Hahahahahaha..rasanya Aku memang pantas ditertawai minggu-minggu ini. Aku terlalu asik dengan duniaku, segala-gala tentang ku, tentang mereka yang hidup dikepala dan hatiku, tentang mata-mata mereka yang tertangkap oleh mataku, tentang hatiku untuk semua yang terjadi dan masih hanya tentang ku.
Aku asik membuat rencana tetang ingin Bunda untuk selasa minggu ini. Aku asik membuat rencana minggu-minggu ini untuk keponkan-keponakanku. Aku sibuk membuat rencana perjalanan keluar kota bulan depan. Yang terpikir lagi-lagi banyak angka yang mesti keluar, sedikit untuk ini sedikit untuk itu menjadi jumlah yang menawan juga. Untuk semua yang kurencanakan Aku terkikik, hidup ku lucu. Aku menikmati setiap yang ku kerjakan aku nikmati pikiran ini setiap detailnya yang kualihkan dengan terpejam.
Aku begitu risau saat mata-mata yang kulihat menyiratkan sesuatu yang lain, tak biasa. Aku bukan gadis bodoh, rasanya semua mata bisa membacanya saat pertama mengenalku, Aku gadis menarik rasanya pantas dengan laku ku sehari-hari yang sudah mengenalku dekat tak mungkin rela meninggalkan ku kecuali terasuk iri. Aku gadis manis, ah sudah menjadi rahasia umum. Semua mata masih menyiratkan hal yang sama sayang, kagum, bersahabat karena mereka melihat dengan mata terbuka semua hal yang ku lakukan walau mereka tetap tak mengerti jelas isi kepalaku. Tapi komunitas kecil ini, kantor yang hanya berkapasitas lima kepala rasanya begitu menyesakkan. Semakin hari progress yang terbentuk lebih negative, yang selalu ku evaluasi tiap waktu. Karena bukan aku kalau bisa menjudge hanya pada mereka, berusaha mencari celah yang mereka lakukan adalah refleksi dari yang telah ku perbuat, yang sampai saat ini tak ku mengerti apa salah yang ku perbuat. Ku jawab apa yang di tanyakan padaku dari kenal sampai saat ini masih dengan gaya bahasa yang sama, Ku nilai semua hal masih dengan gaya bahasa yang sama, Ku bicarakan secara terbuka masalah kantor yang memang untuk konsumsi umum. Dari dulu sampai saat ini tak pernah ku cerita tentang hidupku, karena emang tak seharusnya dan tak perlulah mereka tau lebih dari apa yang mereka lihat. Cara mereka bergaul diluar konteks kerja berubah menjadi tidak hangat, yang ku tangkap hidup dalam komunitas kecil membuat satu sama lain ingin tahu lebih dari yang terlihat dan tak mereka temui dai ku, yang ku tampilkan selalu hal-hal menyenangkan dan memang yang terlihat dimanapun aku ada selalu hal itu. Manusia easy going yang rasanya jauh dari masalah, maaf yang satu ini ku artikan iri. Hal-hal baik yang ku kerjakan menjadi sesuatu yang baik juga untuk pribadiku yang kadang ku terima dari orang yang juga mereka kenal dan mereka tidak mendapatkan hal yang sama. Dari perubahan cara mereka bergaul dengan ku merubah suasana kerja menjadi jauh tidak menyenangkan, yang ku rasakan perlahan tapi pasti ruang gerakku dibatasi, setiap langkah yang ku ambil selalu menjadi perhatian lebih dan terkadang di lebih-lebihkan. Untuk rumah kedua ku ini perasaan ku timbul tenggelam, ada saat dimana aku berpikir Emang gua pikirin tapi jauh dari itu aku ada diantara kalian sudah lebih dari lima tahun tak berhargakah itu untuk bicara apa yang membuat kalian yang menurutku berubah, karena jika aku yang memulai pasti “Gak ada apa-apa” yang akan kuterima. Sekarang Cuma baru bisa sabar, membuka jalan untuk keluar dari komunitas ini mungkin memang sudah harus ada yang mengalah. Huufff..lelah sangat
Aku tersenyum, terkikik, tak urung menangis saat mengingat seorang kawan disana. Saat denting sms, ku dengar masih saja ku kira darinya, hal ini mebuatku tersenyum membodohi diri karena yang kuterima bukan darinya. Yang terkadang terasa sangat bodoh bisa berlama-lama kupandangi 2505 ku terkadang ku coba tulis sesuatu yang tersimpan didraft dan pada akhirnya ku hapus dan masih juga ku berpikir dia lakukan hal yang sama. Aku menangis, ah bukan! Hanya tanpa terasa pipi ini basah jika tak kutemui jalan dikepala yang berujung padanya tapi tak bisa lakukan apapun. Sekuat hati kualihkan pikirku yang satu ini, sengaja aku duduk berlama-lama berbincang dengan Tuhan ku. Walau bukan jalan nyata ku terima tapi cukup untuk ku mengerti yang ku pilih dan lebih dari cukup untuk tetap tersenyum dengan semua. Bukankah aku ingin mencintai cinta, Ok! Wake up lakukan kebaikan untuk mendapat kebaikan begitu seharusnya. Ku titipkan salam lewat-Nya untuk kawan ku itu.
