Hai..
Semalam dapat
sesuatu yang hati degub-degub gimana gitu :D
Ceritanya nih,
adikku perempuan 28thn, single. Sore kemarin chit chat via jempol, ternyata
sore dia belum pulang kerja ga seperti biasa, katanya ada acara Bukber
dikantor. Sampai dirumah setelah magrib, ku kontak dia lagi tanya pulang ada
temen barengnya ga. Mengingat dia berkendara sendiri pake roda 2 pula, dengan
pemberitaan-pemberitaan yang ada ya aku akui aku sih takut. Menjawab pikiranku,
dia bilang “Kalau parno terus ga bisa
kemana-mana mesti tunggu ada yang antar” :D. Ku jawab santai “itu saya-itu saya”.
Jawaban ini
yang langsung mengingatkanku ke seorang teman lainnya.
Perempuan,
35thn, single. Dengan kesadaran penuh dia bilang kalau dia perempuan mandiri,
dia udah biasa ngelakuin apa-apa sendiri, rasanya aneh kalau tiba-tiba ada yang
care.
Aku jadi kepikir
ternyata keputusan single itu membentuk karakter bertahan sendiri. Cerita gini
jadi ngaca sendiri, sepertinya aku bukan orang yang bergantung atau orang yang
mandiri. Tapi memang hampir selalu ada yang menyertai kalau mau kemana-mana,
dan aku pribadi yang lebih memilih dikunjungi dibanding mengunjungi. Nempelnya ajaran
bunda buat keluar rumah inget waktu, yang ngerasa salah kalau keluar rumah
sampai dicariin (berartikan ga bisa dipercaya, ga bisa ngatur waktu).
Catatannya,
kondisi ku saat itu (belum nikah) tidak benar-benar sendiri. Dari masa sekolah
selalu punya beberapa temen laki-laki, dan seperti kebanyakan temen laki-laki
pasti ketemen perempuan perlakuannya baik (dimasa aku sekolah berteman dengan
laki-laki tidak membuat Bunda khawatir, mereka bandelnya ga jorok (anaknya
Bunda juga bandel sih :D)), Biasanya salah satu jemput aku. Temen-temen
perempuanku pun jarang yang suka keluar terlalu jauh atau pulang malam-malam
untuk sekedar ngobrol. Ketika sama mantan pacar lebih protektif, kemana-mana ga
boleh sendiri diantar aja (semoga sampai kakek-nenek sampai bertemu dialam lain
juga begitu). Dan memang pribadiku bukan orang yang risih dengan
perhatian-perhatian seperti itu, banyak mikir daripada jalan sendiri iseng,
lama, cape, etc, mending dijemput atau disamperin :D. Aku nikah umur 27thn,
umur yang ga terlalu muda menurutku untuk berumah tangga.
Itu catatanku,
DULU. Pertanyaan kediri sendiri “Seandainya
aku belum nikah?mungkinkah aku single?lalu mungkinkah aku juga berpikir seperti
mereka?”
Sedang baca
respon adik saya saja langsung berpikir, emang kalau perempuan ga bisa ga
keluar malam-malam? Emang kodrat perempuan buat dilindungi di-di yang
lain-lainnya lalu kenapa ga mau ditemuin sama yg bisa?mungkin mecari yang
benar-benar pas?
Eits, mereka
single dengan alasan pribadi loh. Aku ga tau menahu soal itu, terlalu pribadi.
Semoga kita
semua selalu bahagia dengan keputusan dan kondisi kita masing-masing... Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda Pikirkan