Kamis, 31 Januari 2013

mood-booster

mendengar suara my-wind..hmmm sesuatu deh

semalam begitu ingin naik ketempat tidur, terpikir untuk mendengar lagu dulu. ambil hp dan taraaaa  ada notification yang tak ku sangka-sangka, sempat menghempaskan tubuh dulu sih sebelum memutuskan untuk memberitahunya lewat sms. Aku ga tau kenapa memberitahunya sedang sempat ku pikir hanya kebetulan dan ga sengaja aja. well, ku kesampingkan semua itu.

Ntah aku menunggu responnya atau memang sedang menikmati lagu-lagu yang kuputar. sampai pagi hari tak ku dapati juga tuh responnya. maaf, ntah mengapa aku cuma berpikir dirinya kenapa-kenapa. dari rumah sampai kantor menimang-nimang. apa yang terjadi padanya?haruskah ku telp?bagaimana kalau aku salah?bagaimana kalau bukan suaraku yang diharapkannya?bagaimana kalau tak ada jawab diujung sana? hahaha sekali lagi ku abaikan, menikmati saja. Aku ingin dengar suaranya, lakukan seperlunya, jangan beritahu dengan mimik apapun kalau ingin, kalau tak mendapat jawaban coba lain waktu :D *ya ga perlu nangis jugakan kenyataannya begitu.

angkat telp kantor deh, mencoba menghafal nomornya sengaja ga mau liat phonebook :D *guaya-kalau salah sambung buat alibi bilang emang ga boleh telp tuh. dan halo dari ujung sana terdengar, cukup jelas, terimakasih Tuhan tak ada yang terjadi dengannya. Ok rileks, tanya yang wajar-wajar saja biar ga sakit hati kalau tak ada jawaban :). karena telp ini jadi tau kalau Ia sudah menutup cerita di Novartis.

Rasanya apa ya denger kabar itu, seneng karena yang dimau didapat, sebel karena cara taunya, bingung karena ga tau mau bicara apa. yang membuatku benar-benar gasuka karena dengar suara batuknya makin berat dari sebelumnya. mau marah tapi mending diam deh, mungkin biasanya seneng denger sura marahku, kalau hari ini ga sama, bisa-bisa merah wajahku karena malu. dari pada marah ga ada ujung mending ku pilih untuk tutup telp, kirim salam agar dirinya baik-baik saja.

diposting nih? hahahahahahahaha

Sabtu, 26 Januari 2013

lagi-lagi cinta

Cinta cinta oh cinta..

:) kali ini ku beritahu deh, kalau memang masih dibaca (selalu ada rahasia dibalik rahasia).

Beberapa hari belakangan sering dengar kata "sinis" dari beberapa teman (hubungannya apa dengan cinta cinta oh cinta itu?, tenang saja ini dua hal berbeda. so mengalir aja ya). Aku sampai googling apa maksud kata itu sebenarnya. menurutku mengerikan, jadi berpikir orang yang berpikir orang lain sinis mungkin dia lebih sinis darinya. Karena orang yang kamu bilang sinis belum tentu sadar atau secara sengaja berbuat sinis, ntah ya itu hanya pikiranku sendiri. hanya saja memilih diam diantara keributan yang tak tau ujungnya, apakah bisa disebut sinis? bebas lah

Dan yang membuatku terenyuh, Aku kok rasanya baru tau ya kalau ada kata itu (efek tidak pernah menggunakan). Apakah dibanyak mata aku hanya salah satu manusia sinis :)

sebelum pindah topik, blog ku mau tanya deh? apa kawanku tak bisa lagi mengaksesmu? atau hanya seorang pemalas yang enggan untuk sekedar mengisimu. jangan marah ya kalau kawanku hanya micing-micing, hanya senyum-senyum ketika melihatmu. Kamu ga usah ke Ge-eR an ya kalau mendapatinya seperti itu, ke banyak kepala juga begitu kok. menurutnya hal yang wajar :D

