Selasa, 21 Mei 2013

teman lagi

Hidup itu punya aransement yang luar biasa complex. seperti halnya music tak semua orang menyukai semua genre yang ada. mungkin kata pro dan kontra sering kita dengar dari tayangan televisi program infotaiment atau diskusi-diskusi politik. dimana kata"memang" hampir tak pernah lepas dari kata "tapi", hahahaha

Jangan menarik dahi seperti itu, terlihat lebih tua dari usiamu loh. masih dengan tema sebelumnya aku ingin bercerita tentang teman, masih apa yang dijalaninya, masih dengan sebelum dan saat ini baginya, masih pikiran-pikiran yang tertangkap olehku, masih dengan caranya bercerita padaku.

Dan aku disini masih menunggu seorang kawan berbagi cerita padaku. tentang apa pun itu :) sampaikan ya kalau nanti kau berjumpa.
(seperti kata teman kuliahku : ini undangan bukan maksa. *apa coba, teman masa gitu.lain waktu ku ceritakan. itupun kalau ku ingat)

Sabar sedikit, kian hari menjadi tak sabaran ya? :) memancing emosi ya, dengan memperlambat seperti ini. Aku sedang belajar tidak mengeluh, tapi terkadang malah banyak yang bilang menyebalkan. mungkin seharusnya saat sakit, ku harus katakan aku sakit. atau paling tidak tunjukan kalau aku juga punya masalaha sendiri. ah bingung, dijelaskan juga belum tentu banyak yang mengerti jadi biar saja. loh kok jadi kesini  ya. 
Kalau masih ada yang ingin diseruput, silakan. aku mau mulai nih

---

Dia laki-laki yang tak pernah ku bayangkan akan memiliki pikiran seperti itu. mengapa? :) sesuatu yang harus kamu cari tau sendiri.

Kawanku pernah berteman cukup dekat dengannya dibanding dengan aku. Aku mengenalnya saat kami pura-pura kuliah hahahahha. dia orang yang plin-plan, sering berganti-ganti pikiran, mencla-mencle, senang bicara kanan-kiri ga jelas. lucu dengan berbagaimacam pola tingkah dan keinginannya. aku seperti biasa lebih senang mendengarkannya sambil mengambil potongan-potongan yang menurutku password.

Benar-benar mengenalnya karena sering jumpa di musolah kampus. ga ada perkenalan yang bisa diceritakan ga ada kesan pertama, ga ada ucapan pertama bahkan ga ada sapaan pertama. mengalir saja, berbicara dengannya ku anggap seperti membuka buku, nikmati saja. menurutku pribadi sepertinya ga mungkin untuk di intervensi, cape aja bicara sama orang yang sudah punya pikirannya sendiri :).

dari dulu sampai sekarang ga ada yang berubah masih berkomunikasi kadang-kadang. bertukar kabar, walau tak banyak yang dapat ku tukar. hidupnya seper banyak yang terjadi, hidupku rasanya masih dengan ritme yang sama.

Dia bekerja di badan narkotika, aku tak terlalu peduli bagaimana dia bisa sampai disana. mengapa kesana atau apapun itu. aku hanya bertanya dia tak jadi masuk dikepolisian, tentu dia punya seribu satu alasan untuk menjawabnya. ya di iyakan saja kalau sudah begitu.

Beberapa hari yang lalu kami ngobrol tanpa tatap muka tentu. dia menginformasikan lowongan kerja di Garuda Indonesia, berusaha menyemangatiku untuk keep fighting (itu bahasaku, bahasanya: berjuang terus). saat kutanya buat apa, dijawabnya dengan santai dan membuatku berpikir mundur "untuk kasih liat keorang-orang yang dulu pernah ngeremehin". berbanding terbalik dengan informasi yang disampaikan aku malah penasaran bagaimana dia bisa menunjukkan semua kata-katanya juga bagaimana bisa hatinya terluka. dan akhirnya cerita pun dimulai, menurutnya dulu teman dan orang dekat mengomentarinya untuk tidak memaksakan diri saat hendak mengambil KPR (menurutku wajar, memberikan masukan kepada teman. walau memang kadang-kadang memberikan masukan bisa juga berarti meragukan). menurutnya bekerja disini membuatnya kehilangan banyak waktu, bahkan untuk keluarga kecilnya, menyakitkan ada teman yang memberinya label sombong karena alasannya itu. dia berusaha meyakinkan ku kalau memang dirinya sibuk dan bukan menyibukan diri.

