Heihoooo...
Sudah tanggal 19 Nov aja. Sekalinya cerita ga mau berhenti. Hufft bikin yang baca bingung. kehamilanku masuk bukan ke 9 nih. Belum cuti karena kurasa masih baik-baik aja dan inginnya lebih lam sama debay nanti setelah diluar.
Tanggal 27 Oktober lalu sempat USG 4D. ga bisa berbagi foto karena Flashisknya dirumah, seperti biasa debaynya kurang suka diliat wajahnya. seingatku dari awal dia terbentyuk dia tak pernah suka memperlihatkan wajahnya pada kami. hanya potongan-potongan kecil saja yang ditampilkannya. hahahaha.. misterius like a mother.
Aku tak mempersiapkan banyak hal untuk kelahirannya nanti, ga rempong banget gitu deh. ku kira jaman sekarang gampang lah kalau kurang dikit-dikit gampang dicari sudah dekat-dekat pula tempatnya. lagi pula sisi pelitnya muncul kalau beli yang tidak-tidak lalu tidak terpakai kan sayang. mubajir kalau orang betawi bilang. persiapan untukku pribadipun tidak banyak karena aku ingin lihat kesiapanku menghadapinya.
persiapan mental, seperti yang lain-lainnya inginnya persalinan secara normal tapi jujur malah malas olah raga, semoga di kuatkan untuk menjalani persalinan normal.
Aku baru cuti awal bulan, prediksi lahiran tanggal 4 :D semoga lancar hahahahahaha.. sudah banyak yang tanya sih kapan cuti lama bener ga cuti-cuti. :D
Hmm.. kado pertama untuk debaynya belum juga ketemu. masih ngambang semua. pucing aku suka ayahnya ga suka, ayahnya suka aku kurang sreg.. jadi tunggu beberapa hari lagi kali yah buat menetapkan hati
hal bisa ku katakan, mengandung memang sesuatu yang tak bisa dijelakan. Kehamilanku mungkin memang tak rewel tapi aku selalu sulit tidur, hingga bangun pun menjadi lebih siang. alibi :))
Apapun yg terlintas dibenak ...dalam Idiom, dalam Puisi, dalam cerpen yang dapat membuat merasa hidup. karena dapat berbagi...walau nyatanya memang untukku sendiri, hanya untukku sendiri
Rabu, 19 November 2014
ceritanya ke Gunung Pantjar
Late story..
Tanggal 5 Oktober lalu jalan-jalan ke kawasan sentul. Awalnya sih karena bosan ga tau mau kemana, hari itu Idul Adha. seperti biasa dirumah ga pernah ada perayaan atau menyediankan menu santap yang bagaimana-bagaimana karena sebelum-belumnya Idul Adha dirumah almarhum kakek. Karena semua tidak tau mau kemana dan karena aku penasaran dengan kawasan ini maka ku usulkanlah kesini. seperti biasanya tak pernah ada persiapan untuk perjalanan-perjalanan singkat. jam 10 kami berangkat
Tujuannya Gunung Pantjar, sentul, tempat pemandian air panas. Jam makan siang kami sampai disana, sempat salah keluar tol karena keluar di sirkuit harusnya yang lebih didepan. Wow sentul city itu bagus ya, nyaman sepertinya :D tapi tak tahu ya untuk wilayah disekitarnya, maklum sentul city kan diciptakan sebagai kota mandiri.
ku kira perjalanan akan mulus-mulus saja. untung kuda besi si kaka ga trouble setelahnya. maklum bukan medan yang harus dilewati. medannya cukup membuat berdecak, tinggi menjulang tidak mulus alias berbatu-batu. ah memphotonya pun terasa enggan, tak ada dokumentasi untuk perjalannan saat itu. sampai dilokasinya kecewa bukan kepalang. tempatnya tak sebagus yang di treat di internet dan tak sebanding dengan mahalnya biaya masuk.
tapi kalau mau kesana juga tak dilarang, nampaknya banyak juga orang yang kesana mungkin pembuktian untuk terapi benar-benar ampuh disana. Kalau aku sih pilih enggak, berendam bersama begitu rasanya jijik. Aku ga dikasih ijin untuk turun lebih jauh karena ada debay dipeyut, akhirnya hanya duduk diwarung kecil diarah masuk kolam air panas.
Jadi untuk kali ini, tak ada perjalanan ku yang tak menyenangkan karena perjalanan buatku adalah pemuasan hasrat untuk tau hal baru tapi untuk tempatnya ya aku tidak puas. kesana lagi? hahaha.. selain tidak asik berkunjung lebih dari sekali ketempat yang sama tempatnya kurasa tidak membuatku rindu.
penasaran Googling aja ya lokasi Gunung Pantjar.. Have a nice trip
Label:
Jalan-jalan
cuap-cuap
Yippi..
lama sekali rasanya tak bercengkrama dengan mu. Kamu tau apa yang ku pikirkan? ku rasa saat ini orang-orang semakin banyak bicara dan sedikit berpikir. sekali lagi itu menurutku, bagaimana menurutmu? bukan memandang mereka sebelah mata tapi lebih dari itu, banyak hal yang bisa dicermati dibalik semua yang terjadi ketimbang hanya mengomentari apa yang sekedar nampak. tahun ini tahun rakyat bicara, yup.. bicara dalam konteks sebenarnya. karena dari yang berpendidikan hingga yang tidak dari yang kuper sampai yang gaul, dari yang pakai otak sampai yang pakai otot :D semuanya bicara kadang-kadang Aku berpikir apa teman-teman dilingkungan lain mereka begitu kejam saat mengomentari sesuatu yang diluar idealisme teman-teman ku hingga mereka harus merespon juga. ntah lah..
Kalau Aku terdengar mengatakan hal seperti itu kepada sebagian teman yang lebih senang melihat dan melakukan sesuatu untuknya pribadi karena sadar tak mampu berbuat banyak jawaban mereka hanya akan "Ember" lain hal jika ke beberapa teman yang memang senang berkomentar ntah pro atau kontra yang terasa lebay jika hanya berperan sebagai penonton :D *sekali lagi ini hanya pendapatku pribadi.
Terlewat bagaimana aku memandang pengumuman kabinet kerja, aku sih merasa lucu. Apa salahnya memakai pakaian resmi yang lebih necis agak trendy toh tak banyak dari kami yang memperhatikan penampilan. mungkin untuk yang lain mereka terlihat sederhana. lagi-lagi persepsi sederhana yang ku tak sepaham. memang kerja tuh harus pakai kemeja longgar, satu warna tanpa aksesoris, lalu digulung dan dikeluarkan. Apa kalau lengan baju tidak digulung, pakai kemeja dengan aksesoris, dimasukan ke celana akan seperti menampilkan profesi tertentu? *read: sales :)) . Aku sedikit kasihan dengan ibu-ibu yang diberi mandat menjadi menteri terlihat kurang apik dengan kemeja kebesaran seperti itu. tapi untung saat pelantikan mereka memakai batik tidak dengan kostume yang sama.
