Rabu, 28 November 2012

lelah

Sentimen

itu clue untuk bulan ini. ntah apa itu bentuknya, yang bisa kugambarkan hanya kata itu. Bulan ini walau belum habis masanya, tapi kurasa berat *wuihhh lebay.

***

Ga ngerti karena  akunya yang nanggepinnya atau emang ga siap aja dapet hal yang gini".

banyak hal dari mulai kantor kantor masalah kerjaan, masalah omongan temen kantor. Dirumah masalah salah paham, masalah sama tetangga. Dikantong masalah finansial.

Dikantor tuh aneh berasa timpang gitu dan biasanya tidak kuhiraukan tapi belakangan penat sekali. Urusan bergaul ga kalah menyebalkan, menurutku urusan umum diatas urusan pribadi soal ngegunain fasilitas kantor. tapi nyatanya ego selalu bisa menang.

Dirumah ..... ak ga tau gimana ngegambarinnya. yang jelas sedih banget belakangan.

Dikantong rasanya belakangan seperti dikejar-kejar pengeluaran. ga ada selesainya. cape

***

Belakangan ini berasa makan hati. secara sadar mengerti benar kalau hidup itu pasti bersinggungan dengan yang lain dan ga mungkin menghindarinya. karena kesadaran itu aku sudah berhati-hati bertindak, berucap atau bahkan berekspresi. dan sekali lagi ntah kenapa ak ngerasa selalu aku yang dilempar ke sudut bahkan saat aku memilih diam pun tetap saja salah. Aku digunjing kanan kiri. sampai saat ini aku menghibur diri bilang kalau ini mungkin bercandaan Tuhan buat liat sampai mana sabarku.

sadar sih tidak berekspresi malah bikin orang lain tambah geram. tidak berpikir kemungkinan besar akan diduga-duga sedang mencari-cari salahnya yang lain. aku bosan.

apa aku harus berucap dengan cara yang sama dengan cara mereka berucap sehingga mungkin berteriak-teriak jauh lebih baik ketimbang diam mennghindari pertengkaran. mencoba tetap diam diantara wajah-wajah sinis buatku lelah.

cape, ngadepinnya.

ngejaga biar ga ketarik sampai mana-mana malah badannya yang ga terima. mungkin lebih baik istirahat ya.

jadi berpikir, buat apa Tuhan ciptain aku disini. toh lebih banyak yang ga sukanya ketimbang yang sukanya. lebih banyak yang ga ngertinya ketimbang sama yang ngerti.

Kenapa orang-orang diluar sana sibu mencari pembenaran agar ak mengaku salah sedang aku sendiri ga ngerti apa yang membuat mereka sakit hati, bukannya aku ya yang harusnya minta itu. 

kenapa mereka cuma mengeluh-mengeluh dan hanya membuatku jelek dimata banyak kepala

kenapa mereka ga berdoa saja sama Tuhan untuk cepat-cepat menjemputku, mungkin akan jauh lebih baik kalau aku ga ada.

Tuhan kalau memang sudah ga banyak lagi yang bisa ku perbuat silahkan jemput saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda Pikirkan