Bagaimana caranya dia menampar wajah-wajah yang menurutnya telah melukai. dia bilang ditahun ini dia akan melunasi sisa KPR yang ditanggungnya, setelah itu dia ingin memberangkatkan orang tuanya umroh, sebelum terlambat. dia mau lihat akan bicara apalagi mereka, dia ingin kasih lihat ini loh hasil dari waktu yang dikatakan teman-temannya sok sibuk. dia mau lihat apa yang sudah mereka kerjakan. aku berseloroh, tidak ingin menyombongkan dirikan. hahahaha...

---

tau kenapa aku berpikir kebelakang? karena jauh sebelum ini, saat ia memulai yang saat ini dijalaninya. Aku dan kawan ku pernah asik membicarakannya. bahkan kawanku dan teman baiknya yang lain memang sering menghujatnya sombong, sok sibuk dan sebagainya. Apakah mereka bagian dari orang-orang yang ingin ditamparnya.

Mungkin lebih baik kalau apa yang dipikirkan tidak juga diucapkan. 

inilah hidup, negosiasi hanya berlaku untuk orang yang bergerak untuk mengubah bukan diubah.


Jumat, 17 Mei 2013

cerita teman

Aku yang sedang menjalin ke intiman dengan gadget hitamku tiba-tiba menyadari adanya contact baru di salah satu media chat yang belum lama juga ku install. aku sedikit bingung karena aku tak pernah merasa mengundangnya bergabung dan juga tak pernah merasa diundangnya. sapaan khas teman yang lama tak berjumpa kami layangkan satu sama lain. dan berakhir dengan bertukar PIN, dan awal dari obrolan-obrolan kami berikutnya.

ku kenalkan dia padamu.

namanya sri, kalau kamu duga dia perempuan, kamu salah. yah dia seorang laki-laki berasal dari daerah karang anyar, kalau kamu tak tau dimana itu, ku beritahu, itu adalah nama kecamatan didaerah jawa tengah. dia punya background pendidikan sebagai arsitek. pertama mengenalnya saat dia tersasar ke kantorku, bekerja sebagai pelaksana. saat mengenalku dia masih lajang, belum lama menamatkan kuliahnya. tapi saat ini sudah berkeluarga dan punya seorang putri, usianya 3 tahun.

lama tak berjumpa banyak hal terjadi juga padanya.

dia memutuskan untuk berhenti dari kantor, karena tuntutan mental yang tak bisa diadaptasi olehnya. selain itu ibunya memintanya untuk tetap dekat (budaya timur bukan :) ). Dia dijodohkan dengan perempuan yang masih berbau saudara, yang katanya saat itu diterima karena tak punya alasan lain untuk menolak tak ada orang yang bisa diajukan dihadapan ibunya sebagai calon pendamping, yang juga katanya ibu sudah ingin melihatnya berkeluarga (masih dalam budaya jawa, yang kalau bisa menikah cepat jangan ditunda-tunda).

dari kabar burung yang terdengar dia sempat menganggur beberapa waktu sebelum bekerja lagi di perusahaan konsultan, sebagai penggambar seperti background pendidikannya.

waktu memulihkan banyak hal, menghempas banyak hal dan juga mendamaikan banyak hal.

ada simpati saat aku mengenalnya dibawah bendera perusahaan. dia sosok yang sederhana, bicara perlahan, mudah tersinggung, sopan, berparas ganteng (menurut banyak orang, menurutku sih biasa aja :)). gaya, nda dia cakep kok tapi ga membuatku tertarik aja). Dia sering bicara banyak hal, dari kesehariannya selama berada disana sampai perubahan perubahan yang dialaminya selama merantau disini. Dia sempat ucapkan terimakasih karena mau berteman dengannya, yang katanya dari kampung, cukup tergelitik mendengarnya, tapi mungkin memang begitu yang dirasa. Beberapa kali menyempatkan diri mampir ke rumah sekedar bicara hal-hal yang remeh-temeh. sesekali berbincang dengan Bunda dengan bahasa kromo yang hampir tak dapat ku mengerti. Dia sering menggodaku untuk alasan yang satu itu. mendengar cerita semasa dikampung ku simpulkan (lagi-lagi ku otoritas kepalaku ya) kalau kehidupannya biasa-bisa saja, tak ada hobby yang terlalu ekstreme atau menyenangi suatu hal dengan gila dan sikap patuhnya terhadap orang tua terkadang membuatku malu tetapi juga geregetan.