Aku bukan orang yang suka dengan figur presidenku saat ini secara personal dengan alasan yang juga tidak dapat ku jelaskan dengan jelas, seperti biasa bicara dengan insting. tapi sebagai presiden negara dimana aku tinggal aku cukup dapat menghargai dan menghormati beliau, bagaimana pun beliau tetap Presiden ku. Sebagai manusia biasa boleh dong cuap-cuap sedikit :D *apa bedanya sama komentator-komentator diluar sana kalau begitu.
Waktu selesai pengumuman jajaran kabinet kerja yang terus terang tak ku ikuti dan baru cari informasi setelahnya, biasa bertanya pada uncle google. nama-namanya membuat cengir-cengir sendiri juga sih, ga tau kenapa. lalu terdengarlah menteri wanita yang menghebohkan, yup Ibu Susi Pudjiastuti. Aku heran kenapa baik yang pro maupun yang kontra senang sekali menambahkan embel-embel tingkat pendidikannya saat mencela/mengkritik atau memuji sepak terjangnya. rasa penasaran membawaku untuk mencari tahu apa saja tentangnya, background keluarganya yang ternyata bukan orang miskin untuk bisa menyekolahkannya secara lebih saat itu. Keputusannya menghentikan pendidikan SMA nya saat di Jogya. Kesukaannya akan bahasa asing. Awal karirnya yang menurut ceritanya dari nol. perjalanan hidup pribadi yang pernah gagal dalam pernikahan. siapa yang mendampinginya meraih yang terlihat saat ini. Sampai detik ini aku bukan orang yang percaya bahwa kita dapat berdiri sendiri tanpa bantuan atau campur tangan orang lain terlebih Tuhan. Melihatnya sebagai seorang perempuan, aku salut karena perjalanan hidup seperti itu luar biasa kalau saja detail ceritanya mungkin akan ada tangis atau tawa dalam cerita itu. Karena karakter terbangun tidak dalam waktu sekejap. Sebagai Menteri, aku belum melihat banyak.. kalau kabar berita membuatnya luar biasa diawal itukan biasa, aku lebih memilih untuk tetap melihatnya semoga sukses. oh iya.. aku merinding dengar suaranya.. khas perokok :)
Semoga yang lainnya juga dapat bekerja dengan baik. ada beberapa nama lagi yang membuatku penasaran tapi tak usahlah ku ceritakan disini, karena nama-nama yang lain tidak terlalu asing dilayar kaca.
Beberapa waktu lalu Pak Presiden pidato dalam acara APEC dengan bahasa inggris. Seperti biasa akan ramai dibicarakan, Aku heran bukannya kita sudah sama-sama tau kalau presiden kita itu kurang mahir berbahasa inggris, kenapa harus dikomentari lagi. menurutku dapat dimengerti saja bagus, kalau dipuji karena tanpa teks, loh kan sebelum pidato selalu ada persiapan materi jangan terlalu berlebihan. lebih baik membicarakan isi dari pidatonya, melihat kearah mana negara kita akan dibawa dalam pertemuan itu, menguntungkan atau malah merugikan, mengomentari itu akan terasa lebih enak dibahas. Saat itu ntah ya, aku melihatnya sebagai bisnis man. tidak seerti kepala negara. Oh iya.. Komentator-komentator aneh diluar sana bangga karena presiden kita disalami barack obama dan difoto dibarisan depan. apa ya itu namanya?
Tanggal 18 November, harga premium naik dari 6000rp ke 8500rp. Bukan hal yang patut dibesar-besarkan karena wacana kenaikan itu sudah ada jauh hari sebelum tanggal ini. dan seperti biasa bukan saat ini saja kenaikan harga BBM disambut dengan penolakan kecil dan kritik-kritik diawal lalu menghilang dan berjalan normal kembali. Tapi lucunya, ntah yang mereka baca itu apa yang mereka pikir itu apa, yang pro dengan presiden saat ini merasa kritik dan penolakan-penolakan itu sebagai hal yang tidak perlu bahkan melakukan pembelaan-pembelaan yang aneh di mataku. Helloo.. menurutku siapapun yang jadi presidennya naik ya naik saja harganya ga terpengaruh figur. mungkin saat ini kurang tepatnya karena Beliau ini berangkat dari janji-janji yang disalah persepsikan oleh sebagian orang.
Kamu tau hal yang tak terpikirkan banyak komentator-komentator yang bersliweran di wall sosmed ku. mereka lupa kalau kriteria miskin itu ga sekecil kartu sakti yang sedang dianggarkan. Aku ingin berbagi keherananku, kenapa presidenku ini senang sekali membuat kartu yang beraneka ragam. cetak kartu butuh biayakan? benar ga sih. lalu setelah mengeluarkan biaya banyak untuk pembuatan E-KTP pada pemerintahan sebelumnya sekarang mau dihentikan, kenapa tidak diperbaiki? tak ada dana lagikah untuk itu? sedang beberapa orang saja KTPnya masih ada yang belum jadi. Tak bisakah kita hanya memakai satu ID untuk banyak keperluan? mimpikah. kartu-kartu yang beredar saat ini itu bagaimana ya? bukan tidak percaya atau underestimate. tapi apa yakin akan tepat sasaran dan merata, yang benar-benar miskin itu biasanya rendah pengetahuan tidak terjamah informasi tidak memakai barang-barang sekunder. lalu mereka harus mengurus kartu-kartu itu, tempat tinggal mereka sampai ke kantor pemerintahan sekelas kelurahan saja cukup jauh. apa yang dipikir oleh kita-kita ini sebenarnya. Kenapa ga langsung di gratisi di Rumah Sakit, di gratisi di sekolah. sedang dana BLT dipemerintahan yang sebelumnya saja tidak merata. Masyarakat menengah keatas pun akan memilih sendiri dimana merek akan berobat atau akan menyekolahkan karena mereka bisa menghitung sendiri kemampuan. ya beda mungkin dengan masyarakat menengah dengan mental ogah rugi :D itu menurutku loh ya..
udahan ah serius amat nanggapin yang cuma bisa dilihat.
Label:
corat-coret
Kamis, 25 September 2014
Pulangnya Orang Tua Didikku
Sore Dear,
Kemarin kabar duka ku terima dari Orang tua didik ku, beliau telah kembali ke sisi-Nya pada hari Rabu tanggal 24 September 2014 Jam 3 pagi. karena sakit yang di deritanya.
Dua tahun lebih sebelum ini, Aku bersama beberapa teman menyempatkan diri berkunjung kerumahnya. Beliau sudah tidak mengajar lagi setelah sebelumnya harus antar jemput untuk mengajar akibat batu ginjal yang dideritanya. Saat kami kesana masih terlihat semangat hidup diantara wajah tuanya. Kami masih berbincang banyak hal, beliau masih sempat menanyakan kabar Bunda dan Adikku. Kami diperlihatkan batu yang diangkat dari tubuhnya.
Sampai Aku mendapat berita dari adikku kalau beliau terkena serangan struke, saat itu kondisinya masih bisa dikatakan baik. Selalu ada keinginan untuk mengunjunginya, tapi dengan banyak alasan urung juga untuk berkunjung.
