Hari ini, Sakit perut sangat. Terlalu lelah Badannya, tahun ini sudah tak lagi terlalu sakit tapi kali ini sukses sakitnya menjajah. dari pulang kerja kemarin sore bantu bunda sama kaka masak (hahahahahaha..boong..cuma bantu bersihin cabe, ngupas bawang merah, bawang putih, buncus, wortel hal-hal remeh temeh dalam jumlah yang tak pernah ku kerjakan tentu .... lebay anak diatas 10 tahun juga bisa kali). Jam 11 urusan ku dah beres, tapi tidak untuk mba-mba ku, masih sibuk ngurusin masakannya. seperti biasa aku gak boleh bobo duluan, semua beranjak tidur baru jam 1.30 pagi. Hah, ngantuknya dah hilang.. baru jam 2.30 benar-benar bisa tidur. terpaksa menguatkan hati untuk tidak bangun, walau mendengar Bunda dan yang lainnya sudah bangun lagi. Aku baru bangun jam 4.45, sudah tidak terlalu banyak yang bisa ku bantu, hanya tinggal mengemas hasil masak-masakan. Gila makanan numpuk gak ada yang dicolek, pagi ini cuma teh manis hangat sama crackers. Selesai bantu pindah-pindahin kursi kedepan kutinggal kekantor.
^_^ bingung ya ngapain sih cerita gak jelas. Bunda minta anak-anaknya buat ambil pengajian, kirim doa buat yang sudah lebih dulu berpulang, sebentar lagikan puasa ramadhan. Sebagai EO yang baik, ku utarakan keinginan Bunda ke kakak dan adikku. Sebenernya semua setuju buat ngadainnya bulan Juli, tp setelah dapat konfirmasi dari Bunda gak bisa "Full chedule" cuma bisa ambil tanggal 29 Juni kalau mau. Biasa tukang tampil satu ini angkat suara, "Ok, Bunda tanyain aja yang lain mau gak? mau gak mau ambil aja pengajiannya". sombongnya, gak gitu pertama inginnya Bunda baik dan selama inginya Bunda untuk kebaikan akan jadi perintah buat kepalaku, kedua aku yakin untuk urusan yang kayak gini gak ada kompromi dari keluarga kecilku pasti hayuk. makanya acaranya jadi juga terlaksana.
Padahal sebelum hari minngu kaki Bunda sakit, efek dari asam urat. Sampai ku ancam sampai hari minggu kaki Bunda masih sakit semua makanan kita pesan gak ada yang dibuat sendiri. Subhanallah, gak tau sugesti dari mana kondisi Bunda membaik atau menguatkan diri untuk terlihat baik, ntahlah. Selain buah Bunda memang agak anti beli pesan makanan buat acara di rumah maunya masak sendiri, yang kadang menurutku repot. Ku lebih suka pesan gak seberapa beda secara nominal, gak seberapa jauh masalah rasa, gak capek dan kepanasan (kata bunda "alih-alih kamu males aja" :D)
***
untuk kedua kalinya ku ucapkan subhanallah, cuaca pagi hari ini teduh (rumah kecilku menghadap timur, jadi kalau pagi jam 9 sampai jam 12 dengan cuaca cerah, gak kebayang panasnya. Bahkan sampai sore cuaca masih teduh. baru hujan saat sore menjelang. Tuhan begitu baik Engkau pada umatmu yang beniat baik.
Hidup ku hari ini penat, sensitif karena pengaruh haid atau apa ga ngerti. yang jelas serba menyebalkan, siang gak bawa bekal turunin si red dari parkiran ngarep dapet mood buat makan. memacu si red 20 km/hour sambil menikmati udara graha yang teduh gak terasa sampai di masjid Bani Umar. ku tengok jam sudah jam 12.30 harus berputar kembali ke kantor. Menunggu putaran didepan masjid aku merasa melihat siluet dua anak muda yang setengah dewasa, setengah gila atau setengah bodoh duduk di salah satu meja menikmati jus. Hah! putarannya kelewatan. berputar satu blok lebih jauh lagi. ku lewati lagi Masjid itu kali ini tak takut kelewatan putaran karena memang jalanya benar untuk kembali. aku berhenti di depan, berpikir untuk masuk dan duduk mengulang kejadian 29 Mei lalu. Ku urungkan, sambil berpaling ku tersenyum dan memacu si red kembali. Di depan rumah-Mu saat ini aku berada, mengingat keberadaan-Mu aku merasa lapang, semua hal baik selalu mendapat jalan yang baik, Aku percaya diri-Mu bersama ku setiap saat kalau ku bawa juga diri-Mu dalam setiap langkahku, Ku akan berusaha melakukan hal-hal baik selebihnya kuserahkan pada kuasa-Mu. Bukankah tak kan lari gunung dikejar. Kerinduan ini terbayar oleh Mu, terimakasih.
* "Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang tamak". dimata dunia mungkin aku hanya gadis penuh ego, untuk urusan yang satu ini aku gak peduli. yang ku tau aku orang yang sedang dalam proses, yang berusaha baik dan sesuai...mempelajari kehidupan give and take (bukan take and give). Trimakasih Bunda, kakak, adik, keponakan, mas ku yang menjadi guru kehidupan untuk ku. Pribadi yang penuh keterbatasan yang baru bisa membutuhkan belum dibutuhkan. Terimakasih Tuhan untukku Kau kirim mereka semua kedunia, untuk rasa yang tak tergambar ini, untuk rasa sayang yang ku ingin tak berbatas ini. Hari ini diberitahu-Nya agak tak tamak menjalani hidup, tanpa rasa tamak sungguh Tuhan tau apa yang kita butuhkan