Selasa, 24 September 2013

hmm

Hai. are U miss me?

mengetik ini aku sedang berada dikantor berhadapan dengan mu, via keyboard ditemani segelas susu hangat. mencoba menikmati setiap detik yang berlalu, menghindari tumpukan berkas yang harus berpindah format. Ok, skip saja kegiatanku saat ini.

Sabtu malam saat bersantai diteras rumah bersama kaka, keponakan dan Bundaku sayang. ada yang mengirimi selebaran, kalau esok minggu tanggal 22 September akan ada unjuk rasa. tujuannya untuk membatalkan rencana pembangunan gereja dilingkunganku tinggal. Kalau gereja tersebut jadi, rumah ku akan berada dibelakangnya. katanya selain unjuk rasa juga akan ada duduk bersama bicara secara damai. 

menurut yang ku dengar rencana pembangunan ini menyalahi, karena syarat-syarat pembangunannya belum tuntas, benar atau tidaknya sakali lagi ak tak pernah tau. memilih untuk tidak terlibat kegiatan seperti itu, karena tidak mengerti arahnya. mengapa, untuk apa, dampaknya, ah daripada hanya untuk terlihat eksis ak memilih untuk menonton TV. Akankah aku dikatakan tidak membela agamaku? sedang yang ku tau agamaku tak mengajarkan hal-hal seperti itu, mungkin karena pemahaman agamaku terlalu dangkal untuk itu. dalam pikirku bukankah ada ayat ampun untuk meredam hal-hal seperti ini "Bagiku agamaku, bagimu agamamu" lalu? huuft

Bunda yang sudah mulai bertambah keras kepala saja masih bisa bilang "buat apaan sih yang seperti ini".

Hidup dilingkungan yang sekelilingnya memiliki agama yang sama, aku toh tak benar-benar merasa semakin dekat dengan-Nya dengan andil dari lingkungan. masjid ditempatku sepi-sepi saja sehari-hari, tak diramaikan dengan kegiatan-kegiatan penuh. hari senin dan kamis Jam 1 sing hingga menjelang Ashar ada pengajian ibu-ibu. Selasa-Rabu-Jumat-Sabtu ada pengajian tadarus ibu-ibu yang bisanya dihadiri tidak lebih dari 8 orang. Ada pengajian Bapak-bapak, itupun kalau tidak ada yang memiliki hajat. Pengajian remaja ada hanya dimalam jumat. selebihnya hanya tempat Sholat. ntah dengan alasan apa sejak aku tinggal disana memang seperti itu. tak jadi soal sih keadaan yang seperti itu, toh aku belajar mengaji di lingkungan yang sebelumnya aku pernah tinggal. banyak pengajian-pengajian kecil yang timbul tenggelam disini. ada juga pengajian Ibu-ibu yang senangnya ramai-ramaian malam-malam tabuh-tabuh robana, ntah untuk menyenangkan Tuhannya atau malah hanya untuk menyenangkan diri sendiri, ak hanya merasa kok menyerupai yang lain ya.

Aneh juga Pendiri tempat ibadahnya, kenapa tidak membangun dilingkungan yang banyak memeluknya. kenapa juga yang mereka tawarkan materi, mungkin memang lebih mudah bicara dalam skala angka. aku tak berusaha untuk menerka-nerka maksud ataupun tujuan mereka mendirikan tempat ibadah disini, aku toh hanya orang luar yang melihat dari luar. 

Satu hal yang ku pelajari, semakin banyak tempat-tempat berkumpul, tempat-tempat ibadah, ormas-ormas terbentuk menciptakan lebih banyak lagi extrimis. Individu-individu baru yang merasa dirinya benar dengan mengatas namakan naungan mereka. membuat perbedaan semakin nyata bukan untuk menjaga keragaman lebih sering menimbulkan pertikaian.

Dari kemarin mengira-ngira akankah ada media yang mengangkat kisruh ini. dan aku membacanya hari ini di Yahoo. ntah ada dikolom media mana lagi. menjadi orang yang hanya tau kejadiannya, ternyata begini rasanya.

untukmu yang tak pernah merasakan hal serupa ini, selamat :)

Kamis, 19 September 2013

liat covernya baik-baik

Yang hidup yang membuat cerita, ntah ceritanya atau bahkan cerita yang lain.

Ah rasanya tak mungkin kamu tak mendengar kisah fenomenal seorang casanova dari desa Karang asih. aku kok jadi mikir ya, waktu kali pertama kenal. apa si prianya begitu kharismatik hingga lebih dari satu orang wanita mau ada dalam peluknya atau wanitanya yang kurang pintar hingga mau dibohongi.