Beberapa waktu lalu karena ada keinginan untuk mengadakan reuni masa SMP beberapa teman menyambangi rumahnya, setelah sebelumnya ku ceritakan kondisinya yang sudah tak seperti dulu. Untung jangan ditolak malang tak bisa dielak, beberpa hari kemudian lagi-lagi mendengar kabar dari adikku kalau beliau harus menjalani perawatan di RS. Mayapada di Modernland-Tangerang. Aku tak bisa mengunjunginya karena ijin dan kondisi yang tidak memungkinkan. Beberapa teman masih ada yang bergantian datang kesana hingga tak ku dengar lagi kabar tentang beliau.
Tak disangka-sangka, jam makan siang kemarin lagi-lagi-lagi adikku mengabari kalau Beliau telah meninggal dan memintaku mengabarkan teman-teman lain yang mungkin bisa untuk takziah. beberapa teman kesana untuk mengikuti tahlil melepas kepulangannya, maklum kami semua sudah terikat dengan kegiatan masing-masing.
untukku pribadi, beliau sudah menjadi seperti ayahku sendiri. Karena biasanya beliau adalah tempat ku mencari pertolongan menghindari hukuman atas keisengan-keisenganku. Beliau punya anak laki-laki yang usianya hanya berbeda satu atau dua tahun diatasku, yang memang saat itu agak brutal dan tak cemerlang. Beliau tau banyak tentang hidupku, menyempatkan diri berkunjung untuk meyakinkan diri atas semua cerita yang didengarnya tentang keluargaku. Ntah kasihan atau simpati beliau memang selalu baik, kalau ke temen-temen yang lain beliau lebih terkesan centil :D mungkin aku tak semenarik mereka untuk teman laki-laki beliau itu agak galak karena sering memberi hukuman.
Bagaimana pun gambarannya dihatiku dan teman-teman yang lain, banyak dari kami yang kehilangan dengan menyimpan memory masing-masing akan dirinya. Selamat berbahagia Pak, cepat atau lambat Aku bahkan kami pun akan menyusulmu. terimakasih telah menjadi bagian dari cerita hidup kami, menjadi seseorang yang akan selalu kami ingat saat bercerita satu dengan yang lainnya. Terimakasih telah menjadi pribadi menarik sehingga meninggalkan banyak kesan untuk kami. Semoga kami tidak benar-benar membuat Anda marah, karena jauh dari sadar kami anda begitu berarti. Semoga keluarga yang anda tinggalkan dapat terus tersenyum memulai hari tanpa sosok anda.
*kenapa kabar selalu datang dari adikku, karena temannya menjadi guru di sekolah itu saat ini.tanpanya akan banyak hal terlewat begitu saja.
Label:
corat-coret
Rabu, 24 September 2014
belajar bicara
xixixixi.. hidup tuh aneh ya kawan. menarik kalau kita pikirnya dengan tenang, runyam kalau dipikir sambil ngomong.
Sebelumnya pas puasa jelang pilpres ketemuan sama temen-temen deket pas SMA, cuma berempat :D semua perempuan. dan satu diantara kami memang cukup vokal menyikapi pemilu tahun ini. mungkin terlalu bersemangat atau ingin merasa terlibat dan serunya kompak dengan sang suami yang kupikir serupa itukan pikiran kawanku saat bercuap tentang pemilu. Aku ga pernah tau itu, tapi saat itu kami bertiga sungguh memintanya untuk menggunakan narasi yang tidak ikut-ikutan berbau provokasi.
***
dan Minggu tanggal 21 September ini, aku bertemu dengan 3 orang teman eskul masih teman SMA dua dari kami laki-laki. pertemuan yang tidak pernah ada jadwalnya, bahkan bertukar info masing-masing pun hanya sesekali. tapi teman tetaplah teman, perbincangan kami mengalir dari perubahan pribadi, keluarga kecil masing-masing, pekerjaan, idealisme hub suami istri menyikapi selingkuh, menggunakan jasa seks, keuangan, apa yang masih dikejar, cerita semasa pemilu lalu, perubahan teman-teman, menertawakan proses hidup kami bersama-sama.
Awalnya satu temanku yang merantau di padang sedang berlibur di rumah orang tuanya, WA mengundang untuk bertemu. karena memang sudah waktunya bertemu jadi bertemu juga karena dua tahun lalu kami tak bisa bertemu karena urusan masing-masing. kami semua sudah berkeluarga dan menjalani kehidupan yang saling berbeda, dengan prinsip hidup yang tak ada sama-samanya. tapi kami sama kalau sedang membicarakan hal-hal lain diluar hidup kami dan keputusan kami. kami bukan orang yang suka ribet dengan urusan yang bukan urusan kami. halnya pemilu kami lebih senag tertawa-tawa saat membahas beberapa teman yang memposting berita-berta baik dari capres yang didukungnya dan berita-berita buruk tentang capres rivalnya, karena nyata kalau hal tersebut bisa membuat orang-orang berpendidikan adu argumen yang terkesan debat kusir. kami punya pandangan masing-masing soal pilpres tapi bukan berarti yang lain harus berpikir seperti apa yang kami pandang. kami sama-sama mengikuti masing-masing mereka bukan berarti benar satu diantaranya jauh lebih baik dari yang lain.Perubahan tidak bisa hanya diserahkan pada satu orang dan kami memilih untuk tidak menjadi bagian suara yang hanya bicara :D
membicarakan betapa sibuknya sebagian orang andil dalam pemilu lewat suara-suara tanpa nada di sosmed. Kami hanya cekikikan karena sadar yang bersitegang adalah teman kami sendiri. ayo lah rileks menanggapi apapun yang kamu dengar atau hanya sekedar membaca dari beberapa media. Bukankah kita sama-sama tau narasi-narasi atau petikan-petikan untuk headline terkadang dilebih-lebihkan.
***
bicara soal berkomentar ntah kenapa rasanya kok banyak sekali teman-teman ku yang senang melakukannya. baik dipikir dulu atau asal berasumsi sesuai emosinya saat itu, masih mungkin ga sih cari referensi dulu harusnya apa atau bagaimana. bukannya sekarang ini cari informasi itu gampang ya, kan temen-temen yang aktif di sosmed punya gadget pintar :D
Kamu dengar PR anak SD yang dibicarakan kakaknya di media sosial. Efras atau siapa ya ga hafal, baca sampai akhir postingannya. ga ada yang bagaimana-bagaimana aku sih cuma melihat seorang kakak yang malu dihadapan adiknya usahanya membantu disalahkan. Cuma ku bingung kenapa dia pilih SosMed ya? andai dia datang kesekolah adiknya pun menurutku akan diterima oleh guru adiknya, bisa meminta penjelasannya langsung. andai si kakak benar dia tidak menyudutkan sang guru dan andai si kakak salah ia tak akan terlalu malu :D. yang lebih lucu yang menghakimi masalah tersebut dengan me-like atau mengshare atau berkomentar yang tidak-tidak di postingan tersebut. tapi keanehan tak berhenti sampai disitu sepertinya, teman-teman banyak yang membuat status-status yang tak kalah sinis. aneh dan nyata... pingin bilang sebenernya "Lo ngerti ga sih masalahnya". waktu pertama liat kertas kerja anak SD itu disalahin ku langsung liat maksud gurunya bukan sok pinter tp jadi inget guru SD ku dulu yang ngajarin pertambahan berulang juga tabel perkalian yang sering ditempel-tempel didinding dulu. ternyata masih digunakan.
Belajar bijaksana tak semudah berbicara.
