Kamis, 25 September 2014

Pulangnya Orang Tua Didikku

Sore Dear,

Kemarin kabar duka ku terima dari Orang tua didik ku, beliau telah kembali ke sisi-Nya pada hari Rabu tanggal 24 September 2014 Jam 3 pagi. karena sakit yang di deritanya.

Dua tahun lebih sebelum ini, Aku bersama beberapa teman menyempatkan diri berkunjung kerumahnya. Beliau sudah tidak mengajar lagi setelah sebelumnya harus antar jemput untuk mengajar akibat batu ginjal yang dideritanya. Saat kami kesana masih terlihat semangat hidup diantara wajah tuanya. Kami masih berbincang banyak hal, beliau masih sempat menanyakan kabar Bunda dan Adikku. Kami diperlihatkan batu yang diangkat dari tubuhnya.

Sampai Aku mendapat berita dari adikku kalau beliau terkena serangan struke, saat itu kondisinya masih bisa dikatakan baik. Selalu ada keinginan untuk mengunjunginya, tapi dengan banyak alasan urung juga untuk berkunjung. 

Beberapa waktu lalu karena ada keinginan untuk mengadakan reuni masa SMP beberapa teman menyambangi rumahnya, setelah sebelumnya ku ceritakan kondisinya yang sudah tak seperti dulu. Untung jangan ditolak malang tak bisa dielak, beberpa hari kemudian lagi-lagi mendengar kabar dari adikku kalau beliau harus menjalani perawatan di RS. Mayapada di Modernland-Tangerang. Aku tak bisa mengunjunginya karena ijin dan kondisi yang tidak memungkinkan. Beberapa teman masih ada yang bergantian datang kesana hingga tak ku dengar lagi kabar tentang beliau. 

Tak disangka-sangka, jam makan siang kemarin lagi-lagi-lagi adikku mengabari kalau Beliau telah meninggal dan memintaku mengabarkan teman-teman lain yang mungkin bisa untuk takziah. beberapa teman kesana untuk mengikuti tahlil melepas kepulangannya, maklum kami semua sudah terikat dengan kegiatan masing-masing.

untukku pribadi, beliau sudah menjadi seperti ayahku sendiri. Karena biasanya beliau adalah tempat ku mencari pertolongan menghindari hukuman atas keisengan-keisenganku. Beliau punya anak laki-laki yang usianya hanya berbeda satu atau dua tahun diatasku, yang memang saat itu agak brutal dan tak cemerlang. Beliau tau banyak tentang hidupku, menyempatkan diri berkunjung untuk meyakinkan diri atas semua cerita yang didengarnya tentang keluargaku. Ntah kasihan atau simpati beliau memang selalu baik, kalau ke temen-temen yang lain beliau lebih terkesan centil :D mungkin aku tak semenarik mereka untuk teman laki-laki beliau itu agak galak karena sering memberi hukuman. 

Bagaimana pun gambarannya dihatiku dan teman-teman yang lain, banyak dari kami yang kehilangan dengan menyimpan memory masing-masing akan dirinya. Selamat berbahagia Pak, cepat atau lambat Aku bahkan kami pun akan menyusulmu. terimakasih telah menjadi bagian dari cerita hidup kami, menjadi seseorang yang akan selalu kami ingat saat bercerita satu dengan yang lainnya. Terimakasih telah menjadi pribadi menarik sehingga meninggalkan banyak kesan untuk kami. Semoga kami tidak benar-benar membuat Anda marah, karena jauh dari sadar kami anda begitu berarti. Semoga keluarga yang anda tinggalkan dapat terus tersenyum memulai hari tanpa sosok anda. 

*kenapa kabar selalu datang dari adikku, karena temannya menjadi guru di sekolah itu saat ini.tanpanya akan banyak hal terlewat begitu saja.


Rabu, 24 September 2014

belajar bicara

xixixixi.. hidup tuh aneh ya kawan. menarik kalau kita pikirnya dengan tenang, runyam kalau dipikir sambil ngomong.

Sebelumnya pas puasa jelang pilpres ketemuan sama temen-temen deket pas SMA, cuma berempat :D semua perempuan. dan satu diantara kami memang cukup vokal menyikapi pemilu tahun ini. mungkin terlalu bersemangat atau ingin merasa terlibat dan serunya kompak dengan sang suami yang kupikir serupa itukan pikiran kawanku saat bercuap tentang pemilu. Aku ga pernah tau itu, tapi saat itu kami bertiga sungguh memintanya untuk menggunakan narasi yang tidak ikut-ikutan berbau provokasi.