Aku menganggapnya teman, walau ku akui awalnya kasihan karena disini hampir tak ada yang bisa dia ajak bicara. dia juga cukup membuka diri pada ku, mempercayaiku untuk mendengar kisahnya (tak tahu apakah dia ceritakan juga pada teman-teman baru yang dia jumpai). Dia sempat mengantarku ke kampus, kalau tidak salah dua kali. yang pertama karena tidak sengaja dia ada dikantor sore hari, dengan baik hati dia menawarkan diri. sempat berkata jauh juga kampusku, tau apa yang ada dikepalanya? hmm dia menanyakan apakah aman, dia tanya pulang jam berapa? mau dijemput atau tidak, khas teman laki-laki, try to be hero (hahahaha.. mungkin menurut mereka aku terlalu rapuh). ku katakan tak perlu, tak terbayang saja aku pulang hampir 21.30, dari daan mogot sampai cisauk. kasihan untuk orang yang sebatas teman. dikali kedua, sebelum aku masuk kampus dia tanya pulang jam berapa? cepat mungkin jam 7 an. ternyata dia menungguku di depan kampus. dia bilang dia lapar, dia ajak aku makan. Kalau ga salah ingat, ku minta kami makan di dadu (resto sea food tempo hari aku ajak kawanku kesana bertemu teman-teman sma). kenapa disana, karena menurutku dekat dengan rumah :D.

ku mengira-ngira, tak biasanya traktir makan. dan ga lama semua terjawab. dia bertanya apa rencanaku dalam satu dua tahun, kapan berencana menikah, ingin bertemu yang seperti apa. dan dia menceritakan masalah yang sedang dihadapinya, bagaimana jika aku yang ada diposisinya. ku katakan padanya, jangan paksa siapa pun termasuk diri sendiri menerima sesuatu yang bukan ingin. dibicarakan cari solusi. ga akan banyak yang berubah walau kita bilang "tidak". 

ga lama dari itu dia mengajukan surat resign, dan caw ke kampung halaman. dan setelah itu ada kabar dari beberapa teman yang bilang dia pernah tertarik sama cewe di sini tapi ga direspon. tak ada yang tau apa yang kami bicarakan, tapi aku tersadar mungkin malam itu dia sedang membuat BAP untuk ku. cara yang manis, keputusan yang manis, kalau firasatku benar jauh di dalam hatiku, aku berterimakasih.

Satu-dua tahun setelah kepulangannya kami msh saling bertukar pesan walau hanya ucapan selamat ulang tahun satu sama lain, berakhir setelah nomor GSM ku hilang. 

ini yang membuatku tak habis pikir bagaimana bisa kutemukan contactnya, bagaimana dia menemukan contact baru ku

***
sosoknya saat ini yang kutangkap, tak banyak berubah. masih sederhana dengan keinginan-keinginan sederhana, dengan pikiran-pikiran sederhana, dengan cara hidup yang juga sederhana.

Saat ini dia bekerja di perusahaan BUMN di lepas pantai. tercengang juga mendengarnya, karena menurutku dia laki-laki yang manja. bukan aku kalau aku tak ingin tau pola hidup dilepas pantai. Bagaimana bisa berada disana. 