Label:
corat-coret
Happy Pregnancy
Hai
Ga terasa sudah mau dipenghujung september 2014. banyak juga cerita hidup yang terlewati dari juli lalu yang belum sempat atau bahkan tak relevan lagi kalau dibahas saat ini.
Melihat kedalam kehidupan pribadi ku, banyak hal yang melenceng dari skenario targetku. yang pasti tahun ini tidak akan ada jalan-jalan ke Bali sesuai dengan rencanaku tahun lalu, yang sedang diusahakan agar Idul Adha ini benar-benar ikhlas untuk berkurban dan yang diluar prediksi kalau tahun ini diriku akan menjadi Ibu.
Tentang semua yang ku ceritakan itu, semua hal tak ada yang ku sesali. hanya saja harus membuat rencana baru lagi, tetap semangat, tetap positif, tetap merasa hidup :)
Perjalanan pernikahanku baik-baik saja layaknya teman-teman yang lain, saat ini kami sedang berusaha menjadi pelengkap untuk masing-masing kami, walau sebenarnya selalu ia yang melengkapiku.
Tak ada gelisah berlebih menjalani masa-mas kehamilan, berusaha tetap memelihara pikiran positif untuk semuanya membuat semuanya mudah. Calon keponakanmu ini sungguh luar biasa, tak pernah merepotkan Bundanya berlebih, doakan semoga Ia sehat, sempurna, cerdas dan penggembira ya. seperti saat ini diperutku yang selalu mampu menggelitik saat pikiran mulai penat. Aku masih belum yakin jenis kelamin Anakku ini karena dokternya pun belum bisa memastikannya.
Cerita soal Dokter dan RS tempat ku periksa, aku memutuskan periksa di RS. St Corolous - Gading Serpong setelah melakukan pencarian yang cukup lama. kenapa lama karena baru usia kandungan hampir 3 bulan memeriksakan diri, Karena tinggal didaerah baru yang asing sekali jadi tanya kanan-kiri dari tetangga sampai teman-teman disekitar rumah tinggalnya. Banyak dapet rekomendasi yang mengarah ke daerah perum tangerang "aduh mama sayangeee" bukan tak mau kesana dari VRI ke perum harus ngelewatin macet panjang klo tiba waktu melahirkan bagaimana. lalu dapat referensi untuk ke klinik sehati yang di gawangi Dr. Ong Chandra menurut testimoni temen kantor dan beberapa Via internet bagus tapi sekali lagi urung karena harus buat janji hampir 1 bulan lamanya. Sebelumnya beliau praktek di Corolous tapi sekarang di Bethsaida. Lalu kenapa ga ke Bethsaida alasan sederhana RS umum, baru, dokter laki-laki. Lalu ke Corolous Dokter Spog yang direkomendasikan Dr. Maria tapi sekali lagi bukan jodoh Dr. Maria sedang menjalani pendidikan, akhirnya bertemu dengan Dokter manis Dr. Chistina Handoko. Puji Tuhan kehamilanku tidak ada komplikasi jadi tidak banyak konsumsi obat atau pun Vitamin, Aku ga pernah minum susu Ibu hamil, karena ga berniat dan dokternya pun tidak mengharuskan karena minum susu apapun tak masalah yang penting kebutuhan kalsiumnya cukup dan aku cuma konsumsi susu cair seperti kebiasaanku :D
Terakhir periksa sempat melihat dua orang sales obat, ku kira kawanku dulu juga serupa itu mungkin. menunggu jadwal dokter untuk bisa dikunjungi dan diajak kerjasama. satu diantara mereka perempuan dan sama seperti kawanku dulu mereka membawa tak berat penuh sesak ntah diisi apa. Jujur ku katakan itu bukan pekerjaan mudah, harus sabar menunggu berjuang mendapatkan kontrak kerjasama belum lagi klo dokternya tidak terlalu memberikan resep obat untuk pasiennya atau pasiennya yang sering berkilah untuk tidak diberi obat *Read:Aku. perjuangan berat rasanya
Aku harusnya sudah mulai ikut kelas senam hamil. tapi jadwal yang di RS hari sabtu, tak mungkin mengambil kelas tersebut karena masih kerja. ntah lah nanti dipikirkan, mungkin beli CD untuk di praktekan dirumah sendiri aja. atau biarkan mengalir ikuti saran orang tua-orang tua dulu aja, toh mereka ga senam hamil pun bisa melahirkan, menyerahkan segalanya pada Tuhan yang maha esa.
Perkiraan hari kelahiran sayangku ini di akhir bulan November atau di awal-awal desember. dan ingin ku cuti di pertengahan bulan November. biar bisa berlama-lama dengannya nanti :D hmm dan satu yang masih menjadi PR ku dan suami yaitu :d kami belum siapkan nama untuknya.
Label:
corat-coret
Sabtu, 05 Juli 2014
4 juli-nya Ia
Pagi
Sayang.. maybe I must give hastag ‘late post’ J
Tanggal
4 juli, hari jumat.. hari yang tidak beda dengan hari lain atau hari yang sama
diminggu yang lain, tapi tanggal ini milik seseorang. Yah walau mungkin bagi
orangnya sendiri 4 juli hanya sebuah tanggal, biarlah. Tanggal 4 juli hari
kelahiran kawanku, yang ntah masih dekat dihati atau sudah sama jauhnya dengan
raga.
Tanggal
kelahiran buatku lebih dari sekedar tanggal, secara kasat mata jelas point
dihitungnya penambahan usia, lebih dari itu adalah cermin. Cermin ketika setiap
hal yang ku kerjakan selalu mengarah kedepan berhenti sesaat untuk menengok hasil
yang sudah ku capai J.
Aku
berpikir untuk menelponnya, mungkin bias memperbaiki hubungan kami jadi jauh
lebih baik. Tapi urung, ku kira tak perlulah aku memaksanya mengubah apa yang
Ia pikirkan, ku tak pernah tau apa yang dipikirkannya tapi aku tak ingin
membuatnya terganggu atas hadirku.
Malam
pergantian angka usianya ntah apa yang sedang ia lakukan, mungkin seperti
kebiasaannya yang lalu-lalu, begadang dengan cangkir kopi dan teman-temannya
atau pandangin televisi seorang diri. Dan
aku terjaga, bukan sengaja juga mengingat tanggal 4 karena bukan kapasitasku.
Disela renunganku akan banyak hal ternyata tak terhindari juga akan ia.
Angka
yang genap, apakah tiap hal dalam hidupnya sudah tergenapi? Apakah harapan-harapannya
sebelum mengijak angka 30 ini sudah bias ia gapai? Apakah hal-hal yang sebelum
ini dipikirkan sudah tidak lagi penting untuknya? Apakah ia sedang bermanouver
dengan jalan hidupnya yang berlainan dengan yang sebelumnya? Apakah ia masih
belum menemukan tempat berbagi? Apakah idealismenya semakin tinggi atau sudah
lebih sederhana?
Tuhan
ku yang maha baik, seseorang disana mungkin tak pernah meminta apapu pada-Mu. Tapi
kali ini aku ingin sampaikan sesuatu, tolong jaga ia untuk orang-orang yang
menyayanginya, tolong kuatkan ia untuk hadapi hal-hal yang tidak menyenangkan,
tolong beri ia sesuatu kalau-kalau ia berjalan dijalan yang gelap.