next

Pagi ini denger kabar temenku yang sedang dilema karena hati.
ku kondisikan keadaannya, dia sedang menjalani LDR. cintanya kerja di Serang dan kembali ke sini hanya diakhir pekan itu tidak selalu. Cintanya adalah anak sulung dari 3 bersaudara yang menjadi sandaran keluarga karena Ayahnya sudah tiada. Kalau kembali pun berbagi waktu antara temanku juga keluarganya (adik-adiknya manja kedia). sudah menjalani hubungan 6tahun dengan temanku, 5 tahun backstreet dari keluarga temanku karena tidak mendapat restu, baru satu tahun ini mendapat kata "ok" karena melihat si laki-laki ini dirasa cukup mampu dan si gadis sudah tak bisa digugah. tapi malah ditahun ini cinta mereka digoda Tuhan. Datang laki-laki lain yang memberi perhatian lebih ke si Gadis dan terang-terangan nyatakan rasa sayangnya.

Dia bingung dengan rasanya saat ini.

Maaf ya, aku adopsi kata dari kawanku. ku katakan padanya "Hubungan lo ga sehat itu, sampai bisa dimasuki orang lain"

ntah yang punya kalimat aslinya sadar atau ga pernah bilang gitu. :)

sampai saat ini belum tau kelanjutannya.. nanti ku up-date.

ku berpanas-panas ria dulu.. maik angkutan umum :)


Senin, 14 Januari 2013

hutang 2012



Kata kawanku "senyumku punya banyak arti" dan menanggapinya pun aku hanya tersenyum.

Terpikir sebanyak apa teka-teki tentang ku dikepalanya. Padahal yg kurasa sederhana, ga serumit demokrasi di Negara ku, yang karena demokrasi menciptakan puluhan partai.

Tahun lalu hutang penjelasan tentang sombong. Aku kaget ga tau harus bicara seperti apa saat pertanyaan "sombongnya dimana". Bingung ya, baiklah ku jelaskan. Ingat ga tulisanku di Desember lalu karena temanku ada yg melangsungkan resepsi pernikahannya.

Walau aku sudah menjelaskan bersamaan dengan itu, kalau mungkin aku yang tak terbiasa dengan cara berkomunikasi teman-teman. Yang dibantahnya dengan bilang "kasih tau temen-temenmu yang lain, yang menurutmu ga sombong". Ak tersenyum, tersentak juga, memutuskan untuk tidak menjawab, malah digoda untuk menjawab pertanyaannya disini. Baiklah kuterima tantangannya, sudah dimaklumi minta ditampar rupanya. Ak tak senang berpenampilan mengikuti jaman yang tidak membuatku nyaman, yang menurut teman-teman kuliah berantakan, ndeso, ga gaul dan mungkin kehidupanku sama berantakannya seperti tampilanku. Sebenarnya bebas kalau mereka hanya berpikir saja dan tidak dibagi sampai terdengar olehku, ga akan marah juga sih tau kenyataan seperti itu. Tapi ga bisa dipungkiri kalau penasaran dan ingin melihat lebih dekat yg sanggup menilai seperti itu sangat besar (dalam bahasaku mungkin sebuah pembuktian). Kamu mau tau bedanya, dalam penampilan yang sama ak ga pernah dapat masalah dalam bergaul, mereka mungkin menilai tp tak menghakimi, karena berteman bukan sekedar sama dalam penampilan atau sama dalam berucap ( menilai, berpikir itu hak pribadi masing-masing, saat diutarakan ke orang lain, tanpa mengerti kondisi menurutku itu sombong).

Kira-kira begitu kondisinya untuk menjawab pertanyaannya.