Dia yang tidak terlalu diburu untuk mencari pekerjaan, katanya sempat berada dijakarta lagi beberapa waktu sebelum bekerja disini. tapi toh akhirnya tak mampu bertahan lagi. ntah apa yang membedakan pergaulan disini dan disana, sampai begitu sulitnya dia beradaptasi. lalu dia kembali lagi ke kampung halaman dan memulai kembali dari nol. diterima diperusahaan konsultan dan mendapat kesempatan berkarir di perusahaan BUMN (ntah mengapa yang ku tangkap banyak sekali orang yang merindukan menjadi PNS atau bekerja di perusahaan BUMN; aku tak ingin tau bagaimana caranya ia bisa dapat kesempatan itu). Dia tidak bekerja dikilang minyaknya, hanya sesekali saja kesana. dia stay dikapal tokang gudang sementara dari bahan bakar impor yang akan didistribusikan ke wilayah lain. sekali dalam seminggu awak kapal di perkenankan turun ke daratan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, dan kegiatan itu jarang dilakukannya. awalnya tidak kerasan, tapi karena ada cita-cita yang ingin diwujudkannya dia berusaha bertahan. katanya ada enaknya kerja disini, makanannya tiap hari ikan laut fresh (lucu, tapi wajar memang didaerah asalnya ikan laut terkesan langka, bukan berarti tidak ada, jarang peminat dan harga yang lebih mahal dibanding hasil ternak. hahaha ya iyalah). dan pernyataan itu kukir tak berlebihan karena melihat tambun tubuhnya tak bisa ditutupi. tak terlintas mencari ladang pekerjaan yang baru katanya, walau dengan begini dia harus rela tidak bertemu keluarga berbulan-bulan, dan libur dirumah hanya dalan hitungan hari (kalau tidak mengajukan ijin libur). katanya keluar dari sini ga ingin kerja lagi sama orang, harus bisa buka usaha sendiri. salut -salut-salut. dia juga tidak meminta sang istri untuk bekerja, nampaknya sang istri pun tak masalah dia tidak berproduksi. Katanya tak apa istri dirumah jaga dede, kasihan kalau semuanya sibuk masing-masing (manis bener :D).

Dia tanyakan, kapan aku nikah? tunggu apa? cari apa? hahahahahaha

***

Uang ya, sampai-sampai rela berlama-lama tak jumpa keluarga. mungkin wujudnya uang tapi lebih dari itu, ada tanggung jawab lahir yang harus dipenuhinya sebagi suami dan ayah, ada biaya untuk cita-citanya. tapi tak ada pilihankah? ada, pasti ada hanya mungkin dia tak membuatnya.

Aku tak pernah terlintas punya pendamping yang memiliki ikatan dinas yang tak bisa kusertai. aku selalu salut dengan orang-orang yang bisa melakukan itu. aku ingin tumbuh tua bersama, bukan bertemu lagi saat tua menjelang. belajar mengenal satu-sama lain dari hari kehari, bertengkar untuk hal-hal kecil, bercanda mengisi waktu luang. buakan sekedar bercerita lewat teknologi dan nyatakan rindu lewat sepotong kata serta ungkapan cinta sebatas kiriman. 

semoga kita semua dengan apa pun pilihan kita selalu dilimpahi kebahagiaan. aamiin

hidup harus terus berjalan bukan? 

Selasa, 14 Mei 2013

teman yang lalu

Hi.. kesannya sibuk banget ya aku ini.

postingan sebelumnya itu sudah ku kerjakan beberapa minggu sebelum hari ini dan nyatanya baru ku posting saat ini. :)) kalau kawanku bilang "Guaya".

ah sudahlah.*loh kok gaya babe (comic)

sebelum aku bercerita remeh-remeh dikepalaku. ku kabari kamu satu hal. kemarin sore kawan ku test contact . hohohoho mungkinkah dia memastikan keberadaanku hmmm atau hanya ingin tau contact ku masih aktif atau tidak (mau dihapus"i). apa pun itu, aku seneng. setidaknya ia masih ingat akan ku.

ok.. kita mulai yuk.

***

Berawal dari pelatih karate yang dianugrahi seorang putri, lalu berlanjutlah pertemuan-pertemuan beberapa teman lama. dari satu orang lalu beberapa orang dan adanya group. kalau dipikir apa istimewanya? semua orang juga mengalami hal yang sama saat bertemu teman lama dan sama-sama menggunakan gadget yang sama, ga ada istimewanya ah. :)) tentu ada bedanya, mereka dan kamu tak punya waktu untuk menggambarkannya, bahkan mungkin teman-teman yang ku jumpai itu. kasarnya sih, suka-suka aku dong.

bertambah usia, bertambah pengalaman nampaknya menambah ukuran lingkar perut masing-masing mereka. ntah itu ukuran kesuksesan mereka atau apa. kalau dilihat secara kasat mata memang tak ada yang meraung-raung kesulitan dalam hal yang bisa dilihat mata. kalau mendengar cerita-cerita dari mulut mereka tak ada risau yang tak berujung tertangkap telinga. ntah akting atau memang begitulah cara kami menikmati hidup.