Tuhan
ku sang pemilik hati, berikan ia kelembutan hati, kalau bahasa yang tepat
adalah hidayah tolong berikan kepadanya agar jadi lebih-lebih baik lagi,
pertemukan ia dengan seseorang untuk saling mengisi kehidupan.
Tuhan
ku sang pemilik kehidupan, beri ia apapun agar tetap tersenyum karena
mengingatnya aku dapat pula tersenyum.
Jumat, 16 Mei 2014
Baca Novel Lagi
Haloo.....
ternyata buku masih sangat-sangat menarik untukku. Kemarin Pinjam Novel dari Sinyo 2 bh, yang satu aku yang memintanya membeli Novelny A.Fuadi- 1 Muara dan yang lain pilihannya aku lupa siapa penulisnya tapi judulnya "sunset bersama Rosie", yup cerita drama romantis Cinta-cintaan hahah konflik hati.
yang kuselesaikan dam 2 kali baca adalah buku pilihan sinyo, awalnya penasaran bukan pada novelnya tapi pada jiwa yang membelinya. jadi ingat kata temannya kawanku saat melihat novel yang dipinjamnya dari ku. mungkin rasaku kuranglebih sama seperti itu. Xixixixi... ternyata masih lebih seru mambaca novel karya Dan Brown yang isinya sedikit fulgar malah erotis- aktifitas di kamar tidur bahkan di jacuzzi. hahahaha bukan karena aku suka bagian itu, tapi saat membaca bagian itu aku masih berpikir dibaca atau tidak, dibaca atau tidak,, membuat cell-cell otakku sedikit bekerja dengan mencoba membacanya jauh lebih cepat. tapi saat membaca novel ini rasanya cuma satu "Biasa aja" sama seperti FTV-FTV atau sinetron-sinetron indonesia, hanya saja unggulnya disana mampu hadirkan latar yangluar biasa, membuatku galau ingin menginjakkan kaki kesana. ingatsaat ku katakan aku ingin sekali ke bali kalau bisa ke lombok sekalian. ntahlah, saat ini semua kabur walau keinginan itu masih tetap ada. awalnya aku berencana kesana dibulan Oktober tahun ini hitung-hitung merayakan satu tahun pernikahan, tapi karena ada cabay berarti harus di jadwal ulang.
:D Kok malah curhat
Seperti novel-novel percintaan lainnya tokoh utama selalu tampan, rupawan dan mapan (mapan:bisa digambarkan lewat sebagai orang sukses dalam materi atau orang yang memiliki kebijaksanaan diatas rata-rata). Pengorbanan yang diluar kebiasaan nyata, dimana ada laki-laki yang menyimpan cintanya untuk wanita yang sudah bersuami hingga bertahun-tahun dan mampu menganggap anak-ank dari siwani sebagai keponakannya dalam konteks "kesempatan" dan seperti yang sudah bisa diduga, sang suami dr si wanita meningggal dunia yang diangkat sebagai korban bom bali. mengorbankan hidupnya yang lain dengan segala yang dimiliki dan wanita yang lebih cantik dan lebih mencintainya. logiskah?
sedang kawanku saja memberi kabar untukku enggan. Mungkinkah ia belum bisa berdamai dengan hatinya? atau masih berusaha melupakan apa yang dialaminya? ntah.
tapi dari novel itu aku menemukan sesuatu, bahwa memang tak semua kenangan harus diabadikan lewat foto atau video, karena kenangan yang selintas-selintas yang mampu diingat itu menyenangkan.
dan untuk sinyo ku itu, oh ternyata. sama seperti pribadi wanita umumnya senang berada dikondisi romantis main hati, naif :D. jangan sampai dia tau pendapat ku ini.
Tak ada pria seperti itu dikehidupan nyata :D
ini Novel pertama setelah au menikah. dan kena complain karena untuk menyelesaikannya ku baca dalam perjalanan dan si kaka tak ku hirau. :D Ia selalu cemburu pada buku. ntah apakah akan sama jika anaknya kelak juga jatuh cinta pada buku. :)
ternyata buku masih sangat-sangat menarik untukku. Kemarin Pinjam Novel dari Sinyo 2 bh, yang satu aku yang memintanya membeli Novelny A.Fuadi- 1 Muara dan yang lain pilihannya aku lupa siapa penulisnya tapi judulnya "sunset bersama Rosie", yup cerita drama romantis Cinta-cintaan hahah konflik hati.
yang kuselesaikan dam 2 kali baca adalah buku pilihan sinyo, awalnya penasaran bukan pada novelnya tapi pada jiwa yang membelinya. jadi ingat kata temannya kawanku saat melihat novel yang dipinjamnya dari ku. mungkin rasaku kuranglebih sama seperti itu. Xixixixi... ternyata masih lebih seru mambaca novel karya Dan Brown yang isinya sedikit fulgar malah erotis- aktifitas di kamar tidur bahkan di jacuzzi. hahahaha bukan karena aku suka bagian itu, tapi saat membaca bagian itu aku masih berpikir dibaca atau tidak, dibaca atau tidak,, membuat cell-cell otakku sedikit bekerja dengan mencoba membacanya jauh lebih cepat. tapi saat membaca novel ini rasanya cuma satu "Biasa aja" sama seperti FTV-FTV atau sinetron-sinetron indonesia, hanya saja unggulnya disana mampu hadirkan latar yangluar biasa, membuatku galau ingin menginjakkan kaki kesana. ingatsaat ku katakan aku ingin sekali ke bali kalau bisa ke lombok sekalian. ntahlah, saat ini semua kabur walau keinginan itu masih tetap ada. awalnya aku berencana kesana dibulan Oktober tahun ini hitung-hitung merayakan satu tahun pernikahan, tapi karena ada cabay berarti harus di jadwal ulang.
:D Kok malah curhat
Seperti novel-novel percintaan lainnya tokoh utama selalu tampan, rupawan dan mapan (mapan:bisa digambarkan lewat sebagai orang sukses dalam materi atau orang yang memiliki kebijaksanaan diatas rata-rata). Pengorbanan yang diluar kebiasaan nyata, dimana ada laki-laki yang menyimpan cintanya untuk wanita yang sudah bersuami hingga bertahun-tahun dan mampu menganggap anak-ank dari siwani sebagai keponakannya dalam konteks "kesempatan" dan seperti yang sudah bisa diduga, sang suami dr si wanita meningggal dunia yang diangkat sebagai korban bom bali. mengorbankan hidupnya yang lain dengan segala yang dimiliki dan wanita yang lebih cantik dan lebih mencintainya. logiskah?
sedang kawanku saja memberi kabar untukku enggan. Mungkinkah ia belum bisa berdamai dengan hatinya? atau masih berusaha melupakan apa yang dialaminya? ntah.
tapi dari novel itu aku menemukan sesuatu, bahwa memang tak semua kenangan harus diabadikan lewat foto atau video, karena kenangan yang selintas-selintas yang mampu diingat itu menyenangkan.
dan untuk sinyo ku itu, oh ternyata. sama seperti pribadi wanita umumnya senang berada dikondisi romantis main hati, naif :D. jangan sampai dia tau pendapat ku ini.