***

dan Minggu tanggal 21 September ini, aku bertemu dengan 3 orang teman eskul masih teman SMA dua dari kami laki-laki. pertemuan yang tidak pernah ada jadwalnya, bahkan bertukar info masing-masing pun hanya sesekali. tapi teman tetaplah teman, perbincangan kami mengalir dari perubahan pribadi, keluarga kecil masing-masing, pekerjaan, idealisme hub suami istri menyikapi selingkuh, menggunakan jasa seks, keuangan, apa yang masih dikejar, cerita semasa pemilu lalu, perubahan teman-teman, menertawakan proses hidup kami bersama-sama.

Awalnya satu temanku yang merantau di padang sedang berlibur di rumah orang tuanya, WA mengundang untuk bertemu. karena memang sudah waktunya bertemu jadi bertemu juga karena dua tahun lalu kami tak bisa bertemu karena urusan masing-masing. kami semua sudah berkeluarga dan menjalani kehidupan yang saling berbeda, dengan prinsip hidup yang tak ada sama-samanya. tapi kami sama kalau sedang membicarakan hal-hal lain diluar hidup kami dan keputusan kami. kami bukan orang yang suka ribet dengan urusan yang bukan urusan kami. halnya pemilu kami lebih senag tertawa-tawa saat membahas beberapa teman yang memposting berita-berta baik dari capres yang didukungnya dan berita-berita buruk tentang capres rivalnya, karena nyata kalau hal tersebut bisa membuat orang-orang berpendidikan adu argumen yang terkesan debat kusir. kami punya pandangan masing-masing soal pilpres tapi bukan berarti yang lain harus berpikir seperti apa yang kami pandang. kami sama-sama mengikuti masing-masing mereka bukan berarti benar satu diantaranya jauh lebih baik dari yang lain.Perubahan tidak bisa hanya diserahkan pada satu orang dan kami memilih untuk tidak menjadi bagian suara yang hanya bicara :D

membicarakan betapa sibuknya sebagian orang andil dalam pemilu lewat suara-suara tanpa nada di sosmed. Kami hanya cekikikan karena sadar yang bersitegang adalah teman kami sendiri. ayo lah rileks menanggapi apapun yang kamu dengar atau hanya sekedar membaca dari beberapa media. Bukankah kita sama-sama tau narasi-narasi atau petikan-petikan untuk headline terkadang dilebih-lebihkan.

***

bicara soal berkomentar ntah kenapa rasanya kok banyak sekali teman-teman ku yang senang melakukannya. baik dipikir dulu atau asal berasumsi sesuai emosinya saat itu, masih mungkin ga sih cari referensi dulu harusnya apa atau bagaimana. bukannya sekarang ini cari informasi itu gampang ya, kan temen-temen yang aktif di sosmed punya gadget pintar :D

Kamu dengar PR anak SD yang dibicarakan kakaknya di media sosial. Efras atau siapa ya ga hafal, baca sampai akhir postingannya. ga ada yang bagaimana-bagaimana aku sih cuma melihat seorang kakak yang malu dihadapan adiknya usahanya membantu disalahkan. Cuma ku bingung kenapa dia pilih SosMed ya? andai dia datang kesekolah adiknya pun menurutku akan diterima oleh guru adiknya, bisa meminta penjelasannya langsung. andai si kakak benar dia tidak menyudutkan sang guru dan andai si kakak salah ia tak akan terlalu malu :D. yang lebih lucu yang menghakimi masalah tersebut dengan me-like atau mengshare atau berkomentar yang tidak-tidak di postingan tersebut. tapi keanehan tak berhenti sampai disitu sepertinya, teman-teman banyak yang membuat status-status yang tak kalah sinis. aneh dan nyata... pingin bilang sebenernya "Lo ngerti ga sih masalahnya". waktu pertama liat kertas kerja anak SD itu disalahin ku langsung liat maksud gurunya bukan sok pinter tp jadi inget guru SD ku dulu yang ngajarin pertambahan berulang juga tabel perkalian yang sering ditempel-tempel didinding dulu. ternyata masih digunakan. 

Belajar bijaksana tak semudah berbicara.
 

Happy Pregnancy

Hai

Ga terasa sudah mau dipenghujung september 2014. banyak juga cerita hidup yang terlewati dari juli lalu yang belum sempat atau bahkan tak relevan lagi kalau dibahas saat ini.