***
Hingga tanggal 27 Juni 2010
Tawa dunia semakin kencang ditelinga ku, Kamu kehilangan banyak hal selama mengurung diri, sobat.
Beberapa hari yang lalu ku dapati seorang kawan yang mengganti status dalam jejaring sosial FB, yang ku rasa wajar karena banyak teman berbuat itu sebagai lelucon. Tapi comentar dan kiriman teman-teman yang lain menanggapi serius mungkin karena memang mengenal pribadi teman ku yang satu itu. Tanpa rasa ingin ikut campur ku lihar profilnya dan pasangannya yang satu mendapat respon yang tak lebih lunak dari yang lainnya. Seperti biasa Aku acuh tak acuh, Bukan urusanku juga. Sampai berita simpang siur pun merebak sampai sabtu kemarin seorang kawan terang terangan membuat status “…… walaupun lo dah hamil duluan kita juga maklum..” Loh-loh-loh apa ini, Bukannya harus mengerti bnar duduk masalahnya sebelum menuliskan status seperti itu, hal bahagia seperti perkawinan memang Rosul menyuh memberitakan tapi memberitakan aib saudara tak pernah ada pembenaran apa lagi belum tentu benar bukankah akan timbul fitnah. Aku geram, geram bukan pada yang katanya telah hamil duluan karena itu haknya, Aku geram pada orang sok tau yang merasa benar.
Tanggal 27 juni 2010 di rumahnya ada perayaan dalam bentuk apa? Akupun tak tau. Tak datang karena hanya mendapat kabar dari teman. Yang menurutnya acara itu dadakan dan sederhana. Ntah lah…
Hari ini juga teman ku yang lain berbahagia menyambut 7 bulanan janin pertama dalam kandungannya. Acaranya siang pengajian biasa, tapi ada yang lucu, temanku yang lain geram pada si calon ibu, “Lo tuh ya, ngehubungi gua Cuma pas ada perlunya aja” Aku Cuma tergelak…
Teman Bengkel ku nikah…Subhanallah, gak tau keterbatasan materi atau apa. Acaranya begitu sederhana. Aku malu, cara-Nya mmbuka mataku begitu indah dengan sederhana tak mengurangi niat baik mereka menggenapi anjuran-Nya untuk beribadah dengan menikah. Astagfirulloh hal a’zim, sementara banyak yang menunda menikah hanya karena belum punya materi untuk menikah. Dan aku salah satunya, berkedok dengan belum ada modal menyembunyikan diri dari ketakutan hidup didunia. Ah.. Kenapa jadi menilai diri serendah itu. Itu hidupnya dan ini hidupku. Yang ku tahu pasti mereka secara sehat tau apa yang akan mereka temui didepan.
Untuk semua teman yang hari ini berbahagia dengan keadaannya sendiri-sendiri yang tak bisa membaca isi kepalaku ini, ku ucapkan selamat. Aku pun bahagia dalam kebahagiaan kalian
- pelajaran yang ku terima hari ini, bukti dari kalam-Nya “Tak akan diubah nasib seorang kaum tanpa dia mau mengubahnya” dan “kejarlah dunia mu seolah kamu akan hidup seribu tahun lagi dan akhirat mu seolah kamu akan mati besok”.. Maaf membuat mu kecewa. Tapi aku akan bergerak kea rah yang lebih baik untuk sekarang dan esok…sama-sama ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda Pikirkan