Tak ada pria seperti itu dikehidupan nyata :D
ini Novel pertama setelah au menikah. dan kena complain karena untuk menyelesaikannya ku baca dalam perjalanan dan si kaka tak ku hirau. :D Ia selalu cemburu pada buku. ntah apakah akan sama jika anaknya kelak juga jatuh cinta pada buku. :)
Label:
corat-coret
calon mommy
hampir tidak terasa, sayang. :) pernikahanku memasukin bulan ke delapan :D
Request dari banyak orang untuk tidak menunda kehamilan dan dari cuami yang ingin lihat anaknya kelak tumbuh dewasa ia masih tegap berdiri. :D hari ini kira-kira usia kehamilanku memasuki 11 Minggu.
rasanya Campur baur, walau tak ku ungkap pada siapa pun. memilih memanjangkan sajadah, meminta Ridhonya untuk tiap langkah dalam hidupku. Penyertaannya selalu akan baik bukan. mensugesti diri hal-hal yang positif, menghibur diri sendiri, menukar rasa kurang nyaman dengan banyak kesibukan :D.
Awal-awal ini tidak ada masalah berarti ku hadapi, semua lancar layaknya tak hamil. hanya sesekali, aku yang biasanya tak pernah muntah dan tak pernah suka akan muntah harus menjalaninya. yang paling parah selasa lalu, dari pagi memang sudah memprediksi klo rasanya badannya kurang fit dan seperti biasa tak ku hiraukan, sampai pulang sore seluruh isi perutku memaksa keluar, keringat dingin mengucur, diisi sedikit keluar lagi sampai tengah malam begitu berulang. rasanya tenggorokan ini tak berani menelan apa pun bahkan air liur sekalipun. membuatku tersedu-sedan merasakan yang kualami.
Sampai saat ini aku tak ngidam apa pun. mungkin karena si kaka selalu sediakan yang kuinginkan. atau karena yang kuinginkan selau ada disekitar jd ga repot :D. untuk yang ini aku bersyukur luar biasa karena tidak merepotkan orang-orang.
Selain keluarga tak banyak yang tau kondisiku ini, :D
Kabarmu?????
Request dari banyak orang untuk tidak menunda kehamilan dan dari cuami yang ingin lihat anaknya kelak tumbuh dewasa ia masih tegap berdiri. :D hari ini kira-kira usia kehamilanku memasuki 11 Minggu.
rasanya Campur baur, walau tak ku ungkap pada siapa pun. memilih memanjangkan sajadah, meminta Ridhonya untuk tiap langkah dalam hidupku. Penyertaannya selalu akan baik bukan. mensugesti diri hal-hal yang positif, menghibur diri sendiri, menukar rasa kurang nyaman dengan banyak kesibukan :D.
Awal-awal ini tidak ada masalah berarti ku hadapi, semua lancar layaknya tak hamil. hanya sesekali, aku yang biasanya tak pernah muntah dan tak pernah suka akan muntah harus menjalaninya. yang paling parah selasa lalu, dari pagi memang sudah memprediksi klo rasanya badannya kurang fit dan seperti biasa tak ku hiraukan, sampai pulang sore seluruh isi perutku memaksa keluar, keringat dingin mengucur, diisi sedikit keluar lagi sampai tengah malam begitu berulang. rasanya tenggorokan ini tak berani menelan apa pun bahkan air liur sekalipun. membuatku tersedu-sedan merasakan yang kualami.
Sampai saat ini aku tak ngidam apa pun. mungkin karena si kaka selalu sediakan yang kuinginkan. atau karena yang kuinginkan selau ada disekitar jd ga repot :D. untuk yang ini aku bersyukur luar biasa karena tidak merepotkan orang-orang.
Selain keluarga tak banyak yang tau kondisiku ini, :D
Kabarmu?????
Label:
corat-coret
Costum Nikah ku
Ini kostum pas akad :D wajahnya di blur ketahuan ga pedean orangnya. ga ada melati berjuntai. ga ada sunduk lebay.. :D
maaf ya Ayah, Bunda, Cuami, Ibu, Bapak .. saya pikir tak perlulah wajah kita beredar di dunia maya :D
I love U all
*gara-gara Bunda, kekeuh ga mau pakai jarik seragam alhasil jd belang-belang dah..:))
Label:
NikaH
Dekorasi acara nikah ku
:) ini tampilan dekorasi yang dikasih IO nya
Pelaminan, rencana awalnya minta warna coklat muda. tapi menurut mereka nanti kurang kontras saat di foto. nurut deh
Yang ini meja Keluarga..ga sempet ngerasain makan disini juga sih
Ini Jalan masuk ke pelaminan
Gubukannya nih, yang lainnya ga kefoto kayaknya
Meja perasmanan di ruang depan..
Kalau ga salah in meja snack
Ini Meja Prasmanan dalam
yang diluar sini semuanya rapi, lupa minta seseorang foto-foto persiapan dibelakang. Hahaha.. berantakan, sandal-sepatu, kemeja, celana dimana-mana.
Label:
NikaH
aku yang bertambah tua
Aku Kangen...
Lama banget ya aku ga tulis-tulis, mengisi lamanmu. apa kabarmu sayang?
Nampaknya tak ada ketinduan darimu untukku.. hmm baiklah
2014 sudah memasukin bulan mei, hampir setengah dari tahun ini. Ada banyak hal yang belum juga ku selesaikan. menceritakan detail padamu.
Ulang tahunku tahun ini sedikit tidak biasa, tidak biasa karena aku saat itu dalam perjalanan memenuhi undangan kerabat diluar kota, tidak biasa karena tak mendapati cium Bunda untuk pertama kali, tidak biasa karena tidak ada teriakan-teriakan dari Sinyo, tidak biasa karena ada yang langsung membisiku selamat ulang tahun tepat tengah malam. dan harus disadari aku semakin bertambah tua.
dihari ku itu banyak hal selintas-selintas yang ku ingat, hanya potongan-potongan. beberapa membuatku tersenyum ada pula yang memaksaku mengusap ujung mata. Sungguh tak ada penyesalan dalam 28 tahun usiaku, walau banyak kesalahan yang ku putuskan tapi tak bisa menandingin nikmat dan tawa-tawa selama ini.
Aku mencintai hidupku
Aku mencintai pendampingku
Aku mencintai keluargaku
Aku mencintaimu
dalam pengertian yang berbeda-beda. :)
Lama banget ya aku ga tulis-tulis, mengisi lamanmu. apa kabarmu sayang?
Nampaknya tak ada ketinduan darimu untukku.. hmm baiklah
2014 sudah memasukin bulan mei, hampir setengah dari tahun ini. Ada banyak hal yang belum juga ku selesaikan. menceritakan detail padamu.
Ulang tahunku tahun ini sedikit tidak biasa, tidak biasa karena aku saat itu dalam perjalanan memenuhi undangan kerabat diluar kota, tidak biasa karena tak mendapati cium Bunda untuk pertama kali, tidak biasa karena tidak ada teriakan-teriakan dari Sinyo, tidak biasa karena ada yang langsung membisiku selamat ulang tahun tepat tengah malam. dan harus disadari aku semakin bertambah tua.
dihari ku itu banyak hal selintas-selintas yang ku ingat, hanya potongan-potongan. beberapa membuatku tersenyum ada pula yang memaksaku mengusap ujung mata. Sungguh tak ada penyesalan dalam 28 tahun usiaku, walau banyak kesalahan yang ku putuskan tapi tak bisa menandingin nikmat dan tawa-tawa selama ini.