suatu ketika aku iseng tanya, kenapa lingkar perutnya lebih maju dr yang lainnya? tak semua mempermasalahkan itu bahkan ada yang berkata seksi kok :)). dalam hati terkikik juga, ya apa masalahnya. hal itu menjadi masalah saat diriku berbicara pada kawanku itu. yang begitu takut perutnya membuncit dan keberatan jika pasangannya juga membesar :)).

bertemu lagi saat sama-sama bertambah usia, rasanya lucu. walau tak banyak yang berubah, kami tetap ledek-ledekan. bahkan mengungkin cerita lama untuk guyonan. tapi selalu ada yang signifikan berubah, selalu ada intonasi yang berbeda saat hanya bertukar pesan berdua.

tanggal 11 april lalu bertemu seorang diantara mereka yang sedang mengikuti wisuda pasca sarjana. aku antar cinta ke JCC. sama seperti gambar-gambarnya yang beredar, dia memang cukup berisi. tak sempat cerita banyak hal dengan tatap muka. walau di gedung tak berhenti kami bertukar pesan. Katanya sepuluh tahun tak bertemu berubah sangat, mana endang puji yang tomboy. yang wajahnya sedikit galak. hahaha aku hanya berkelit sama saja ah. situ sendiri mana badan kurusnya?kayak om-om sekarang deh.

Sampai saat ini dia masih sering menggoda agar pasang wajah di pp gadget ku. yang meyakinkanku kalau wajahku tak malu-maluin. hahahaha.. dia beberapa kali memintaku jadi objek foto untuk beberapa sesi kerjanya. yang tak pernah ku iyakan. dia tak pernah bicara kalau aku cantik dan semua orang pun tidak kawanku pun tidak. katanya hanya ingin menampilkan manis wajahku. halah alasannya untuk dapat objek gratis :)).

lama ga pukul-pukulan bareng mereka. kata mereka, mereka sudah punya sasana yang lebih asik. cuma berdua aja. hmm key apapun itu, aku pun tak yakin berniat panas-panasan bertelanjang kaki  dilapangan lagi.

kamu tau kalau yang beberapa waktu saja melihatku dapat menangkap hampir detail akan sosokku, bagaimana dengan kawanku. kalaupun ia tak tau seluk-beluk isi ku, tapi mungkin yang terlihat tentu terekam. mungkin seperti diriku yang beberapa waktu itu senang mengamati perubahan teman-teman lamaku, begitu juga kawanku. mungkin juga ia sedang menunggu hasil akhir pilihanku, melihat tidakan danperubahan yang terjadi padaku. mengapa harus ia yang dibahas, itu diriku sendiri akan dirinya. aku tak menunggu pembuktian apakah dirinya akan membuncit :))., aku ingin melihatnya ia tertawa karena ia tak pernah puas bahagia dengan hal sederhana :). semoga ia tak ingin melihat ku menangis kelak, aamiin.

-hal baik selalu punya jalannya sendiri


potongan hidup teman sma

Hai sayang, are u miss me? i miss u so much.

maaf ya mengotori halamanmu dengan link-link yang ku pasang.

kamu sedang menduga-duga ya, cerita apa yang akan kusampaikan kali ini? :) bukan apa-apa. walau banyak hal sudah terlalui.

nanti saja mengupas tentang ku, aku pun sedang tak berminat mengekspose kepalaku.

***

ingat posting yang kunamai "Lagi-lagi cinta"? kalau pun tidak silahkan dicari kembali. ini sambungan ceritanya.

Dari intonasi dan antusiasnya becerita akan sosok dia yang lain dihatinya, ku kira itu sebuah harapan akan pintu lain yang mungkin dibuka Tuhan :)) *bahasaku itu loh*.

ternyata harap menguap secepat ia tumbuh. si laki-laki yang tiga tahun lebih muda darinya hanya ingin dekat tidak lebih. ntah tak siap berkomitmen dengan wanita yang jelas lebih tua darinya atau ntah ia memang tak berencana menjalani hubungan yang serius dengan siapapun diwaktu itu.

kondisi saat ini, si wanita tetap bersama prianya dan PIL kembali kekehidupan normal tanpa mengumbar kalimat-kalimat bualan yang selalu disuka banyak wanita (kadang penasaran kenapa seperti itu).

Katanya semua jadi terasa aneh. menurutku wajar, bagaimana menurutmu? menurutku jawabannya pun tak berbeda dengan ku. :D kuanggap kita sepakat kali ini :)). life must go on