Sayang, rasanya ingin bicara denganmu dengan suara, melihat matamu bicara atau sekedar tau ada senyum tersungging diujung bibir keabuanmu. Maafkan aku memanggilmu dengan kata sayang, mungkin untuk sebagian orang terdengar kurang pantas mengingat yang terjadi antara kita tapi siapa peduli itu bahkan jika kamu keberatanpun itu hal pribadimu. Aku pernah menginginkan bisa duduk santai diatas longer mengenakan piyama berteman coklat panas dan sedikit camilan di pinggir pantai atau di dak rumah atau sekedar dihalaman rumah yang hanya beratap langit, penuh kesederhanaan yang bukan apa adanya, sambil mendengar nyanyian sang malam yang benar-benar bicara bukan sekedar menikmati kesunyian diantara kita seperti yang sudah-sudah.
Sayang, Kamu selalu katakan komunikasi dari pertama kita berjumpa memang aneh terkesan salah, Aku mengerti dan tidak sekaligus. Setiap kali Kamu menatap dan mengatakan aku berbeda, Aku mengerti dan tidak sekaligus. Saat Kamu tergelak atau berkaca-kaca, Aku mengerti dan tidak sekaligus.
Sayang, Kamu tau terkadang aku pun merasa tak mengenal siapa diriku. Kalau dunia meneriakiku aneh, aku pun tak merasa keberatan. Kalaupun dunia katakan aku berbeda, terkadang akupun tak ingin merasa sama. Yang jauh sebelum ini aku tau, dan mengenalmu aku jadi tertarik akan diriku, tertarik untuk menulis apa yang kupikirkan. Yah, aku tertarik mencari sesuatu yang Kau katakan berbeda, karena kau sendiri tak mampu mendiskripsikannya untukku bahkan mungkin untuk kepalamu sendiri, berbeda dengan yang lain yang saat dia tersenyum dapat mengatakan kamu baik, kamu pintar, kamu energik, kamu keras kepala atau kamu manis. Aku tertarik, mungkin juga karena kita punya sudut pandang berbeda pada hal-hal normal yang nampak, Ntahlah.
Sayang, ceritakah aku akan yang ku lalui minggu tanggal 6 maret lalu kalau Aku ikut Fun Bike di Alam Sutera. Ku ceritakan perjalanan pulang dari
Serupa itukah “beda”
***
Sayang, semalam denger radio Pro dua Fm. Topiknya perlu gak sih keep in touch sama mantan, Jadi kepikiran Aku, Kamu dan tulisanmu. Buatku aku gak pernah mau buang siapapun yang pernah masuk dalam hidupku, biasanya mereka yang membuangku J . kadang-kadang aku ngerasa salah kalau tau kamu cari cara buat bisa tetep jadi deket dengan status apapun denganku, tapi sadar kamu juga bukan anak kecil lagi sampai gak tau apa yang kamu kerjain, pilihanmu. Ku tau juga berpisah bukan hal baru untukmu (bukan meremehkan rasamu),tapi mengapa kali ini berbeda. Terkadang ingin rasanya tidak mencari-cari dirimu agar kamu tak perlu tau akanku lagi dan lebih mudah menganggapku biasa saja. Aku pun sadar, aku tak mempengaruhi apapun untuk sosok semenjulang kamu. Kamu punya cara sendiri untuk melakukan apapun yang kamu mau.
Sayang, terimakasih ya. Mengenalmu membuatku semakin kaya dalam berpikir, bukan sekedar menarik lebih dari satu perspektif dalam satu masalah. Kita harus melompat sejauh-jauhnya yang kita mampu, walau gak yakin sudahkah kamu lakukan itu (:D). Sayang, aku mau minta maaf karena aku sering mencuri-curi aroma tubuhmu, karena aku sudah mengaku kelak jika kita bertemu ku usahakan tidak. Sayang, Aku juga ingin lihat kamu, semoga Tuhan mempermudah jalannya, Kalau sesekali kamu punya waktu kirimi aku kabarmu satu halaman, satu paragraph atau hanya satu kalimat.
Sayang aku mencuri jam kantor untuk menulis ini, peluk hangatku untukmu. Kita jaga diri kita baik-baik ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda Pikirkan