Aku mencintai hidupku
Aku mencintai pendampingku
Aku mencintai keluargaku
Aku mencintaimu
dalam pengertian yang berbeda-beda. :)
Label:
corat-coret
Kamis, 13 Februari 2014
kebaya nikah ku
Hallo.. kali ini
mau balik lagi nyambung catatan persiapan ku menikah.
Sekarang mau bahas
busana nikahanku
Dari jauh hari
bahkan sebelum memutuskan menikah pun mindset ku sudah fix. Baju nikah ga mau
yang terbuka-terbuka, ga mau yang kasih
liat siluet tubuh (pake” manset dibawah
kebaya yang transparan), ga berpikir untuk pake jilbab (karena memang belum
berhijab, jd ga mau maksa). Karena inginnya yang seperti ini berarti sewa atau beli jadi dicoret dari pikiran
karena pasti sulit nemuinnya. Ga terpikir mau pakai bahan seperti apa atau
model yang bagaimana tapi yang pasti aku mau bajuku nanti tertutup yang aku
banget.
Seperti biasa,
karena sulitnya mengungkapkan bayangnganku ke banyak orang, aku pilih ngobrol
santai dengan google. Buka disain kebaya dari banyak perancang, lihat-lihat detail
bahannya dan yang ga boleh terlupa budget untuk semua itu.
Aku jatuh hati
dengan kebaya dengan kerah tinggi tapi kurang suka dengan ekornya yang
memanjang, menurutku merepotkan. Aku pun tak ingin menggunakan bahan yang
transparan seperti itu.
Jalan-jalan ke
tanah abang, niat awalnya hanya ingin jalan-jalan survey bahan, survey warna. Tapi
ternyata menemukan kain-kain. Warna yang
ku mau sudah ku utarakan, walau banyak yang bilang kenapa ga warna ini atau
warna itu, tapi seperti kata seorang kawan opini atau masukan orang lain hanya
sebagai pembanding. Semua harus sesuai dengan maunya kita biar ga ada sesal. Untuk
warna untuk keluarga nanti kuceritakan lain waktu.
Untuk bahan kebaya
nikah harus warna putih, untuk Resepsi ga terpikir untuk mengadakan sendiri. Karena
sudah ada bayangan ingin warna apa. Aku mau warna hitam, yang seperti biasa
awalnya didebat banyak kepala. Dalam set pikiran mereka aku akan menggunakan
pure adat jawa, tapi informasikan kepada mereka apa yang ada dalam bayanganku.
Hitam panjang berbau modern (sempat lihat di beberapa web, salah satunya milik
miarosa).
Setelah putar-putar pegang bahan lace, sutra, tile akhirnya jatuh
cinta ke bahan brokat. Langsung dibeli walau belum terpikir akan dijadikan
seperti apa.
ini tampilan jadinya disain by Myself loh. as simple as i'm :))
yang menurut ku sederhana mungkin tidak untuk sebagian orang. banyak yang suka dengan busanaku satu ini... menurutku ini sukses menurutmu????????????????
Label:
corat-coret,
NikaH
Kamis, 23 Januari 2014
first 2014
last day in 2013
Akhir tahun, sibuk apa? mengevaluasi pencapaian tahun ini atau meresetnya dengan resolusi baru? dalam proses atau masih berpikir untuk berproses?
Kata orang jangan tunggu cukup mampu untuk memulai sesuatu karena prosesnya yang akan membuat kita mampu.
Saat ini aku sedang tidak tertarik membicarakan Resolusi atau apa pun tentang pergantian tahun.
Aku sedang tertarik akan sesuatu yang mendasar dan seharusnya menjadi hak asasi manusia yang tak boleh di intervensi (alah ..kayakngerti-ngerti aja ini).
Aku ini muslim, lebih benar karena terlahir dari keluarga muslim. Tak membuka hati untuk menerima ajaran agama lain selain Islam, walau sesekali ku baca juga kitab suci agama lainnya yang lebih untuk membuatku yakin akan kendaraanku. Aku tidak hidup dilingkungan muslim yang fanatik, aku tak pernah dipaksakan untuk berhijab dari kecil dan bahkan sampai saat ini aku pun belum memutuskan untuk berhijab. Walau berhijab itu sudah seharusnya.
Orang tuaku, bukan orang yang berpendidikan tinggi atau mengenyam pendidikan agama berlebih hingga bisa mengajarkan aku banyak hal dalam agama. Nyatanya ayahku yang lulusan pondok pun tak pernah mendikteku akan agama malah memilih menyibukan diri sendiri walau yang perlu-perlu disampaikan juga. Ibu ku rela mengantarkan ku saat panasnya siang, sore yang hujan menuju TPA agar aku belajar dan terbiasa mendengar. Bunda pernah hidup dilingkungan Katolik, bahkan yang muslim dapat dihitung jari. bukan sekedar bergaul tapi bunda pernah bersekolah disekolah katolik, kebetulan sekolah favorit katanya. sampai saat ini tak membuat Bunda menebarkan perbedaan, yang selalu dikatakannya "itukan emang pilihannya, masing-masing aja"
Usia TK aku belajar di TPA disalah satu masjid di daerah Surakarta belajar doa sehari-hari dan Iqro. Pindah ke Tangerang saat SD melakukan adaptasi baru, mendengar dialek baru. Bingung karena dialeknya berbeda dengan Ayah yang katanya sama-sama suku Betawi (lambat-lambat ku mengerti juga tiap kata yang ku dengar disini). Ditempat yang baru ini aku tidak belajar di TPA yang berlembaga, maklum dulu tempat tinggalku ini terbilang masih kampung sekali akses keluar cukup jauh, jadi aku belajar mengaji disalah seorang ustad yang membuka tempat belajar mengaji. Pengajiannya ba'da magrib baru selesai paling cepat jam 8 malam. yang mengaji banyak, karena berasal dari banyak tempat. waktu itu yang buka tempat belajar sedikit sekali, aku tidak memulai dari iqro lagi tapi belajar dengan Juz Ama'. Sedikit banyak sama dengan Iqro. Beberapa kali berganti guru mengaji, bukan karena keinginanku tapi Bunda bukan orang yang gampang puas melihat perkembangan anaknya. Ntah karena memang guru-guru mengajiku itu orang yang berpikiran terbuka atau pada masa itu memang tidak ada perbedaan, mereka tak pernah menjelek-jelekan agama lain.
***
sampai akhirnya aku bisa berpikir sendiri, mencari jawaban sedikit-sedikit untuk ketidak tahuanku.
Hal menggelitik adalah ketika teman yang biasa bicara "Gue-elu" sekarang berujar "Ana-Antum" yang dulunya hampir tak pernah bilang terimakasih tapi kini mengucap "sukron", yang sebelumnya panggil "mama-papa" sekarang merasa "Umi-Abi" masih kurang islami dan di ganti "Ummu-Abu". Bukan Masalah sih buat ku, hanya lucu saja. menimbulkan banyak pertanyaan
Kenapa harus diganti-ganti?