Melihat kedalam kehidupan pribadi ku, banyak hal yang melenceng dari skenario targetku. yang pasti tahun ini tidak akan ada jalan-jalan ke Bali sesuai dengan rencanaku tahun lalu, yang sedang diusahakan agar Idul Adha ini benar-benar ikhlas untuk berkurban dan yang diluar prediksi kalau tahun ini diriku akan menjadi Ibu. 

Tentang semua yang ku ceritakan itu, semua hal tak ada yang ku sesali. hanya saja harus membuat rencana baru lagi, tetap semangat, tetap positif, tetap merasa hidup :)

Perjalanan pernikahanku baik-baik saja layaknya teman-teman yang lain, saat ini kami sedang berusaha menjadi pelengkap untuk masing-masing kami, walau sebenarnya selalu ia yang melengkapiku. 

Tak ada gelisah berlebih menjalani masa-mas kehamilan, berusaha tetap memelihara pikiran positif untuk semuanya membuat semuanya mudah. Calon keponakanmu ini sungguh luar biasa, tak pernah merepotkan Bundanya berlebih, doakan semoga Ia sehat, sempurna, cerdas dan penggembira ya. seperti saat ini diperutku yang selalu mampu menggelitik saat pikiran mulai penat. Aku masih belum yakin jenis kelamin Anakku ini karena dokternya pun belum bisa memastikannya.

Cerita soal Dokter dan RS tempat ku periksa, aku memutuskan periksa di RS. St Corolous - Gading Serpong setelah melakukan pencarian yang cukup lama. kenapa lama karena baru usia kandungan hampir 3 bulan memeriksakan diri, Karena tinggal didaerah baru yang asing sekali jadi tanya kanan-kiri dari tetangga sampai teman-teman disekitar rumah tinggalnya. Banyak dapet rekomendasi yang mengarah ke daerah perum tangerang "aduh mama sayangeee" bukan tak mau kesana dari VRI ke perum harus ngelewatin macet panjang klo tiba waktu melahirkan bagaimana. lalu dapat referensi untuk ke klinik sehati yang di gawangi Dr. Ong Chandra menurut testimoni temen kantor dan beberapa Via internet bagus tapi sekali lagi urung karena harus buat janji hampir 1 bulan lamanya. Sebelumnya beliau praktek di Corolous tapi sekarang di Bethsaida. Lalu kenapa ga ke Bethsaida alasan sederhana RS umum, baru, dokter laki-laki. Lalu ke Corolous Dokter Spog yang direkomendasikan Dr. Maria tapi sekali lagi bukan jodoh Dr. Maria sedang menjalani pendidikan, akhirnya bertemu dengan Dokter manis Dr. Chistina Handoko. Puji Tuhan kehamilanku tidak ada komplikasi jadi tidak banyak konsumsi obat atau pun Vitamin, Aku ga pernah minum susu Ibu hamil, karena ga berniat dan dokternya pun tidak mengharuskan karena minum susu apapun tak masalah yang penting kebutuhan kalsiumnya cukup dan aku cuma konsumsi susu cair seperti kebiasaanku :D

Terakhir periksa sempat melihat dua orang sales obat, ku kira kawanku dulu juga serupa itu mungkin. menunggu jadwal dokter untuk bisa dikunjungi dan diajak kerjasama. satu diantara mereka perempuan dan sama seperti kawanku dulu mereka membawa tak berat penuh sesak ntah diisi apa. Jujur ku katakan itu bukan pekerjaan mudah, harus sabar menunggu berjuang mendapatkan kontrak kerjasama belum lagi klo dokternya tidak terlalu memberikan resep obat untuk pasiennya atau pasiennya yang sering berkilah untuk tidak diberi obat *Read:Aku. perjuangan berat rasanya

Aku harusnya sudah mulai ikut kelas senam hamil. tapi jadwal yang di RS hari sabtu, tak mungkin mengambil kelas tersebut karena masih kerja. ntah lah nanti dipikirkan, mungkin beli CD untuk di praktekan dirumah sendiri aja. atau biarkan mengalir ikuti saran orang tua-orang tua dulu aja, toh mereka ga senam hamil pun bisa melahirkan, menyerahkan segalanya pada Tuhan yang maha esa.

Perkiraan hari kelahiran sayangku ini di akhir bulan November atau di awal-awal desember. dan ingin ku cuti di pertengahan bulan November. biar bisa berlama-lama dengannya nanti :D hmm dan satu yang masih menjadi PR ku dan suami yaitu :d kami belum siapkan nama untuknya.