Kamis, 15 April 2010

Pelit tuh tw tempat

Semalam masih di tanggal 14 April jam 7-an didalam Giant supermarket deket rumah dengan menahan mata yang semakin berat ku temani Bunda membeli susu. Ku temui seorang laki-laki berdiri di depan rak coklat, dilihatnya lekat-lekat rak coklat tersebut dari sudut yang satu sampai sudut yang lain. Pikirku mungkin ingin membelikan untuk kasihnya. aku tergelitik untuk masuk dalam kepalanya. " pilih yang mana ya yang agk mahal, atau yang biasa-biasa aja atau cari yang murah tapi unik" dalam hati ku merasa konyol tertawaku pu juga dalam hati.

sampai akhirnya aku berpikir benar gak sih yang ku pikir, kudekati rak coklat itu setelah laki-laki itu. Kalau gak salah lihat dai ambil Silver Queen, hahaha segitu perhatiannya..

Aku berpikir kenapa untuk membeli itu saja harus berdiri cukup lama? Apa pertimbangannya? apakah untuk urusan sekecil ini pun harus dipikirkan? kalau benar untuk kasihnya tidak ingin kah ia memberi yang terbaik? apakah untuk rasa yang ia dapatkan juga diperhitungkan? kalau aku salah beri aku alasan lain yang tak menunjukkan laki-laki itu pelit

maaf, semua memang ku bandingkan dengan apa yang ku dapati. Hanya seorang kawan pun dapat memberiku chunky Bar bahkan Lindt pun tak jarang kuterima. Aku bukan gadis yang berpikir layaknya gadis lain. Buat ku kalau seorang kawan dapat memberiku selevel itu rasanya aku riskan mengakui laki-laki diatas teman dekat atau kasihku. jika tak bersamanya ku mendapat B logikaku bersamanya harus kudapati A atau minimal B juga. Salahkah?

untuk apa kebersamaan? Bukankah untuk berbagi? lalu kalau hal yang seringan itu dipikirnya panjang mungkin kah berbagi? melihat kapasitasnya laki-laki, bukankah dengan memanjakan gadisnya mendapat kepuasan? atau pandanganku terlalu jauh? terlalu tinggi? terlalu egois?

Ku ambil Hp ku . Ku sms seseorang disana " untuk apasih teman dekat/pacar secara umum? dan menurutmu untuk apa?" yang ku dapati tetap jawaban klise "Berbagi" yang menurutku terlalu abstrak. sampai saat ini belum ada jawaban yang mengena dihatiku. semua mengatakan berbagi, saling timbal-balik (mengapa mencinta klo berharap sesuatu). Aku terlalu logis..atau aku tlah kehilangan makna dari logis itu sendiri...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda Pikirkan