Kalau mau menarik garis perspektif jauh lebih panjang, dimataku mungkin tidak ada yang salah. mungkin dalam pikiran masing-masing dari mereka bukan hanya ini menyelami jiwa masing-masing tapi masih berkutat pada kepentingan masing-masing. saat si pria melihat indah paras sang gadis yang menurut logikanya dapat ditaklukkan dengan sedikit jurus yang berkedok materi, tampil glamor, bicara gaya intelektual, banyak membual, banyak rayu gombal, pura-pura royal. Salah si pria kah? saat nafsu akan kebersamaan dengan wanita yang diidamkan dituntut dengan modal besar. 

salah wanitakah? saat jaman menuntutnya tampil selalu cantik, dengan aksesoris yang terkadang terlihat menggangu. dimana saat beberapa wanita berkumpul saling memamerkan hal yang mereka miliki. dimana keinginan dasar memiliki hidup yang lebih baik menjadi prinsip. 

hahahahaha... tak ada yang luput dari pandang-Nya bukan. kejadian ini bisa jadi tamparan buat semua wanita termasuk perempuan sepertiku. yang ingin kehidupan lebih baik bukan hanya seorang-seorang, rasanya semua juga seperti itu termasuk aku. ini hanya masalah waktu, wanita terkadang lebih senang dengan hal-hal yang instan. mempercantik diri seluar biasa mungkin, berusaha masuk di pergaulan yang kadang tak bisa dijangkaunya. mencari pria-pria mapan yang bisa jadi penompang hidupnya tanpa memikirkan banyak hal kecuali kesenangannya. tak salah juga, kalau saja cara yang diambil tepat. kalau perlu sewa detektif untuk menyelidikinya, tapi terkadang pun percuma. banyak wanita yang rela menjadi pengganggu dan bersedia disimpan tanpa peduli ada yang terluka atau tidak setelahnya. Pesan Bunda jauh hari lalu, jika mencari pendamping tak perlu lihat apa yang dimilikinya saat ini (harta) tapi lihat dia utuh (mental,sikap). lebih indah berjuang bersama dan menikmatinya bersama karena akan terasa sayang kalau hendak ditukar. Mungkin untuk sebagian kami berjuang akan memakan waktu lama, tak pasti kapan bisa bersenang-senang dan lebih rela menjalani tukar-tambah.

kenapa pula si pria tidak bercermin diri dalam bertindak, berusaha tidak membuat dirinya malu dengan merindukan rembulan. hanya karena atas dasar nafsu dibalik topeng cinta. sulitkah menjadi pribadi yang bisa dipilih tanpa berpura-pura ada. toh tak semua wanita berorientasi materi. memang lebih sulit melakukan daripada sekedar bicara. mungkin karena itu juga pria-pria sekarang banyak yang kelebihan vokal. apa susahnya sih bikin wanita yang tepat untuk merasakan dan menjaga sebuah komitmen. susah juga memang kalau untuk diri saja perlu berpura-pura, mengidamkan menjadi pribadi yang lain.

manusia sekarang senangnya tukar-tambah. menjalin hubungan pun disamakan dengan investasi.
jaman sudah menggila atau mataku yang kelewat besar.

yang terjadi di dunia saat ini, mungkin hiburan untuk orang -orang yang sedang berjuang. 
hidup tak perlu mengkudeta siapa pun atau apa pun bukan. tak perlu mencari sensasi untuk menciptakan kontroversi. nikmati saja pilihan jalan kita 


Senin, 16 September 2013

Chrisye - Pelangi




Kamis, 12 September 2013

hidup kesekian kalinya

Meninggalkan sejenak cerita bersambung yang ku buat putus-putus.

:)

berapa banyak kejadian yang hampir tak bisa ku mulai untuk berbagi disini.

Sekarang aku ingin menyimpan kejadian yang baru pertma kali ku alami. kejadiannya sudah berlalu beberapa hari lalu. tepatnya hari kamis, tanggal 5.

Merasa jenuh hanya diam di kantor. jam makan siang ku pacu merahku menuju Giant Alam Sutera, kalau kamu bertanya dengan siapa. yup seperti dugaanmu, sendiri. dan konyol karena aku nyaris ditabrak.

Saat melewati rumah soto, ntah apa yang membuatku tertarik untuk menengoknya. sembari ku pikir kenapa ada keinginan ku untuk menengoknya. tiba-tiba moncong mobil sedan sudah berada disisi kanan si merah, bersyukur si pengendara bisa mengerem mobilnya diwaktu yang tepat. aku tau mobil yang ku dahului berhenti, tapi tak sadar atau berpikir tanggap kalau pasti ada sesuatu didepan yang membuatnya berhenti. hahahaha.. Tuhan masih baik bukan.

bukan itu yang membuatku terkesan akan hari itu. untuk pertama kalinya diriku keracunan. kegiant niat untuk makan siang, tapi urung karena kurang waktunya untuk makan disana. sebelum sampai kantor menyempatkan diri untuk membeli baso. sambil menunggu ku makan coklat kacang, bukan chacha tp MnM. sampai dikantor, selesai makan baso. iseng-iseng ku lanjutkan makan coklatnya. sampai dicoklat kacang berwarna biru yang sempat ku ambil gambarnya sebelum ku telan. beberapa waktu setelah menelannya kepala rasanya pusing seisi ruangan seolah berputar, perut mulai mual, keringat mulai menitik, tubuh mulai gemetar. beruntung karena ga terlalu lama bisa muntah dan muntah. saat itu aku berpikir kalau saja ada yang ku beritahu, siapapun itu apa reaksinya. sedang disini dalam lemah aku terkikik sendiri. sekali lagi Tuhan begitu baik.

hari ini belajar untuk, tidak berpikir aneh-aneh saat berkendara. Untuk tidak mencoba makanan yang aneh-aneh yang mengandung pewarna extrem. 

jangan mengkonspirasi apa yang sudah harmonis hahahahahaha... racun Vicy Zaskia