Apa ada dalil untuk itu?
Apa kalau pakai bahasa indonesia salah?
Apakah bentuk cuci-otak atau tren untuk kalangan khusus?
Mengapa harus terdengar berbeda?
maklum karena lingkungan ku tidak begitu. Almarhum kakek bicara dengan sahabatnya tetap pakai "gue-elo" kelingkungan pake "ane-ente", pake panggila "umi" ini bukan ajang bikin tren tapi memang budaya keluarga sebelum kakek yang katanya masih punya keturunan arab padahal kakek salah satu pengisi mimbar masjid, tokoh yang sering dimintai nasehat karena ilmu agamanya. tapi generasi dibawah kakek alias anak-anaknya ga ada yang pake "umi-abi". Apa kakek bukan umat yang baik juga?
Entahlah
***
Saat ini sudah 23 hari berlalu masuk tahun 2014.
kemarin-kemarin terdengar juga wacana kolom agama dalam KTP dihapuskan. Aku jadi tanya memang kalau tertera masalah besar? ka;au iya mengapa baru menguap sekarang. Menimbulkan diskriminasikah? nyatanya setiap kita mengisi form apapun termasuk interview kerja selalu ditanyakan agama. bukankah kolom itu membantu instansi" membuat kebijakan.
Kalau ada orang yang menganggap mereka tidak percaya pada agama yang diakui saat ini, menurut ku jangan kolomnya yang dihapus, tapi pilihannya ditambah sebut saja "Non-kualifikasi". Tapi menurutku mereka yang tidak beragama pasti enggan juga menggunakannya.
Happy New Year Dear
Akhir tahun, sibuk apa? mengevaluasi pencapaian tahun ini atau meresetnya dengan resolusi baru? dalam proses atau masih berpikir untuk berproses?
Kata orang jangan tunggu cukup mampu untuk memulai sesuatu karena prosesnya yang akan membuat kita mampu.
Saat ini aku sedang tidak tertarik membicarakan Resolusi atau apa pun tentang pergantian tahun.
Aku sedang tertarik akan sesuatu yang mendasar dan seharusnya menjadi hak asasi manusia yang tak boleh di intervensi (alah ..kayakngerti-ngerti aja ini).
Aku ini muslim, lebih benar karena terlahir dari keluarga muslim. Tak membuka hati untuk menerima ajaran agama lain selain Islam, walau sesekali ku baca juga kitab suci agama lainnya yang lebih untuk membuatku yakin akan kendaraanku. Aku tidak hidup dilingkungan muslim yang fanatik, aku tak pernah dipaksakan untuk berhijab dari kecil dan bahkan sampai saat ini aku pun belum memutuskan untuk berhijab. Walau berhijab itu sudah seharusnya.
Orang tuaku, bukan orang yang berpendidikan tinggi atau mengenyam pendidikan agama berlebih hingga bisa mengajarkan aku banyak hal dalam agama. Nyatanya ayahku yang lulusan pondok pun tak pernah mendikteku akan agama malah memilih menyibukan diri sendiri walau yang perlu-perlu disampaikan juga. Ibu ku rela mengantarkan ku saat panasnya siang, sore yang hujan menuju TPA agar aku belajar dan terbiasa mendengar. Bunda pernah hidup dilingkungan Katolik, bahkan yang muslim dapat dihitung jari. bukan sekedar bergaul tapi bunda pernah bersekolah disekolah katolik, kebetulan sekolah favorit katanya. sampai saat ini tak membuat Bunda menebarkan perbedaan, yang selalu dikatakannya "itukan emang pilihannya, masing-masing aja"
Usia TK aku belajar di TPA disalah satu masjid di daerah Surakarta belajar doa sehari-hari dan Iqro. Pindah ke Tangerang saat SD melakukan adaptasi baru, mendengar dialek baru. Bingung karena dialeknya berbeda dengan Ayah yang katanya sama-sama suku Betawi (lambat-lambat ku mengerti juga tiap kata yang ku dengar disini). Ditempat yang baru ini aku tidak belajar di TPA yang berlembaga, maklum dulu tempat tinggalku ini terbilang masih kampung sekali akses keluar cukup jauh, jadi aku belajar mengaji disalah seorang ustad yang membuka tempat belajar mengaji. Pengajiannya ba'da magrib baru selesai paling cepat jam 8 malam. yang mengaji banyak, karena berasal dari banyak tempat. waktu itu yang buka tempat belajar sedikit sekali, aku tidak memulai dari iqro lagi tapi belajar dengan Juz Ama'. Sedikit banyak sama dengan Iqro. Beberapa kali berganti guru mengaji, bukan karena keinginanku tapi Bunda bukan orang yang gampang puas melihat perkembangan anaknya. Ntah karena memang guru-guru mengajiku itu orang yang berpikiran terbuka atau pada masa itu memang tidak ada perbedaan, mereka tak pernah menjelek-jelekan agama lain.
***
sampai akhirnya aku bisa berpikir sendiri, mencari jawaban sedikit-sedikit untuk ketidak tahuanku.
Hal menggelitik adalah ketika teman yang biasa bicara "Gue-elu" sekarang berujar "Ana-Antum" yang dulunya hampir tak pernah bilang terimakasih tapi kini mengucap "sukron", yang sebelumnya panggil "mama-papa" sekarang merasa "Umi-Abi" masih kurang islami dan di ganti "Ummu-Abu". Bukan Masalah sih buat ku, hanya lucu saja. menimbulkan banyak pertanyaan
Kenapa harus diganti-ganti?
Apa ada dalil untuk itu?
Apa kalau pakai bahasa indonesia salah?
Apakah bentuk cuci-otak atau tren untuk kalangan khusus?
Mengapa harus terdengar berbeda?
maklum karena lingkungan ku tidak begitu. Almarhum kakek bicara dengan sahabatnya tetap pakai "gue-elo" kelingkungan pake "ane-ente", pake panggila "umi" ini bukan ajang bikin tren tapi memang budaya keluarga sebelum kakek yang katanya masih punya keturunan arab padahal kakek salah satu pengisi mimbar masjid, tokoh yang sering dimintai nasehat karena ilmu agamanya. tapi generasi dibawah kakek alias anak-anaknya ga ada yang pake "umi-abi". Apa kakek bukan umat yang baik juga?
Entahlah
***
Saat ini sudah 23 hari berlalu masuk tahun 2014.
kemarin-kemarin terdengar juga wacana kolom agama dalam KTP dihapuskan. Aku jadi tanya memang kalau tertera masalah besar? ka;au iya mengapa baru menguap sekarang. Menimbulkan diskriminasikah? nyatanya setiap kita mengisi form apapun termasuk interview kerja selalu ditanyakan agama. bukankah kolom itu membantu instansi" membuat kebijakan.
Kalau ada orang yang menganggap mereka tidak percaya pada agama yang diakui saat ini, menurut ku jangan kolomnya yang dihapus, tapi pilihannya ditambah sebut saja "Non-kualifikasi". Tapi menurutku mereka yang tidak beragama pasti enggan juga menggunakannya.
Happy New Year Dear
Langganan:
Postingan (Atom)