Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit
jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau
kalau kamu tak sanggup menjadi belukar, jadilah saja rumput,
tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya, jadilah saja jalan kecil
Tetapi jalan setapak yang membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten, tentu harus ada awak kapalnya..
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu
jadilah saja dirimu..
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu
jadilah saja dirimu..
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
-Kerendahan Hati; Taufik Ismail-
Marhaban Ya Ramadhan...
Di ramadhan-Mu kudengar bait-bait puisi ini, Selalu mampu membuatku berkaca-kaca. Betapa adil diri-Mu, betapa indah ciptaan-Mu, saat adil tak harus sama rupa.
Aku bercermin untuk diriku sendiri, memandangi batas-batas yang sudah ku lalui, menilik apa yang ku rencanakan.
Sesekali menengok kesisi yang lain bukan untuk membandingkan, melambungkan atau mengkerdilkan yang lain. Tapi memang aku butuh itu
Butuh untuk ku memotivasi diri berlari sekencang yang aku bisa
Butuh untuk ku melegakan diri menarik tali kekang agar ku bersyukur
belum seberapa banyak asam-garam yang aku kecap, tapi yang nampak banyak orang yang tak mengerti akan kapasitas dirinya.
seseorang yang memaksakan dirinya untuk mendapat atau memposisikan diri diatas mungkin lebih baik dimataku ketimbang seseorang yang berleha menganggap diri tak patut untuk sesuatu yang lebih. Tapi Aku sama dengan seseorang-seseorang itu yang Robb, hanya milik-Mu. Bantu aku untuk terus mengejar ridho-Mu ya Robb, agar tamak bukan sifatku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda Pikirkan