Jumat, 25 Juni 2010

My lesson -6-

Sabtu 12 Juni 2010, maju mundur ku ambil keputusan. mengalahkan dua keinginan berbeda dalam kepalaku, yang satu ajakan seorang kawan untuk jumpa yang katanya hanya ingin jalan-jalan dengan ku. yang kedua yang mendadak permintaan separuh hidupku tuk pergi bersamanya. dengan pertimbangan? ah rasanya bukan aku, itu hanya statement pembelaan diri. Ku cancel janji dengan kawanku itu, tapi tak bohong bertemu dengnnya aku impikan.. konyol terkadang memang..

lewat sms kuberitahu apa inginku. jawaban singkat "Heeh" (atau "yasudah" ya? serupa itulah) yang ku artikan banyak hal. "Ya terserahlah, toh ini juga sudah terpikir saat ku ajak kamu" , 'tukang cari alasan', "sok sibuk" seperti yangs ering dia katakan padaku. ya sudah lah, toh itu hak nya.

minggu sore tak dengar kabarnya, pagi, siang, sore, malam dihari-hari berikutnya. Kehilangan? Iya, tapi aku sadar disana dia juga butuh ruang untuk membangun diri.

Satu bukti lagi ku terima, bahwa hidup adalah sekumpulan pilihan. Seperti ini, seperti aku memilih untuk tidak jalan-jalan bersamanya, seperti aku memilih untuk menunggu kabar darinya bukan memberi kabar padanya (kandas sabtu sore diminggu berikutnya ku telpon dia), seperti dia yang belajar untuk tidak terus menerus memberi kabar pada ku, dan seperti saat ini ku pilih menuliskan isi kepalaku ketimbang bicara untuk berbagi.

Pilih apapun mau mu, tapi usahakan jangan sisakan penyesalan 

2 komentar:

  1. sedikit berkomentar.. : )

    kehilangan?? hanya kehilangan seorang teman chatting,tak akan berpengaruh buat mu.
    yang disana tak perlu khawatir,sama tak ada penyesalan disini. for myself..ini semua yg terindah dari yg pernah kurasa..

    : )

    BalasHapus
  2. :) Aku memilih tuk tak mengomentari statement mu...

    percaya kalau memang sulit membaca isi hati seseorang...

    Trimakasih

    BalasHapus

Apa yang Anda Pikirkan