Sore Dear,
Kemarin kabar duka ku terima dari Orang tua didik ku, beliau telah kembali ke sisi-Nya pada hari Rabu tanggal 24 September 2014 Jam 3 pagi. karena sakit yang di deritanya.
Dua tahun lebih sebelum ini, Aku bersama beberapa teman menyempatkan diri berkunjung kerumahnya. Beliau sudah tidak mengajar lagi setelah sebelumnya harus antar jemput untuk mengajar akibat batu ginjal yang dideritanya. Saat kami kesana masih terlihat semangat hidup diantara wajah tuanya. Kami masih berbincang banyak hal, beliau masih sempat menanyakan kabar Bunda dan Adikku. Kami diperlihatkan batu yang diangkat dari tubuhnya.
Sampai Aku mendapat berita dari adikku kalau beliau terkena serangan struke, saat itu kondisinya masih bisa dikatakan baik. Selalu ada keinginan untuk mengunjunginya, tapi dengan banyak alasan urung juga untuk berkunjung.
Beberapa waktu lalu karena ada keinginan untuk mengadakan reuni masa SMP beberapa teman menyambangi rumahnya, setelah sebelumnya ku ceritakan kondisinya yang sudah tak seperti dulu. Untung jangan ditolak malang tak bisa dielak, beberpa hari kemudian lagi-lagi mendengar kabar dari adikku kalau beliau harus menjalani perawatan di RS. Mayapada di Modernland-Tangerang. Aku tak bisa mengunjunginya karena ijin dan kondisi yang tidak memungkinkan. Beberapa teman masih ada yang bergantian datang kesana hingga tak ku dengar lagi kabar tentang beliau.
Tak disangka-sangka, jam makan siang kemarin lagi-lagi-lagi adikku mengabari kalau Beliau telah meninggal dan memintaku mengabarkan teman-teman lain yang mungkin bisa untuk takziah. beberapa teman kesana untuk mengikuti tahlil melepas kepulangannya, maklum kami semua sudah terikat dengan kegiatan masing-masing.
untukku pribadi, beliau sudah menjadi seperti ayahku sendiri. Karena biasanya beliau adalah tempat ku mencari pertolongan menghindari hukuman atas keisengan-keisenganku. Beliau punya anak laki-laki yang usianya hanya berbeda satu atau dua tahun diatasku, yang memang saat itu agak brutal dan tak cemerlang. Beliau tau banyak tentang hidupku, menyempatkan diri berkunjung untuk meyakinkan diri atas semua cerita yang didengarnya tentang keluargaku. Ntah kasihan atau simpati beliau memang selalu baik, kalau ke temen-temen yang lain beliau lebih terkesan centil :D mungkin aku tak semenarik mereka untuk teman laki-laki beliau itu agak galak karena sering memberi hukuman.
Bagaimana pun gambarannya dihatiku dan teman-teman yang lain, banyak dari kami yang kehilangan dengan menyimpan memory masing-masing akan dirinya. Selamat berbahagia Pak, cepat atau lambat Aku bahkan kami pun akan menyusulmu. terimakasih telah menjadi bagian dari cerita hidup kami, menjadi seseorang yang akan selalu kami ingat saat bercerita satu dengan yang lainnya. Terimakasih telah menjadi pribadi menarik sehingga meninggalkan banyak kesan untuk kami. Semoga kami tidak benar-benar membuat Anda marah, karena jauh dari sadar kami anda begitu berarti. Semoga keluarga yang anda tinggalkan dapat terus tersenyum memulai hari tanpa sosok anda.
*kenapa kabar selalu datang dari adikku, karena temannya menjadi guru di sekolah itu saat ini.tanpanya akan banyak hal terlewat begitu saja.