Saat dengar pembelaannya pada temen satu itu, sebenarnya ingin bilang "Please deh, jgn dangkal" tapi takut lihat wajahnya. Kalau marah aku bisa terima tapi kalau memerah, ak ga tau mau bereaksi seperti apa.
Ga ada maksud mengecilkan apa yang dia sudah usahakan untuk dia dan keluarganya dan ga berniat merusak perkenalan ku dengan dia yang memang hanya sama-sama kenal. Hanya ingin kawanku mengerti, ini bukan suksesnya dia dimata kawanku dan keluarganya menjalani tanggungjawab sebagai tulang punggung keluarga. Seperti yang sudah ku katakan "tanggungjawab yang kita terima ga akan melebihi kemampuan", lagi pula seperti kata kawanku "semua ada campur tangan Tuhan".

Aku bersyukur hidup dengan mengenal teman-teman yang mengerti tanggungjawab dan tetap santun. Aku ga asal bicara, sebut Deni teman se masa SMA dulu. Anak tertua dengan single parents, mampu selesaikan pendidikan strata 1 dengan biayanya sendiri, tidak sampai disitu dia juga mampu membiayai adik perempuannya yang menjalani pendidikan kebidanan, yang membuatku iri dia mampu menapaki pulau-pulau di Indonesia. Ga ada penilaian kurang menyenangkan dari teman-teman yang lain akan dirinya. Dan seseorang yang dekat dengan ku saat ini anak pertama dari 4 bersaudara dengan Bapak pensiun, mau mengambil tanggungjawab membantu kehidupan keluarga bukan sekedar karena diminta, bisa membuat tempat tinggal nyaman untuk keluarganya, menyiapkan kehidupannya sendiri, membantu orang" disekitarnya, yang hanya bepikir karena saat ini bisa belum tentu nanti juga bisa. Walau tak ku pungkiri banyak juga teman-teman yang memamerkan apa yang dicapainya saat ini, walau pencapaiannya atas sokongan banyak orang, ga apa- ga masalah juga buatku, toh yang dipamerkannya miliknya dan nyata.

Setiap kita punya alasan untuk sombong, Manusiawi. Membicarakan kelebihan diri sendiri dan nyata menurutku bukan sombong. Tapi membicarakan ketidak mampuan seseorang hanya dengan melihat itu sombong. Maaf, mungkin sekali lagi masalah kebiasaan. 

Untuk semua kepala yang mau bertanggungjawab atas kehidupannya, semoga setiap langkahnya disertai Allah swt. Untukku semoga semakin bisa rendah hati dan untuk kawanku semoga dapat melihat dari lebih satu sudut pandang.

Sabtu, 12 Januari 2013

my my mymy



Hari ganti hari ga terasa juga sudah sampai ditanggal 12 Januari 2013.
J Aku belum sempat menyapamu, maaf ya. Selamat menjalani hari-hari baru ditahun yang baru, selalu banyak harapan baik.
 Berada dibelakang mejaku, menatapmu, menggores kesan dilamanmu, mencoba mengingat-ingat hari. Apa perasaanmu dipergantian tahun ini? Adakah resolusi fantastis?

Aku kehilangan gairah dipergantian tahun ini. Tidak tau kenapa, menyambut tahun baru aku malah menangis. Menengok kebelakang rasanya satu tahun kemarin tak menemukan sisa, mengingat satu tahun kemarin tak membuatku benar-benar tersenyum. Lebih nelangsa lagi saat menatap lurus kedepan aku masih ragu tentukan point tujuanku. Sekali lagi ntah mengapa.

Aku bukan meratapi apa yang sudah lewat, bukan juga merasa sesal. Aku menikmati setiap detik hidupku baik dalam tawa lepasku, tawa basa-basi, senyum senangku, senyum getirku, airmata kesalku, airmata lelahku, airmata simpatiku, hal yang terpikir, hal yang tak terpikir, hal yang kulakukan, hal yang tak kulakukan, hal yang ku bicarakan, yang tak ku bicarakan, semua baik-baik saja dalam setting kepalaku. Hanya saja ada kurang yang kurasakan tahun lalu.

Mengingat 12 hari ini membuatku sedih…ga lucu kalau dikantor tiba-tiba wajahku merahkan..
Nanti ku sambung

first post