-hati mengontrol bicara, yang ga bisa ku iyakan. "Saya janji ga akan ganggu harmoni kerja, ga akan campur aduk masalah pribadi dengan masalah kerjaan. toh emang ga terlalu dekat sama orang kantor, saya tidak suka sama orang yang didepan bicara manis ke yang lain bicara buruk.Saya hargai orang yang pantas dihargai. kalau menurut ibu kali ini saya salah saya iyakan saja. tapi saya belum bisa janji kalau ada yang mulai saya diam".
Pingin rasanya Bilang ke dia, hadouh ibu orang akting aja kok dipercaya atau karena seiman dengan ibu.
ah nanti aku harus ganti nama lagi klo bertingkah seperti itu. :D belajar lagi biar lebih bisa jaga diri
belajar lagi biar bersikap sama temen yang jago akting hati-hati.
makasih dah nampung isi kepalaku.